Kata Kunci : Minyak Atsiri, Bilangan Asam, Bilangan Penyabunan, Bilangan Ester, Bilangan Iod
Dalam penelitian tentang atsiri atau sejenisnya, banyak analisa bilangan yg dipakai untuk menentukan bagus / tidaknya kandungan atau kandungan senyawa lain yg mungkin tercampurkan.
Dalam penelitian tentang atsiri atau sejenisnya, banyak analisa bilangan yg dipakai untuk menentukan bagus / tidaknya kandungan atau kandungan senyawa lain yg mungkin tercampurkan.
Macam-macam bilangan itu antara lain :
"In the research about essential
oil or like that, many number analyzation used to determine good or not content
or other contents maybe mixed.
Various kind that number are :"
- Bilangan Asam, jumlah miligram (mg) dari basa encer (KOH, NaOH) yg dibutuhkan utk menetralkan asam bebas dalam 1 gram minyak
Prosedur : sejumlah x gram minyak dimasukkan
dalam labu, lalu ditambahkan alkohol 96% dan beberapa tetes larutan PP. Asam
bebas tsb dititrasi dg larutan standar KOH / NaOH 0,1 N. Warna merah pertama yg
terbentuk merupakan titik akhir titrasi
Perhitungannya :
Bilangan asam digunakan utk menentukan banyaknya asam
lemak bebas yg terbentuk dari hidrolisa lemak / minyak. Semakin tinggi bilangan
asam maka semakin rendah kualitas minyaknya.
- Acid Number, amount miligrams from aqueous alkaline (KOH, NaOH) which required to neutralize free fatty acid in 1 gram oil
Procedure : amount x gram oil is entered
in flask then added alcohol 96% and some drop of PP solution. Free fatty acid
is titrated with standard solution KOH / NaOH 0,1 N. The first red color
formed that is an endpoint.
Acid number used to determine amount of
free fatty acid formed from fatty / oil hydrolysis. The higher acid number perform
that lower quality of oil."
- Bilangan Penyabunan, jumlah milligram (mg) basa yang dibutuhkan untuk menyabunkan 1 gram minyak / asam lemak hasil hidrolisis
Prosedur : sejumlah x gram minyak dimasukkan
dalam labu, lalu ditambahkan alkohol 96% dan beberapa tetes larutan PP,
menetralkan asam bebas dg larutan basa (KOH, NaOH) 0,1 N. Kemudian menambahkan
beberapa ml basa 0,5 N lalu merefluks pada kondensor tegak. Setelah mendidih
menetesi indikator PP sampai warna merah lalu mendinginkan sebentar lalu menitrasi
dg HCL 0,5 N sampai warna merah menghilang.
- Saponification Number, amount miligrams alkaline is required to saponification 1 gram oil / fatty acid result of hydrolysis
Procedure : amount of x gram oil is
entered in flask, then added alcohol 96% and some drop PP solution, neutralize
free fatty acid with alkaline solution (KOH, NaOH) 0,1 N. Then adding some ml
alkaline 0,5 N then refluxing in stand condenser. After boiling, drop PP
indicator until red color then cooling and titration with HCL 0,5 N until red
color disappear"
- Bilangan Ester, jumlah miligram (mg) hidroksida (KOH, NaOH) yg dibutuhkan utk menyabunkan ester yg terdapat dlm 1 gram minyak. Juga bisa dikatakan lain yaitu selisih antara bilangan penyabunan dengan bilangan ester
Prosedur : sejumlah x gram minyak dimasukkan
dalam labu, lalu ditambahkan alkohol 96% dan beberapa tetes larutan PP,
menetralkan asam bebas dg larutan basa (KOH, NaOH) 0,1 N. Kemudian menambahkan
beberapa ml basa 0,5 N lalu merefluks pada kondensor tegak. Setelah mendidih
menetesi indikator PP sampai warna merah lalu mendinginkan sebentar lalu
menitrasi dg HCL 0,5 N sampai warna merah menghilang.
Untuk menentukan jumlah basa yg digunakan, perlu
dibuat blanko yg diperlakukan sama dg cara diatas tanpa menggunakan minyak.
Selisih jumlah basa yg digunakan blanko dan sampel adalah jumlah ml basa yg
dibutuhkan utk pembentukan ester
Perhitungannya :
Tujuan penentuan bilangan ester atau asam lemak
terikat adalah untuk melihat asam lemak yang masih baik dan belum rusak
(terhidrolisis)
- Esteric Number, amount of miligram hydroxide (KOH, NaOH) is required to saponification esteric in 1 gram oil. Also can be called difference between saponification number with esteric number
Procedure : amount x gram oil is entered
in flask then added alcohol 96% and some drop PP solution added, neutralize
free fatty acid with alkaline solution (KOH, NaOH) 0,1 N. Then add some ml
alkaline 0,5 N then refluxing in stand condenser. After boiling, drop PP indicator
until red color then cooling and titration with HCL 0,5 N until red color
disappear
To determine amount alkaline required,
need made blanko is same treated with above method without using oil.
Difference amount alkaline blanko required and sample is amount ml alkaline
required to formation esteric
The purpose esteric number or free fatty
acid is to know free fatty acid still gopd and not broken"
- Bilangan Iod, jumlah miligram (mg) halogen (dinyatakan sebagai iodium) yang dapat diikat oleh 100 mg minyak / lemak
Prosedur : sejumlah x gram minyak
dimasukkan dalam erlenmeyer, melarutkan dengan khloroform, menambahkan larutan
iodobromida dan diamkan beberapa saat kemudian menambahkan larutan KI 1 N dan
mengencerkan dengan air. Menitrasi dengan Na2S2O3 0,1 N utk menetralisir iod
bebas sampai berwarna kuning muda lalu menambahkan kanji, menitrasi lagi sampai
larutan tepat tak berwarna kemudian menitrasi blanko
Perhitungannya :
Tujuannya untuk menentukan berapa banyaknya ikatan
rangkap dalam rantai hidrokarbon pada minyak / lemak
- Iod Number, amount miligram halogen (iodine) can be bundled by 100 mg oil / fatty acid
Procedure : amount x gram oil is entered
in the erlenmeyer, dissolving with chloroform, adding iodobromida solution and
silent anytime then adding solution KI 1 N and dilute with water. Titration
with Na2S2O3 0,1 N to neutralize free iodine until young - yellow color
then adding starch, titration until exact solution colorless then titration of
blanko.
The purpose to determine how much bond in
the hydrocarbon chain at the oil / fat"
Referensi : Catatan kuliah di teknik kimia
ARTIKEL TERKAIT :
1. Macam - Macam Pengukuran pada Ekstraksi Minyak Atsiri
2. Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)
3. Cara Penggunaan Refraktometer
Referensi : Catatan kuliah di teknik kimia
ARTIKEL TERKAIT :
1. Macam - Macam Pengukuran pada Ekstraksi Minyak Atsiri
2. Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS)
3. Cara Penggunaan Refraktometer
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »