Saat ayah CV meninggal ibunya M sedang mengandung
bayi berumur 7 bulan dan sampai akhirnya lahirlah anak ke 3 dari pasangan ini
bernama MAS, dimana saat kelahirannya yg meng-adzan dan iqomat adalah CV. MAS
adalah yatim dari kandungan dan ini mengingatkan pada kisah nabi muhammad yg
ditinggal ayah di kandungan, semoga kisah hidup MAS ke depan bisa cerah dan berbakti
layaknya sang pemimpin Nabi Muhammad. Pada posisi inilah pikiran CV menjadi
matang, ditinggal ayah dan mempunyai ibu yg tdk bekerja serta adik yg masih
kecil2. CV nekad beternak kambing, padahal dulunya CV ke sawah dan sungai
dilarang dan hidupnya hanya meminta ada serta belajar, tapi karena tekad CV yg
ingin berubah dan yakin roda pasti berputar maka CV nekad dan saat itu dg uang Rp 500.000 bisa beli 2 ekor kambing jantan
dan oleh CV dipelihara selama 3 bulan kemudian dijual utk hidup keluarga kemudian
dikasih mbah 3 ekor (1 induk dan 2 orang anak kambing jantan) dan sumbangan 2
ekor induk kambing dari yayasan, dan akhirnya CV ngarit (mencari rumput) dan
ditekuninya mulai kelas 2 MTs-3 SMA mulai habis sekolah sampai sebelum
maghrib. Kambing yg dipelihara CV sangat bagus2 dan selalu berjumlah diatas 12
ekor, saat melahirkan pun selama 5 tahun 90% kelahiran adalah jantan dan sedikit sekali betina nya, ini
menandakan kekuasaan Alloh yg maha besar benar2 ada, karena harga jantan lebih
mahal dari betina. Lewat menjual kambing ini hidup keluarga bisa terangkat,
tiap 3 bulan sekali menjual kambing utk kebutuhan hidup. CV tdk pernah menyuruh
ibu dan adik ngarit dan sepenuhnya yg ngarit adalah CV, saat hujan, sakit dan capek
tak membuat CV putus asa utk ngarit karena tekadnya yg begitu besar utk berubah
dan bertekad wanita tdk boleh sengsara, kata CV “saya laki2 dan anak pertama
harus jadi kepala keluarga dan penopang hidup”. CV ngarit mulai jam 14.00 -
16.00 terus diberikan ke kambingnya karena sudah sore dan mengembek semua tanda
kambing lapar, terus sholat ashar dan balik lagi ke sawah ngarit sampe
jam 18.00, ini dilakukan selama 5 tahun. Tambahan tepatnya kenaikan kelas 3 MTs,
CV terkena musibah kecelakaan sepeda motor bersama ibunya shg harus operasi
rahang bawah (fracture mandibula), kesalahan ada pada pihak lawan yg membawa
kacang panjang terlalu banyak pada motornya shg motor saat belok tdk bisa dan
mengambil jalur jalan pengendara lain dan CV bertabrakan dg pengendara tsb.
CV dan Ibu pingsan dibawa ke puskesmas, ibunya M
bocor di kepala tapi Alhamdulillah bisa diatasi dan CV harus dibawa ke RS kota
utk dioperasi karena rahang patah. Di RS selama 3 hari CV di diagnosa dahulu
utk tekanan darah dan mental sebelum operasi, wajah CV bengkak ke bawah sekitar
5 cm dan orang2 tdk tahu kalau itu wajah
CV. Akhirnya waktu operasi dimulai dan CV dioperasi sekitar 2 jam dan di
platina rahang bawahnya, seusai di operasi CV menghabiskan 2 tabung oksigen utk
memperlancar bernafas karena slang langsung dimasukkan ke hidung bagian dalam
dan saat itu pula terjadi kekurangan oksigen dan perawat tidak tahu, untung
paman yg menunggu CV tahu dan langsung memberi tahu utk mengganti tabung
oksigen. Akhirnya perawat dg segera mengambil tabung oksigen ketiga dan memakai
kunci utk membuka segel, tapi usaha ini gagal dan CV sudah sesak kekurangan
oksigen dan hampir nyawa melayang tapi Alhamdulillah paman CV membantu perawat
membukakan segel dan akhirnya bisa terbuka dan langsung disalurkan ke slang
hidung dan CV dapat bernafas kembali. Keesokan harinya nyawa CV hampir melayang
pasalnya perban yg digulung2 jadi beberapa tumpukan untuk ganjal darah operasi
dimulut perlahan2 tertelan dan masuk tenggorokan–kerongkongan / katup
epiglotis shg CV sesak tdk bisa bernafas. Dan saat itu ibu yg 3 hari sudah
sembuh menemani CV di kamar dan CV mengerakkan tangan yg pake gips tapi ibunya
tdk paham apa maksud CV, akhirnya CV tetap menggerakkan posisi tangannya dan
ibunya pun ngumung minta dibesarkan / dikecilkan AC, CV jawab geleng2 pake
kepala, ibunya bilang lagi minta di kipasi, CV jawab geleng2 lagi. Dan akhirnya
tangan CV bisa bergerak layaknya orang menulis tapi samar2 karena tangannya patah dan
pake gibs dan ibunya pun langsung tahu minta kertas, CV jawab ngangguk kepala
dan ibu bilang lagi minta pulpen, CV jawab ngangguk lagi. Akhirnya CV menulis
dg tangan patah di gips dan tertulis samar2 dg tulisan “nang cangkem gedabel, enek kaine” artinya di mulut gak enak rasanya
ada perbannya. Akhirnya ibu melaporkan ke perawat bahwa di mulut ada perban dan
dengan segera perawat mengambil perban tsb dan ternyata sangat panjang sekitar
1 meter (5 gulungan) dan itu sudah menutupi tenggorokan. CV pun bisa ngumung
panjang lebar setelah dihilangkan perbanya tsb tapi sama dokter tdk boleh
bicara karena rahang bawahnya baru saja dioperasi. Seluruh petugas kesehatan
disitu sangat senang karena CV cerdas bisa punya inisiatif gitu karena perawat
tdk tahu kalau di dalamnya ada perban. Sungguh Maha besar Alloh yg terus
memberikan jalan utk umatnya,,Alhamdulillah.
Saat CV sakit tsb, pamannya lah yg mengurus kambingnya selama
kurang lebih 2 minggu dan akhirnya dg semangat tinggi walau tangan kanan di
gibs, CV tetap nekad ngarit pakai tangan kiri dan kali ini dibantu ibunya
kurang lebih 1 bulan. Setelah masa rehabilitasi tulang sudah 1 bulan, CV nekad
ngarit dan mengangkat karung sendiri dan kali ini yg dibawa sedikit2 karena
tangan belum kuat. CV sekolah MTs dg sepeda yg jaraknya 6 km walau tangan di
gibs. Semangat dari ayahnya yg terus membara “saya lihat, saya datang, saya menang”.
CV di SMA tidak aktif sama sekali di
ekstrakurikuler karena waktunya habis utk ngarit dirumah, CV juga sampingan
jadi buruh tani seperti petik jagung, cangkul, bersihkan rumput padi, angkat
kayu, cari pasir di sungai dan kerja di perahu. Ini semuanya dilakukan utk
menutup keuangan makan. Dulu hidup keluarga ini sangat enak, makan pasti pake daging,
lele dan buah pasti selalu ada tapi akhirnya roda berputar, sekarang hidup
keluarga ini hanya makan pake tumis, lauk tempe Rp 1000 ber 4 orang dan sambal.
Di SMA CV bisa menduduki peringkat 1 namun terkadang juga berada dibawah dan
akhirnya berjuang lagi dan mendapatkan lagi posisinya. CV juga menunjukkan
bakatnya di olimpiade biologi tingkat kabupaten dengan predikat juara 1 dan
menjadi kandidat Blitar di olimpiade propinsi. Lewat ini CV mendapatkan cukup
uang utk kebutuhan hidup karena dapat uang saku dari sekolah Rp 100.000, dinas
kabupaten Rp 200.000, dinas walikota Surabaya 250.000 dan gubernur Jatim Rp.
500.000. CV bisa sekolah SMA berkat bantuan uang dari guru MTs sebesar Rp
200.000 utk beli formulir dan akhirnya diterima, selama di SMA CV dapat
beasiswa jadi bebas biaya sekolah. CV tidak mampu beli buku pelajaran dan kalau
ada yg tipis di fotokopi olehnya, tapi CV selalu ada buku yg siap sedia di meja
rumahnya karena tiap malam teman2 SMA CV minimal 2 – 5 orang datang dan minta
ajari cara jitu menaklukan jawaban. Jadi buku dari teman2nya melengkapi meja
belajar CV dan CV pun akhirnya bisa belajar dari buku tsb.
Setelah lulus dari SMA tekad CV utk kuliah terus
ada, tapi bingung juga utk biaya daftar agak mahal, untungnya senior SMA ada yg
dapat beasiswa “b*ast*di et*s” dia menawarkan ke sekolahan dan CV ikut
mengirimkan berkas kesana bersama 6 orang teman lainnya. Berkas akhirnya masuk
ke Surabaya dan mereka pun diundang interview. Mereka ber-6 akhirnya naik
kereta api dan ini adalah perjalanan perdana CV dg kereta api. Setiba di
Surabaya mereka di inapkan di asrama beasiswa karena ada senior CV yg disana.
Keesokan harinya mereka mengikuti interview sampai selesai dan akhirnya pulang.
Untuk bisa kuliah CV harus ikut SNMPTN, sehingga dengan modal Rp 300.000 pemberian mbak keponakan CV bisa beli
formulir dan ikut rombongan primagama berangkat ke Malang utk mengumpulkan
berkas. Selesai mengumpulkan berkas, CV pulang dan banyak persiapan yg dia
lakukan utk tes, dia belajar semua soal2 ujian mulai tahun 1997 – 2007. CV
mengulang-ulang semua pertanyaan dan menjawabnya kemudian di cocokkan di kunci
jawaban, soal yg dia tdk paham ditulisnya di buku tulis, sehingga nanti kalau
sudah mendekati hari, yg dibaca CV tinggal yg sulit aja yg ditulis di buku tadi.
SNMPTN dilakukan di Malang tepatnya di Kampus UIN
Malang, CV posisi tsb sudah ditinggal ibu ke Kalimantan karena bekerja sbg PRT.
CV dengan modal uang Rp 12.000 dan mie sedap 7 buah berangkat naik kereta ke
Malang. Sesampai di Malang CV bingung tidak tahu arah ke Kampus UIN dan
akhirnya tanya orang dan diberitahu. Berjalanlah sekitar 20 menit CV pun sampai
di kampus tempat berjuang itu. CV keliling mencari ruangan tempat ujian dan
akhirnya ketemu kemudian disana CV berdoa agar ujian nanti dapat keterima. CV menghabiskan
waktu menunggu di masjid UIN sambil makan mie sedap yg di keremes utk ganjal
perut karena tdk berani beli makan karena uang hanya Rp 12.000 dan harus sampai
2 hari di Malang, jadi disimpanlah uang itu utk jaga2 kalau ada apa2. Hari
sudah malam saatnya sholat maghrib kemudian Isya’. Setelah Isya’ CV menunggu di
serambi masjid sambil melihat kondisi masjid sepi dan tepatnya pukul 22.00
masjid sudah sepi dan akhirnya CV tidur di dalam masjid karena di serambi udaranya
sangat dingin. CV tdk bisa kos karena biaya kos disana 1 malam Rp 10.000 jadi uang yg
dibawa tdk cukup nantinya.
ARTIKEL TERKAIT :
1. History Live of Caesar (1 of 3)
2. History Live of Caesar (3 of 3)
3. Kisah Pendidikanku
ARTIKEL TERKAIT :
1. History Live of Caesar (1 of 3)
2. History Live of Caesar (3 of 3)
3. Kisah Pendidikanku
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »