STPP diperlukan utk bahan baku pada industri detergen, pupuk, emulsifier, tekstil dan cat. Kebutuhan akan bahan baku tsb sangat tinggi namun Indonesia masih sedikit yang mengusahakannya karena bahan baku yang tdk ada dan mahal harganya. STPP dibuat dari campuran antara soda abu dan asam phospat. Dari desain pabrik saya ini, saya mengambil soda abu dari Thailand dan asam phospat dari Australia. Orientasi mendirikan pabrik ini adalah market dan raw material. Market karena pabrik ini didirikan di Gresik yang dekat dg pabrik yang membutuhkan bahan baku ini dan raw material karena Gresik dekat pelabuhan tempat transaksi bahan baku dari Thailand dan Australia. Dalam prosesnya pembuatan STPP ini ada 2 macam seleksi proses yaitu proses satu tingkat dan dua tingkat.
"STPP is required for raw material such
as detergents, fertilizers, emulsifiers, textile and paint industries.
Necessary of raw material is very high however Indonesia still low to develop
it because not provided raw material and if there is so very expensive price.
STPP is made from mixture between soda ash and phosporic acid. From my plant
design, I have plan to take the raw material soda ash from Thailand and
phosporic acid from Australia. Orientation of established this plant are market
and raw material. Market because this plant established in Gresik near with the
industries which need this raw material and reason raw material because Gresik
near with the port where transaction place raw material from Thailand and
Australia. In that process manufacturing STPP there is two kinds of process
selection such as one level and two level."
1. Proses satu tingkat
Bahan baku masuk lalu direaksikan dan dikeringkan-dikristalkan dalam satu alat lalu didinginkan dan membentuk kristal.
2. Proses dua tingkat
Bahan baku masuk lalu direaksikan, dikeringkan-dikristalkan di dua alat yang berbeda lalu didinginkan dan membentuk kristal.
Dari kedua seleksi proses tersebut didapat perbandingan seperti tabel dibawah ini :
Dipilih proses dua tingkat karena kemurnian produk lebih tinggi , konversi juga lebih tinggi serta menghasilkan produk samping yang bisa dijual kembali.
Tujuan awal pembuatan STPP adalah memenuhi kebutuhan bahan baku dalm negeri tapi dilihat dari prospek usaha yang menguntungkan di masa depan, maka kapasitas saya naikkan agar profit lebih tinggi.
"Be elected two level processes
because purity is higher than other product , conversion also higher and can
produce the side product which can be resold. The first purpose of
manufacturing STPP is fullfill necessity raw material in domestic but the views
from business prospect in the future and profitable so I will raise this
capacity."
Proses Flow Diagram Pabrik Sodium Trypolyphospate (STPP) |
Uraian prosesnya sbb :
Abu Soda (Na2CO3) solid yang bersuhu
lingkungan (30 oC) diangkut menuju ke bin hopper untuk penampungan sementara dan
menjaga agar aliran kontinyu , diangkut ke mixer dg bucket
elevator dan di mixer abu
soda dicampur dengan air agar jenuh lalu produk hasil campuran ini meningkat
suhunya sekitar 100 oC dan dialirkan ke bin penampung untuk menjaga aliran kontinyu dan
dilanjutkan lagi ke reaktor. Sebelum masuk reaktor terjadi penyesuaian suhu
sebelum masuk, oleh karena itu larutan abu soda tsb dipompakan menggunakan rotary pump menuju cooler untuk menurunkan suhunya sampai
mendekati suhu reaktor (90 oC). Cooler menggunakan media pendingin
air dari utilitas dan sesudah itu larutan menuju ke reaktor. Bersamaan dengan ini
Asam Phospat (H3PO4) cair yang bersuhu sekitar 30 oC
dipompakan menggunakan centrifugal
pump menuju reaktor dan
sebelum masuk reaktor suhu disetarakan terlebih dahulu dan dibutuhkan heater sehingga suhu keluaran nantinya
mendekati 90 oC. Heater menggunakan media steam sebagai pemanas. Di
reaktor keduanya bereaksi dan eksotermis serta menghasilkan gas CO2. Produk yang terbentuk disebut larutan
ortofosfat. Ortofosfat keluar dari reaktor dan masuk ke bin penampung kemudian ke clarifier utk dihilangkan pengotornya spt pasir.
Ortofosfat yang murni dipompa dg rotary
pump ke spray dryer, spray dryer
menggunakan kompresi udara yang dipanaskan menggunakan heater utk media pemanas, disini ortofosfat
agak mulai mengering, diatasnya tdp cyclone utk memisahkan butiran yang terikut.
Ortofosfat yang keluar mendekati suhu 210 oC. Ortofosfat dikeringkan
lebih lanjut di rotary kiln,
rotary kiln menggunakan furnace utk media pemanas dan furnace
menggunakan propana dan butana sbg bahan bakarnya, kemudian menggunakan kompresor untuk membawanya menuju rotary kiln
dengan suhu keluaran 500 oC. Diatasnya juga tdp cyclone utk mengembalikan butiran yg terikut.
Disini sudah mulai terbentuk kristal dan suhu keluaran sekitar 450 C dan utk
menjadikan kristal yang bagus maka didinginkan di grate cooler, grate cooler
menggunakan udara yang dikompresi utk media pendingin. Diatasnya juga tdp cyclone utk memisahkan butiran yg terikut,
kristal yang keluar bersuhu 40 oC. Kristal ortofosfat yang terbentuk
ditampung di bin penampung dan secara kontinyu masuk ke screw conveyor kemudian ke ball mill utk dilakukan penggilingan sesuai
ukuran yang diharapkan yaitu 200 mesh. Hasil dari sini di pisahkan di vibrating screen, dimana ukuran
yang terlalu besar akan masuk lagi ke ball mill menggunakan bucket elevator dan yang kecil masuk ke produk off spec sedangkan yang bagus masuk ke produk on spec dan dilakukan packaging.
"Description process like below :
Soda ash (Na2CO3) solid have room
temperatures (30 oC) is carried to the bin hopper using bucket
elevator, bin have function to keep continuity flow to the mixer, in the mixer
soda ash is blanded with water until saturated and temperature is raise about
100 oC, then solution enter to the bin and solution is transferred
with rotary pump and before enter to the reactor, temperature of solution must
be stabilized and need cooler to reduce temperature until 90 oC.
Cooler using cooling water as cooling media. At the same time, phosporic acid (H3PO4) liquid have room temperatures about 30 oC must be stabilized
according to the reactor temperature approximately 90 oC, therefore
need heater to raise temperature and heater using steam as media heating then
be transferred using centrifugal pump to the reactor. In the reactor, both is
blanded happen exothermic reaction and produce CO2 gas. Here is
produced the ortophospate solution. Ortophospate exit from reactor and enter to
the bin and then to the clarifier to separate solution with impurities (like
sand). Pure ortophospate is transferred to the spray dryer, it is using the
compressed air that pass to the heater and heater using steam as heating media,
here ortophospate enough dry and exit with temperature 210 oC. Above
this instrument there is cyclone to separate particle is entrained.
Ortophospate is transferred to the bin and dried continue to the rotary kiln,
it is using furnace as heating media and furnace using propane and butane as
fuel also using compressor to distribute heat enter to the rotary kiln with
exit temperature 500 oC. Above
this instrument there is cyclone to separate particle is entrained.
Ortophospate crystal exit with temperature 450 oC. Here already has
been formed the good crystal and need continue cooling in the grate cooler. It
is using compressed air as cooling media. Above
this instrument there is cyclone to separate particle is entrained. Crystal
ortophospate exit with temperature 40 oC and then enter to the bin
and then gradually flow to the ball mill with screw conveyor. Ball mill have
function to mill large size according to desired size. The result from
here is separated in the vibrating screen, where have 3 layers to separate this
crystal, large crystal will be recycled to the ball mill using bucket elevator
and then very small size will be entered to the off spec product and sale with
low price then good size is entered to the on spec product and done packaging
and this is STPP product."
Referensi : proyek pribadi tugas akhir di teknik kimia
ARTIKEL TERKAIT :
1. Proses Pembuatan S*dium M*tabisulphite
2. Proses Pembuatan S*dium B*sulph*te
3. Proses Pembuatan Pupuk ZA / Ammonium Sulphate (NH4)2SO4
4. Proses Pembuatan Asam Sulfat (H2SO4)
5. Proses Pembuatan Urea (CO(NH2)2)
ARTIKEL TERKAIT :
1. Proses Pembuatan S*dium M*tabisulphite
2. Proses Pembuatan S*dium B*sulph*te
3. Proses Pembuatan Pupuk ZA / Ammonium Sulphate (NH4)2SO4
4. Proses Pembuatan Asam Sulfat (H2SO4)
5. Proses Pembuatan Urea (CO(NH2)2)
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »