Teknik
pengolahan air boiler meliputi :
- Koagulasi & flokulasi (penggumpalan)
- Sedimentasi (pengendapan)
- Filtrasi (penyaringan)
- Demineralisasi (pengurangan ion mineral)
- Softening (pelunakan)
- Deaerasi (pengurangan gas terlarut)
- Organik treatment sebagai pengurang gas CO2 seperti tannin, pemanasa
- Anorganik treatment sebagai pencegah kerak seperti Na3PO4, NaOH
2 Na3PO4
+ 3 CaCO3 --- > 3 Na2CO3 + Ca3(PO4)2
(lumpur)
2 NaOH + MgCO3 --- > Na2CO3 + Mg(OH)2 (lumpur)
Penggunaan
NaOH baik untuk mengurangi Mg2+ karena dapat membentuk Mg(OH)2 berbentuk lumpur
namun kurang baik pada boiler tekanan tinggi, karena jika terakumulasi di satu
titik bisa menyebabkan “caustic
embrittlement (keretakan logam)”
BACA JUGA: Analisa Sistem Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi di PLTU dengan Jar Test
BACA JUGA: Analisa Sistem Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi di PLTU dengan Jar Test
- Chemical penyerap gas O2 seperti : NaHSO3 (sodium bisulfit), N2H4 (hydrazine)
2
NaHSO3 --- > Na2SO3 + H2O + SO2
Na2SO3
+ ½ O2 --- > Na2SO4
(kristal)
N2H4 + O2 --- > H2O
+ N2
Gambar 1. Hubungan pH dengan Kandungan Oksigen terhadap Derajat Korosi |
Penggunaan Na2SO3 baik digunakan pada
ketel bertekanan 65 kgf/cm2 karena jika dioperasikan >65 kgf/cm2 akan menghasilkan
gas SO2 yang bisa mengkorosi logam.
- Chemical pencegah karat seperti : amine/ammonia
- Chemical anti-kesadahan air seperti : Na2CO3 namun penggunaan chemical ini kurang efektif karena menghasilkan gas CO2
Na2CO3
+ CaSO4 --- > Na2SO4 + CaCO3
Na2CO3 + MgSO4 ---
> Na2SO4 + MgCO3
CaCO3
dan MgCO3 berbentuk lumpur dan bisa dihilangkan dengan blowdown
- Chemical anti-kesadahan air seperti : Na2Al2O4 (sodium aluminat)
Na2Al2O4 + MgCO3
--- > Na2CO3 + MgAl2O4
(floc dan mengendap)
Beberapa Penyebab Kerak atau Korosi pada Boiler adalah:
- Kesadahan Air
1. Kesadahan sementara disebabkan garam bikarbonat seperti Ca(HCO3)2
dan Mg(HCO3)2 bisa dihilangkan dengan pemanasan
Ca(HCO3)2
+ panas --- > CaCO3
(mengendap) + CO2 + H2O
Mg(HCO3)2 +
panas --- > MgCO3 (mengendap) + CO2 + H2O
2. Kesadahan tetap disebabkan garam Ca2+ (CaSO4, CaCl2)
dan Mg2+ (MgSO4, MgCl2) bisa dihilangkan
dengan chemical treatment
- Senyawa Silikat (SiO2), Asam Bebas dan Karbonat (CO32-)
Senyawa silikat umumnya terkandung pada air sungai yang digunakan sebagai bahan baku. Treatment yang umum digunakan di PLTU adalah pengikatan di multi-media filter dilanjutkan tersaring di membrane reverse-osmosis dan terakhir pertukaran ion di mixed bed. Sedangkan bikarbonat dalam air boiler berasal dari
pemanasan air boiler yang masih mengandung tingkat kesadahan tinggi sehingga melepaskan gas CO2 dan bereaksi
dengan air menjadi asam karbonat sesuai reaksi :
CO2 + H2O
--- > H2CO3
H2CO3 pelan-pelan
bereaksi dengan logam dan besi membentuk garam bikarbonat, sesuai reaksi:
2 H2CO3
+ Fe --- > Fe(HCO3)2 + H2
Fe(HCO3)2
+ H2O --- > Fe(OH)2 (oksida
besi penyebab karat) + H2O + 2 CO2
- Adanya O2, CO2 dan H2S
Gas
O2 akan mengoksidasi ferro-oksida (Fe(OH)2) menjadi
ferri-hidroksida (Fe(OH)3) yang mempunyai sifat mudah larut dalam
air, sesuai reaksi:
Fe(OH)2 + O2 --- > Fe(OH)3 (karat) + H2O
- Adanya Bakteri Anaerob yang Mampu Mendegradasi H2S menjadi Sulfur (S) kemudian menjadi H2SO4
- Gas CO2 bisa Menyebabkan pH Air Kondensat Turun sehingga bisa Menyebabkan Korosi
- pH Air Terlalu Rendah
Gambar 2. Hubungan pH vs Derajat Korosi |
Pada saat pH rendah, ion H+ akan melapisi permukaan logam sehingga menimbulkan gas yang meninggalkan permukaan logam sehingga menyebabkan korosi
- Perbedaan Logam (Korosi Galvanis)
Logam
campuran yang teroksidasi menurut prinsip Deret Volta
- Kebanyakan Akumulasi Soda Caustic (NaOH)
Karena
terkonsentrasi di satu titik, maka caustic menyerang metal dan terjadi keretakan
“caustic embrittlement”
Berdasarkan jurnal EPRI Cycle Chemistry Guidelines tersebut, didapatkan data bahwa caustic gouging/caustic embrittlement ketika penambahan sodium hydroxide (NaOH) >2 ppm di steam drum boiler.
- Total Dissolved Solid (TDS) Tinggi
- Adanya Foaming (Busa) yang Mempercepat Timbulnya Kerak
Foaming
disebabkan karena kenaikan dissolved, suspended solid dan kontaminasi minyak
serta pH air terlalu tinggi
Akibat
yang Disebabkan jika Tube Boiler Berkerak/Korosi adalah:
- Efisiensi boiler menurun karena konduktifitas thermal pada pipa berkurang
- Berkurangnya panas yang dipindahkan dari furnace ke air sehingga temperatur furnace harus tinggi untuk mencapai pertukaran panas yang diinginkan
- Boros konsumsi bahan bakar
- Tube boiler bisa pecah karena tekanan yang tinggi dan terakumulasi akibat tersumbat kerak
Cara Pencegahan Agar Tidak Ada Kerak/Korosi pada Boiler adalah:
- Pengaturan pH air boiler (dengan Na2CO3, NaOH, Na3PO4) tidak boleh terlalu rendah (korosi) dan terlalu tinggi (buih) dan pembentukan lapisan film (dengan tannin, turunan lignin, turunan glukosa, kanji dan NaNO3)
- Menghilangakan gas yang bersifat korosif seperti O2 dan CO2
- Melakukan blowdown secara teratur
- Mencegah korosi galvanis
Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2016). Boiler & Permasalahannya, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya
Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2016). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya
[2] EPRI. Cycle Chemistry Guidelines for Combined Cycle Heat Recovery Steam Generators
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »