Dibawah ini adalah berbagai peralatan yang digunakan untuk menganalisa kandungan kimia di suatu proses manufacturing.
- SEM (Scanning Electron Microscope) : mikroskop elektron yang menggambarkan permukaan sampel melalui proses scan dengan menggunakan pancaran energi yang tinggi dari electron. Electro berinteraksi dengan atom yg menghasilkan sinyal dan memberikan informasi mengenai permukaan topografi sampel, komposisi dll
- TEM (Transmission Electron Microscope) : untuk mengetahui analisis morfologi, komposisi spesimen, cacat benda dan struktur material terutama bentuk kristal penyusun material
- XRD (X-Ray Difraction) : untuk pengukuran sampel kerak yang sudah dihaluskan, dengan prinsip menggunakan X-Ray sehingga didapatkan grafik hasil tembakan X-Ray tersebut karena setiap kandungan metal memiliki panjang gelombang sendiri - sendiri. Hasil pembacaan akan dicocokkan dengan database yang sudah dimiliki peralatan ini (jadi intinya mencocokkan mana hasil grafik yang mendekati)
- DLS (Dynamic Light Scattering) : untuk penentuan ukuran partikel ukuran mikron
- PCS (Photon Correlation Spectroscopy) : untuk penentuan ukuran partikel ukuran sub mikron
- AFM (Atomic Force Microscope) : untuk analisa morfologi material, memanipulasi dan mengetahui jenis atom pada permukaan material
- STM (Scanning Tunneling Microscopy) : untuk mengamati struktur permukaan suatu material
- XRF (X-Ray Fluoresence) : untuk menganalisis kandungan unsur kimia dalam logam campuran, prinsipnya sama dengan XRD. Penggunanan dengan cara ditembakkan seperti memegang pistol. Terdapat 2 alat XRF yaitu tanpa bacaan Carbon dan dengan bacaan Carbon
- FTIR (Fourier Transform-Infra Red Spectroscopy) : untuk menganalisa komposisi kimia dari senyawa-senyawa organik dan analisa gugus fungsi
- BET (Brunauer-Emmet-Teller) : untuk mengetahui luas permukaan dan distribusi pori
- Thermography : peralatan yang memanfaatkan sinar infrared untuk mendeteksi panas dari peralatan / lingkungan. Prinsipnya adalah setiap yang menghasilkan panas akan memancarkan emisi gelombang dan emisi ini yang ditangkap lensa dengan membandingkan temperatur sekitar.
- Tribology Oil Analysis (Minilab) : peralatan oil analysisi yang terdiri dari viscositymeter (pengukuran viscosity di suhu 40 dan 100 C), fluid scan (pengukuran free water, TAN dan oxidation) serta spectroskopi (pengukuran kandungan kimia berserta visual kontaminasi). Hasil dari analisa ini dipersembahkan dalam bentuk tri vektor yang meliputi contamination, wear dan chemistry
- Flue Gas Analyzer : peralatan yang digunakan untuk mengidentifikasi gas buang peralatan pembakaran seperti cerobong PLTU, knalpot kendaraan dan gas buang lainnya
- DGA (Dissolved Gas Analyzer) : untuk pengukuran kandungan kimia gas terlarut dalam rendaman pelumas / fluida, umunya di trafo
- Turbidity Meter : untuk mengetahui tingkat kekeruhan dari fluida yang berpengaruh pada umur membran (karena jika keruh maka kerja membran penyaring akan lebih berat). Kekeruhan adalah Total Suspended Solid (TSS) yaitu padatan yang tersuspensi yang masih bisa dipisahkan dengan pengendapan, satuannya adalah NTU (Nepelometry Turbidity Unit)
- Conductivity Meter : digunakan untuk mengetahui kandungan ion terlarut di dalam larutan. Conductivity mengindikasikan daya hantar listrik yang berarti berapa banyak ion terlarut yang bisa menghantarkan listrik,satuannya adalah microMhos/cm
- Spectrofotometer : peralatan yang menggunakan kemampuan daya rambat gelombang dalam medium untuk mempresentasikan besaran kandungan kimia yang terdapat di larutan
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »