Cooling Water System adalah sistem pendingin air pengisi untuk mendinginkan peralatan yang menggunakan heat exchanger untuk menukar panas dari aliran fluida panas (melewati peralatan) dengan fluida dingin (air laut). Air pada unit pembangkitan terbagi menjadi 2 sebagai berikut :
“Cooling
water system is cooling system of filler water to cool equipment using heat
exchanger to exchange temperature from hot fluid (passing equipment) with cold fluid
(sea water). Water in the power plant unit is divided into 2 likes below :”
1. Air Pengisi
Berasal
dari air laut yang telah mengalami treatment di WTP yaitu feed water (siklus tertutup) dan hasil kondensasi steam di condenser yaitu condensate water. Proses untuk pendinginan di condenser mempunyai urutan proses sebagai berikut :
“Come
from sea water that has been occur treatment in the WTP with process feed
water (close cysle that change to main steam) and condensation result from
steam in the condenser (condenser water). Process to cool in the condenser has
series process likes below :”
- Air Laut
- Coarse Screen
- Bar Screen
BACA JUGA : Feed Water System PLTU
Filter kedua air laut yang
berbentuk susunan besi berjajar dan bertujuan untuk menyaring kotoran yang
lolos dari coarse Screen.
- Travelling Screen
Filter
ketiga yang bisa berputar yang terdiri dari roller dan rantai. Jadi saringan
berputar untuk menyaring sampah – sampah yang mungkin masih terikut dari bar screen.
2. Air Penambah
Air untuk penambah level air pengisi di
proses dengan siklus tertutup, idealnya jika ada air masuk dalam siklus
tertutup tidak ada massa yang berkurang namun pada kenyataan ada air yang
berkurang karena teruapkan, bocor atau bereaksi dengan materi lain dalam proses
sehingga dibutuhkan air penambah seperti peralatan di cooling water stand pipe untuk penambah cooling water di CWHE dan hotwell untuk penambah level air condensate water yang akan diumpankan ke deaerator.
Beberapa
peralatan yang ada di Cooling Water
System adalah :
“Water
to add water level in the process with close cycle, ideally if there is water
input in close cycle will not occur massa loss but really there is water losses
because evaporated, leakage, outflow with blowdown or it reaction with other
material in the process so that required add water likes CWSP to add cooling
water in CWHE and Hotwell to add water level condensate water that will be
feeded into deaerator.”
- Circulating Water Pump (CWP)
Pompa
yang digunakan untuk memompa air laut dari travelling screen menuju ke tube condenser. Tube condenser yang terbuat
dari titanium (aman untuk fluida air
laut) dan yang terbuat dari kuningan (perlu
penanganan khusus untuk melindungi logam), di inlet tube ini diinjeksikan ferrous sulphate untuk memberi lapisan
(lumpur) pada tube sehingga memberi
perlindungan tube pada reaksi korosif
air laut.
“Pump
that used to pump sea water from travelling screen to the tube condenser. Tube
condenser in the power plant usually made from titanium (safe for sea water)
and brass (require special handling to protect metal). In the inlet tube is
injected ferrous sulphate to give layer in the tube so that give tube
protection at corrosive reaction of sea water.”
- Sea Water Boost Pump (SWBP)
Pompa
untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari CWP untuk mendinginkan air
siklus (air tawar untuk mendinginkan alat-alat) di cooling water heat exchanger (CWHE) karena pipa yang diambil ke
CWHE berdiameter kecil. SWBP memompa air laut untuk mendinginkan air siklus di cooling water heat exchanger (CWHE) menuju ke pembuangan discharge channel.
“Pump to add pressure
sea water from CWP to cool cycle water (raw water to cool equipments) in the
CWHE because pipe that taken into CWHE has small diameter. SWBP pumping sea
water to cool cycle water in the CWHE to the discharge channel.”
- Condenser
Berfungsi
mengubah fase dari steam low pressure
(LP) turbine menjadi cair (condensate water) dengan pengkontakkan fluida di shell
and tube (shell diisi oleh steam low pressure (LP) turbine dan tube diisi oleh air laut yang dipompa CWP).
A. Didalam Kolom Condenser
- Water Box (tempat penampungan air seperti mangkok sebelum masuk ke tube)
- Shell and Tube (shell berisi steam low pressure (LP) turbine dan tube berisi air laut dari CWP)
- Hot Well (Berfungsi menampung condensate water karena proses kondensasi hasil kontak antara steam dengan air laut)
- Butterfly Valve (valve penghubung antar condenser A dan condenser B sebagai alternatif jalan jika salah satu alat sedang maintenance)
- Backwash Valve (valve untuk pencucian jalur operasi condenser)
- Drain Condenser
Hasil dari penukaran panas di condenser adalah condensate water dan jika condensate water mempunyai conductivity tinggi (> 20 µs / cm) yang diketahui dari
penunjukkan di condenser leak detector
dan kemungkinan penyebabnya adalah kebocoran tube sehingga air laut mencemari condensate water. Untuk mengantisipasi condensate water ke aliran berikutnya maka dilakukan stop operation dan condensate water dibuang dengan membuka drain condenser.
“The
result from heat exchage in the condenser is condensate water and if it’s has
high conductivity (20 µs / cm) that known from display in the condenser leak
detector and probably cause is tube leakage so that sea water contaminate
condensate water. To anticipate condensate water to the next flow so it’s done
stop operation and condensate water removed with open drain condenser.”
- Injeksi Ferrous Sulphate
Diinjeksikan ferrous sulphate (FeSO4) di inlet tube condenser setelah selesai backwash (dilakukan 1x / hari). FeSO4
akan memberikan lapisan perlindungan di tube
berupa lumpur/lapisan film sehingga air laut tidak akan bereaksi langsung
dengan tube.
- Tapproge System (Ball Cleaning)
- Condenser Leak Detector
Pendeteksi kebocoran condenser yang ditandai dengan tingginya
pembacaan conductivity (> 20 µs / cm)
- Cathodic Protection
Sistem perlindungan tube dari korosi air laut dengan
mekanisme pemberian arus listrik DC pada batang logam cathodic terbuat dari timbal (Pb) di water box & tube. Cara
kerjanya yaitu kutub (-)
dihubungkan dengan logam yang akan dilindungi yaitu tube berbahan tembaga (Cu) sedangkan kutub (+) dihubungkan dengan
anoda yaitu timbal (Pb) dan menurut deret volta Pb akan bereaksi lebih dahulu
jika ada reaksi pengkorosian sehingga logam Cu aman dari pengkorosian dini.
- Condensate Pump
Pompa
yang digunakan untuk memompa condensate water menuju ke low pressure (LP) heater.
- Cooling Water Stand Pipe (CWSP)
Berbentuk
tabung panjang untuk penampungan air penambah di cooling water system. Air penambah berasal dari make up water dan disini juga
dinjeksikan NaNO2 untuk menghambat perkembangan biota laut
dan anti kerak di perpipaan.
- Cooling Water Pump
Pompa
untuk mensirkulasikan air siklus yang telah melewati peralatan panas untuk
dialirkan ke CWHE. Beberapa peralatan
panas yang membutuhkan pendinginan adalah :
- Main Oil Cooler
- Generator H2 Cooler
- Boiler Feed Water Pump (BFP)
- Compressor
- Sampling Rack
- Forced Draft (FD) Fan
- Air Heater
- Circulating Water Pump (CWP)
- Cooling Water Heat Exchanger (CWHE)
Sebagai
penukar panas yang terdiri dari shell
(luar) yang berisi air setelah melewati sistem alat yang didinginkan (fluida
panas) dan tube (dalam) dialirkan air
laut (fluida dingin) yang dipompa dengan SWBP,
sehingga terjadi kontak penukaran panas antara keduanya dan air keluar dari CWHE dalam keadaan dingin dan siap untuk
siklus kembali ke alat yang membutuhkan pendinginan. Siklus terjadi terus
menerus dan jika level air pengisi berkurang maka air penambah dari CWSP dibuka dan terikut aliran air
siklus oleh pompa cooling water pump.
Kutip Artikel ini Sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2015). Cooling Water System PLTU 200 MW, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya
Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2015). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya
Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi DISINI
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »