CV tidur pulas di dalam masjid dan tepat jam
02.00 dini hari banyak mahasiswa UIN yg sholat tahajjud jadi CV terbangun dan
di tanyailah sama salah seorang dari mahasiswa, “kenapa kamu tidur disini, kamu
sama siapa”. CV menjawab "saya besok mau ujian SNMPTN dan teman saya semuanya
kos mas". Melihat kondisi ini mahasiswa tsb mengajak CV ke asrama dan CV
di ijinkan utk tidur di kamar bertingkat dua dan dalam 1 ruangan ada 6 kamar
bertingkat. Di kamar tsb banyak mahasiswa UIN yg dialog pakai Bahasa Arab shg
CV tdk bisa tidur dan akhirnya mereka tidur tepat pukul 03.00 CV melarikan diri
dari kamar menuju ke masjid utk sholat tahajjud dan persiapan sholat shubuh.
Keesokan harinya tes pertama SNMPTN dan CV pun bisa menjawab lancar. Akhirnya
tes selesai dan CV kembali lagi istirahat di serambi masjid sambil makan mie
sedap diremes utk ganjal perut, disini CV didatangi oleh teman2nya dan tiba2
ada 2 teman cewek membelikan CV makanan dan CV pun kaget kuk tahu kalau dia
belum makan, padahal selama makan mie tsb selalu keadaan sepi dan tidak ada
orang sama sekali, karena sedikit malu makan mie mentah. CV berterima kasih
kepada 2 teman cewek tsb.
Setelah hari sudah petang sekitar pukul 22.00 CV
pun akhirnya tidur di serambi masjid tanpa alas tidur dan dingin banget. CV tdk
berani lagi tidur di dalam masjid, takut ketahuan mahasiswa asrama yg kemarin
itu. Keesokan harinya CV ujian tes kedua dan pada saat itu CV masuk angin karena
perut cuma terisi nasi bungkus tadi siang dan makanan mie sedap diremes ditambah
tidur beralaskan marmer. Walau begini CV tetap semangat bisa melewati tes ini
dan yakin bisa keterima di PTN. Siang selesai tes, CV bertemu dg teman2nya dan
merencanakan pulang bersama naik kereta yang agak mahal karena jamnya pas, tapi
CV pikir2 uangnya hanya cukup utk kereta ekonomi. Secara tdk di sengaja ada
temannya cewek melaporkan keadaan CV ini kepada mbaknya yg tinggal di Malang,
akhirnya mbak tsb bilang,"tiket keretamu tak bayar, tolong jaga adik saya
sampai rumah ya". Alhamdulillah dan terima kasih terucap dari mulut CV ke mbak
tsb dan akhirnya CV pun bisa pulang dg kereta mahal tsb.
Pengumuman hasil SNMPTN menunggu selama kira2 2-3
bulan dan pas hari pengumuman CV mengajak mas keponakannya ke warnet utk
melihat hasil tes dan ternyata Alhamdulillah CV lolos dan bertuliskan,”selamat
anda sbg mahasiswa terbaik putra bangsa dan masuk di jurusan t*kn*k k*mia ITS”.
CV pun senang dan langsung menelepon ibu dan teman2nya bahwa CV bisa kuliah dan
mewujudkan impian. Setelah pengumuman ini CV melaporkan ke pihak b*ast*di et*s
utk konfirmasi bahwa keterima di PTN dan setelah menunggu kira2 seminggu dari
se Indonesia yang daftar dan diambil 135 mahasiswa, CV masuk ke dalamnya.
Akhirnya rasa senang dan syukur terus terucapkan dalam diri CV. CV segera
daftar ulang ke kampus tsb dan diberi lembar uang gedung dan SPP yang berjumlah
Rp 5.700.000. CV akhirnya pulang ke rumah dan memikirkan darimana uang ini bisa
di dapat karena pihak beasiswa mau mengganti uang setelah CV membayar pakai
uang dulu dan nanti kuitansinya diserahkan ke pihak beasiswa dan diganti
biayanya. CV bingung dan bilang ke guru SMA bahwa CV mau mengundurkan diri saja
dari kuliah itu karena uang segitu di dapat dari mana, CV tak punya sama sekali
uang sebanyak itu. Guru SMA bilang bahwa CV tdk boleh melepas itu karena itu
demi nama baik sekolahan dan generasi adik2 di bawahnya dan pihak sekolahan
memberi sumbangan sebesar Rp. 3.500.000 dan masih kurang sekitar Rp 2.200.000
dan untung mas keponakan CV andil dalam yayasan partai dan bisa meminjami
kekurangan uang tsb.
Setelah mendapat uang utk bayar seluruh biaya tsb
CV kembali ke Surabaya utk daftar ulang dan hari itu adalah hari Sabtu hari
terakhir daftar ulang dan sekalian CV menempati asrama yg disediakan beasiswa. Karena
CV harus ke Surabaya utk kuliah maka kambingnya tdk ada yg memelihara.
Kambing2nya dijual dan laku kira2 Rp 5.000.000 dan ini dibuat seluruh keluarga
(ibu dan 2 adik) utk merantau ke Kalimantan bekerja disana selama 1 tahun. Selama
ditinggal itu CV kalau pulang kerumah cuma utk bayar listrik dan menyapu rumah.
CV menetap di asrama dan pihak beasiswa meminta CV membuat ATM syariah dan CV
pun berangkat membuat dan kurang lebih 1 bulan uang daftar ulang dikembalikan,
dimana yang pinjam ke mas keponakannya tadi dikembalikan ke yayasan partai dan
dari sekolahan tidak. Uang dari sekolahan ini yg digunakan CV utk hidup di
Surabaya dan utk keluarga dirumah. Di beasiswa ini CV mendapat kamar gratis
beserta fasilitas, kajian rutin tiap pagi, mingguan dan bulanan, kunjungan
tokoh, outbond serta mendapat uang saku per bulan Rp 350.000. CV sangat senang bisa
hidup di kota dg biaya Rp 0 dan malah uang tsb kadang2 bisa dibawa pulang
sekitar Rp 150.000 utk adik2nya dirumah. CV pulang tiap 3 minggu sekali dan
pasti menyisakan uang saku itu utk adik2nya dirumah.
Setelah menetap di asrama, tetapnya 2 minggu ada
senior beasiswa yg menawari CV utk ngelesi fisika SMA persiapan UNAS dan SNMPTN
dg iming2 bayaran Rp. 50.000 / 1,5 jam. CV dg segera mau menerima tawaran itu
dan langsung ngelesi. Pengalaman ngelesi sangat unik karena CV pernah pengalaman
mengajari teman2nya dulu waktu SMA. Setelah 1 bulan CV gajian pertama dan
mendapat Rp. 450.000, dalam pikirannya membayangkan betapa mudah mencari uang
dg otak karena dg duduk manis seperti diskusi kelompok, dikasih makan, minum
tapi dibayar dg segitu mahalnya dan tidak sebanding dg pekerjaannya dulu di
desa yg berangkat ke sawah dari jam 07.00 – 10.00 cuma dibayar Rp 10.000 dan
jika jam 07.00 – 14.00 dibayar Rp 15.000 dan itupun harus pakai tenaga ekstra . CV pun akhirnya mengembangkan
kemandiriannya dg daftar di berbagai bimbel shg total murid yg diajar antara
4-5 orang dan penghasilan CV perbulan sekitar Rp. 1.500.000 di semester 1.
Semester 2 sampai selesai kuliah CV tetap mengajar tapi kali ini tidak lewat
bimbel tapi secara langsung karena adik, saudara dan teman yg diajar oleh CV
mengalami kemajuan pesat dan banyak orang ingin anaknya di ajar oleh CV dan CV
bisa mendapat uang kira2 Rp. 2.500.000 per bulan. Penghasilan ini belum
ditambah uang saku dari beasiswa Rp.350.000 per bulan dan diasrama selama 3
tahun dan 1 tahun selanjutnya adalah ajang kemandirian dari hasil didikan di
asrama shg CV selanjutnya nge kos dan CV membuktikan bisa mandiri, CV bisa
menyekolahkan dan membiayai kehidupan keluarga lewat usahanya tsb. Buah
keberhasilan CV adalah bisa memulangkan seluruh keluarga ke Jawa lagi karena
pikirnya CV “makan gak makan asal kumpul udah seneng”. Jadi CV kasihan melihat
keluarga harus jauh2 utk menyambung hidup dan CV merasa dosa membiarkan mereka
hidup dalam kesengsaraan. Akhirnya keluarga pulang dan CV selalu memberi uang
utk makan dan jajan utk adik2nya setiap bulan dari hasil usahanya di Surabaya.
Kini CV benar2 mengenyam cita2 yg telah diraihnya,
semoga almarhum ayahnya bisa melihat dari kejauhan dan senang atas pencapaian
anaknya. Cita2 CV ke depan ingin membuat keluarga tdk sengsara lagi, hidup berkecukupan
dan menyekolahkan adiknya yg yatim sampai tinggi. Semoga cita2 mulia ini
terkabulkan oleh yang diatas dan kita mendoakannya. Setelah lulus kuliah CV
akhirnya bekerja dan meniti karir kedepan, semoga jalan CV kedepan lebih bagus
lagi, mari kita sama2 mendoakan.
ALLOH
MAHA BESAR MERUBAH NASIB KAUMNYA SELAMA KAUMNYA INGIN BERUSAHA MERUBAH NASIBNYA
ARTIKEL TERKAIT :
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »