Pada industri
pupuk terbagi menjadi beberapa unit proses produksi, disini akan dikupas satu –
persatu dari unit tsb. Unit – unit itu antara lain :
- Pabrik Amoniak (NH3)
- Pabrik Pupuk Urea (NH2CONH2)
- Pabrik Pupuk Phonska(NPK)
- Desulfurisasi
Gas alam yang akan digunakan
sebagai bahan baku proses pembuatan amoniak masih mengandung pengotor berupa
sulfur yang dapat meracuni katalis reformer.
Kandungan sulfur dalam gas alam akan dikurangi sampai batas 0,01 ppm di dalam desulfurizer
berisi katalis Co / Mo. Reaksi yang terjadi :
“Natural gas that will be used as raw material of ammonia
manufacturing process still containing impurities such as sulphuric which can
toxicity of reformer catalyst. Sulphuric content in natural gas will be reduced
until limit 0,01 ppm in the desulphurizer with catalyst Co / Mo.”
- Primary reformer
Gas
alam keluaran desulfurizer
direaksikan dengan kukus di dalam packed tube berisi
katalis nikel (Ni). Produk reaksi ini berupa CO2, CO, dan H2. Reaksi
yang terjadi dalam primary
reformer adalah :
Reaksi
ini merupakan reaksi endotermik yang mengambil panas dari reaksi pembakaran
sebagian gas alam.
“Outlet natural gas from desulphurizer is reacted in the
packed tube has contained nickel (Ni) catalyst. Reaction product are CO2,
CO, and H2. This reaction are endothermic reaction that taking
heat from half combustion react of natural gas.”
- Secondary reformer
Reaksi
ini merupakan reaksi eksotermik yang panasnya dimanfaatkan untuk membangkitkan
kukus pada waste
heat boiler.
“Outlet gas from primary reformer is reacted with air in
the fixed bed reactor that contained nickel (Ni) catalyst. This reaction is
exothermic that heat is used to generate in the waste heat boiler.”
- High Temperature Shift converter (HTSC)
Gas
keluaran secondary
reformer direaksikan dengan kukus di dalam reaktor unggun / reaktor
fluidized satu lapis berisi katalis Fe. Tujuan reaksi di dalam shift converter
ini adalah untuk mereduksi kandungan CO yang dapat mengganggu reaksi di dalam ammonia converter.
Reaksi yang terjadi adalah :
Reaksi
dilangsungkan pada temperatur tinggi (371 0C) untuk meningkatkan
kecepatan reaksi kadar CO berkurang dalam jumlah besar.
“Outlet gas from secondary reformer is reacted in the
fluidized reactor 1 layer with catalyst Fe. The purpose reaction in the shift
converter is to reduction CO content which can disturb reaction in the ammonia
converter. Reaction is done in high temperature to raise reaction velocity so
happen decreasing CO degree in large capacity.”
- Low Temperature Shift converter (LTSC)
Di
dalam LTSC terjadi reaksi yang sama dengan HTSC, hanya saja reaksi
dilangsungkan pada temperatur yang lebih rendah (203 0C) agar
konversi reaksi tinggi. Reaksi dilangsungkan pada reaktor dengan dua lapis
unggun katalis. Kadar CO keluaran LTSC diharapkan kurang dari 0,5%.
“In the LTSC happen reaction like in the HTSC, only
reaction is done in low temperature to high conversion. Reaction is done in the
reactor 2 layers in the fluidized bed. Outlet CO degree from LTSC is expected
less of 0,5 %.”
Pemurnian
Gas Sintesis (Penghilangan CO2)
- CO2 absorber
Gas
keluaran LTSC masih mengandung sisa CO2 yang dapat mengganggu reaksi
pembentukan amoniak. Sisa CO2 ini direduksi dengan mengontakkan gas
sintesa dan Larutan Benfield
dalam absorber
berupa lapisan unggun. Reaksi yang terjadi :
“Outlet
gas from LTSC still containing residue CO2 which can disturb
ammonia forming reaction. CO2 residue is removed with contacting synthesis
gas with benfield solution in the fluidized bed absorber.”
- CO2 stripper
CO2
yang terabsorb dalam Larutan Benfield dilucuti
oleh kukus dalam kolom stripper.
Absorben yang bebas CO2 akan digunakan kembali di absorber. Reaksi
yang terjadi :
“CO2 that be absorbed in the Benfield solution
stripped down in the stripper column. Absorbent free CO2 will be
used again in the absorber.”
- Methanator
Sisa CO2 dan CO yang tidak hilang lewat absorber akan dikonversi menjadi metana dengan bantuan katalis nikel (Ni). Reaksi yang terjadi :
Kadar
keluaran CO2 dan CO kurang dari 10 ppm.
“CO2 residue and CO which do not lost from
absorber will be converted to methane with be helped by catalyst nickel (Ni).
Outlet CO2 degree and CO less of 10 ppm.”
- Sintesa Amoniak
Sebelum diumpankan
dalam ammonia
converter, gas sintesa dikompresi terlebih dahulu. Reaksi yang terjadi di
dalam ammonia
converter adalah :
Reaksi ini
merupakan reaksi eksoterm yang akan berlangsung optimum pada kondisi operasi
tertentu.
“Feed before is entered into ammonia converter, synthesis
gas is compressed first. This reaction is exothermic reaction that will optimum
in the specific operation.”
- Proses Pendinginan/ Refrigeration
Amoniak yang
terbentuk direfrigerasi, sehingga terbentuk NH3 cair yang
didistribusikan ke pabrik urea dan ZA sebagai bahan baku.
“Ammonia then refrigerated, so that be produced liquid NH3
that distributed into urea and ZA factories as raw material.”
- Purge Gas Recovery
Proses
ini dilakukan untuk memperoleh kembali gas - gas yang dapat dimanfaatkan
kembali, yaitu : H2, dan amoniak (NH3).
“This process is done to repeat obtain gas can be reused
such as H2, and amoniak (NH3).”
Referensi : Laporan
Kerja Praktek Petrokimia Gresik Jurusan Teknik Kimia ITS dengan bahasa yg
disederhanakan dan kata yg diringkas
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
1 comments:
Mohon izin mau bertanya, jadi yang termasuk (alat persiapan) dalam proses pembuatan amoniak apa saja ya ?
Tolong dijelaskan.!
Terimakasih.