Selama aku menjadi tukang ngarit, aku tidak pernah sakit keras dan malahan saat aku tidak ngarit aku sering flu, migrain, batuk - batuk dan panas. Jadi dengan keluarnya keringatku setiap hari, aku malah semakin sehat. Perutku sixpack, lenganku dempal, leherku kekar dan dulu aku yang kurus tinggi sekarang menjadi pendek dan kekar. Aku menyadari di masa pertumbuhanku itu aku sangat kurang gizi, dimana yang lain bisa menikmati main sepulang sekolah, pacaran dan makan - makan enak namun aku dengan serba kekuranganku menikmati semua hasil jerih payahku. Di sawah aku merasakan kebahagiaan luar biasa, suasana damai, banyak orang - orang yang juga ngarit dan pemandangan yang indah yaitu melihat aneka macam sayuran dan buah - buahan (sawah di daerahku sangat subur karena tanahnya bekas lahar Gunung Kelud). Kambingku yang tak pelihara rata - rata babon nya beranak jantan (harga jantan lebih mahal dari betina) sehingga ini betapa pertolongan Alloh yang menolong hambaNya. Setiap lahir pernah 3 dalam 1 babon dan jantan semua dan yang paling sering adalah lahir 2 jantan semua dalam 1 babon.
Dulu sewaktu aku masih ditinggali motor butut bapakku yaitu Suzuki Tornado GX, aku ingin sekali motor Yamaha F1ZR karena waktu itu sangat keren untuk anak muda dan larinya kenceng. Aku berdoa setiap habis sholat dan rentang 6 bulan Alhamdulillah impianku terkabul walau harus nyicil. Dan sesudah 3 tahun tak miliki itu, aku berdoa lagi agar bisa membeli Suzuki Satria FU dan rentang 1 tahun impianku juga terkabul. Motor inilah yang dulu tak pakai ngelesi saat aku masih kuliah dan banyak menghasilkan uang untuk hidupku. Motorku ini tidak akan aku jual karena sungguh mengenang perjuanganku dulu. Setelah aku lulus kuliah dna bekerja di salah satu pabrik otomotif terkemuka, aku bermimpi ingin Honda Jazz RS dan rentang 1,5 tahun tanpa di duga - duga Alloh mengabulkan setiap doaku. Jadi setiap doa kita yang kita usahakan keras dan momohon kepadaNya pasti akan di dengar oleh Alloh namun ada rentang waktu yang perlu kita tunggu, jadi bersabar, berusaha dan berdoa adalah usaha terbaik di hidup ini.
Sewaktu aku diterima di ITS, aku yang dari desa ke kota merasakan sesuatu yang sangat berbeda mulai dari lingkungan, pengeluaran uang, ketenangan dan pesaudaraan. 3 hari aku di Surabaya aku masih menangis kangen ibu dan adik - adikku karena merekalah yang tahu keluh kesahku dan obat dari semua masalahku, namun Alloh telah berencana lain, di hari pertama aku kuliah, aku sudah langsung bertempat di asrama beasiswa (dimana teman - temanku hampir semuanya diantar orang tuanya ke Surabaya dan dicarikan kos) dan aku langsung seperti punya saudara dekat (karena di asrama ini kita satu nasib yaitu orang berekonomi rendah namun punya semangat kuliah yang tinggi) sehingga masalah yang ada pada aku selalu ditemani dan dibantu sama teman sebaya dan senior di beasiswa tersebut. Hampir tiap hari aku harus pulang diatas jam 12 malam selama masa orietasi, namun di dalam sulitnya tugas yang diberikan, kakak senior selalu membantuku menyelesaikannya.
Usaha sedikit demi sedikit sudah aku jalankan mulai dari semester pertama menginjak kakiku di Surabaya. Lewat ngelesi anak SMA persiapan SNMPTN yang diberi oleh Mas Hasan di kawasan Jagir, per pertemuan aku dapat fee Rp 50.000 dan aku dapat makan minum (aku berfikir sungguh enak bekerja memakai otak dibanding aku dulu yang kerja pakai tenaga fisik di desa). Uang hasil ngelesi aku belanjakan untuk kebutuhan kuliah karena selama 3 bulan pertama uang beasiswa belum keluar. Aku harus hutang ke Mas David untuk kebutuhan dan membuat SIM motor agar aku bisa mengembangkan les privatku. Setelah 3 bulan uang beasiswa keluar dan aku pakai untuk membayar hutang. Tabunganku dan tabungan ibuku dipakai untuk beli motor F1ZR second sistem kredit dan aku yang bayar tiap bulan cicilannya itu pakai uang les private. Setelah aku punya SIM, aku berencana membawa motorku ke Surabaya dan Mas Hasan bersedia menemani aku membawa motor itu ke Surabaya. Di Surabaya sekarang aku punya motor sendirian, dimana yang lain masih jalan atau naik sepeda sedangkan aku selangkah lebih maju dari teman - teman. Aku mendaftarkan sebagai tentor di bimbel - bimbel dan Alhamdulillah banyak respon dari bimbel sehingga aku banyak aktifitas ngelesi dari jam 14.00 sd 21.00. Ini data kisah les privateku :
Tahun 2008 penghasilanku 950.000 / bulan belum termasuk uang beasiswa 350.000 / bulan dengan asrama dan sumua fasilitasnya gratis. Alhamdulillah dengan usaha, doa dan perjuangan keras maka Alloh akan menolong kita. Orang tua dirumah tidak tak repotkan satu kalipun baik dari sisi fisik maupun finansial sehingga aku senang bisa melihat ibu dan adik - adikku tertawa tanpa ada beban dari kehidupanku. Sampai akhir dari tahun ke tahun aku bisa berpenghasilan 2,5 juta / bulan dan inilah nanti yang tak pakai beli kredit motor second Satria Fu hitam.
Di tahun 2009 saat aku kuliah menginjak tahun kedua, ibu dan adikku hidup di Kalimantan sebagai PRT. Aku yang di Surabaya merasa kasihan, mengapa aku sebagai lelaki tidak bisa menghidupi mereka dan harus melihat mereka banting tulang hanya untuk bertahan hidup. Rumah di Blitar dibiarkan kosong dan aku tiap pulang ke rumah hanya jika mau bayar listrik saja sehingga aku jarang sekali pulang dan aku betah di Surabaya karena sudah memiliki saudara yaitu teman beasiswa di asrama. Aku berdoa tiap tahajjud dan dhuha, ingin sekali memulangkan mereka ke Jawa dan melihat kami semuanya berkumpul walau makan seadanya. Moment saat itu adalah moment penerimaan mahasiswa baru sehingga banyak anak SMA ingin kuliah di PTN dan aku banyak ditawari untuk menjadi j*ki ujian masuk dari teman - teman. Ada teman namanya J*fri, Y*dha dan R*bby yang menawari aku untuk jadi itu dengan iming - iming sangat besar, misal FK Un*ir 300 juta, FK UnBr* 150 juta dan jurusan lain minim 10 juta. Aku sebenatnya kurang tertarik dengan itu, namun banyak teman angkatan yang ikut sehingga aku juga ikut - ikutan dan diajaklah aku ke tim untuk di ujicoba. Disana aku dipertemukan dengan ketua tim dan ditanya aku bisa mapel apa, akupun menjawab biologi, kimia dan fisika. Aku langsung disodori soal - soal sesuai bidangku dan aku kerjakan dalam waktu 1 jam, kemudian ketua tim menunjuk J*ki lain yang sudah expert untuk mengecek jawaban itu dan betapa kaget bahwa untuk mapel biologi dan kimia oleh si pengoreksi malah dibilang diluar nalarnya, jadi lebih detail jawabannya dan dia bilang sangat memuaskan. Akhirnya aku diuji cobakan untuk ujian masuk swasta terlebih dahulu yaitu FK H*angtuah dengan 3 mapel tersebut dan terbukti hasilku memuaskan dengan 3 peserta yang tak bawa akhirnya masuk semua. Ketua tim kemudian menantangku untuk mengikutkan ke FK Un*ir dan FK UnBr* bersama 3 j*ki lainnya sesuai bidang masing - masing. Sebelum ujian aku bercerita ke ibuku akan mengikuti hal tabu seperti ini, ibu merestui dengan pesan hati - hati dan diniatkan untuk memulangkan keluarga ke Jawa dan dishodaqohkan ke orang yang tidak mampu. Hasil ujian yang telah kami kerjakan bertiga selalu tembus dimana - mana sehingga kami kala itu mendapat masing - masing 500 juta. Merasa punya cukup uang, aku bercerita ke ibuku dan tak pulangkan mereka semua ke Jawa dan tak renovkan rumah. Uang tak kasihkan semua ke ibuku untuk membesarkan adik yatimku, perbaiki rumah dan shodaqohkan ke orang - orang (jadi aku tidak pegang seuai janjianya tadi agar permainan ini didoakan adikku yatim untuk kebutuhan hidup di Jawa). Alhamdulillah selalu ada jalan yang tak mungkin kita pikir logis untuk mendapatkan semua itu, namun bagi Alloh semuanya bisa terjadi. Disaat aku masih kuliah, uang tidak ada dan hanya berdoa namun entah halal apa tidak yang penting diniatkan untuk mengubah nasib tiba - tiba ada teman menawari itu dan bisa pulanglah ibu dan adik - adikku ke Jawa. Terima kasih ya Alloh, semua di tanganmu menjadi mungkin sesuatu yang dipikir tidak akan bisa terjadi. Setelah ibu dan adik - adikku pulang ke Jawa, aku di Surabaya semakin semangat untuk belajar karena cita - citaku memulangkan sudah terpenuhi dan akupun bisa leluasa pulang untuk ketemu ibu dan adik - adikku. Aku terus menabung lewat uang hasil les private dan jika aku pulang, aku bisa memberi uang saku 500 ribu ke adikku untuk jajan (senang banget rasane bisa kakak yang bisa jadi sandara adik, serasa tanggung jawab laki - laki sukses terpenuhi).
Setelah aku lulus dari ITS, 1 bulan kemudian aku diterima kerja di PT HPM (aku galau dijalani tidak kerja disini, aku tanya teman - teman dan ibuku diterima saja untuk pengalaman karena cari pekerjaan susah) akhirnya aku menerima pekerjaan ini dan berangkatlah aku naik kereta ke Karawang. Teman - teman yang lain punya saudara yang bisa mengantar koper untuk keliling mencari kos - kosan namun aku hanya berdua bersama Muklis yang jalan seperti gelandangan bawa koper besar yang belum tahu arah tujuannya. Naik kereta turun stasiun Karawang kemudian naik angkot menuju mencari kos - kosan, kami berjalan dari jam 4 - 6 sore untuk mencari kos - kosan dan tidak menemukan satupun. Kami berhenti sholat maghrib dan bertanya ke warga sekitar dan ditanya tidak ada kos - kosan (kata rumor yang beredar, daerah sana banyak perampokan, jadi kalau ada yang cari kos malam - malam takut modus seperti itu). Akhirnya walau dengan capek jalan tanpa membawa hasil, kami tetap mencari berdua, kami telusuri gang demi gang dan akhirnya ketemu sama kos baru yang sedikit penghuninya. Kami menelpon si empunya kos dan harga kala itu 500 ribu / bulan, kosong tidak ada apa - apanya di dalam. Kondisi kos mengenaskan, sinyal tidak bisa masuk kamar karena dikelilingi beton, pengap tidak ada angin masuk dan kamar di pojokan serta rumah sebelah kos kami gede dan bagus namun kosong berantakan (kata warga dulu dirampok dan sekeluarga dibunuh). Namun apa daya kita tetap menginap disana karena hari keburu malam dan Alhamdulilah Alloh tetap memberi petunjuk kepada hambanya yang mau berusaha. Keesokan harinya, aku dan muklis belanja kipas dan tikar untuk isi kamar (jadi selama 3 bulan aku tidur di tikar 30 ribuan dan bantal dari sarung serta kipas angin mini). Pengalaman kerja disini sebagai staff painting sangat tidak enak, kami dijemput bus kantor 05.30 dan sampai di pabrik 07.00. Kemudian kami sarapan dan 07.30 masuk dan senam Taiso bersama, kami berpakian putih - putih seperti pabrik makanan higienis dan selama 10 jam harus jalan mengawasi operator bekerja, tidak ada tempat duduk dan murni berdiri karena pakaian putih kalau dibuat duduk langsung kotor hitam keliatan (mungkin maksud pakaian putih seperti ini, kita dibuat kerja tidak ada malas - malasan). Bau cat di area painting sangat menyengat dan awal - awal sangat pusing di kepala. jam 12.00 ada makan siang bersama kemudian jam 17.00 bel pulang, bus jemputan adanya jam 18.30 sehingga sampai kos mesti jam 19.30 an (jadi hitung sendiri berapa jam kami bekerja). Sudah seperti romusha kerja disana, pergi pagi pulang petang penghasilan pas - pasan pinggang pegal - pegal (P10), kerja minim 10 - 12 jam / hari dengan tidak ada lembur. Tidak ada kekeluargaan disana, sikut - sikutan dan cari muka untuk mendapat prestasi diri sendiri. Bos langsung dari Jepang yang kerja seperti robot, tidak ada sapa - sapa, senyum dan main - main. Manager tiap hari intinya marah terus supata staff semua berkinerja lebih baik (tidak ada penghargaan dalam bekerja, pressure tinggi dan tidak ada sistem pembelajaran jadi training ya dibiarkan). Angka resign disana sangat tinggi mencapai 80%, dan disaat pabrik baru jadi dan aku diperkerjakan sistem shift, aku resign untuk mencari pekerjaan di Jawa Timur dan kebetulan saat itu aku sudah menjalani tes beberapa tahap di petrokimia gresik dan tinggal pengumuman terakhir saja .
Aku pulang ke Surabaya dengan kos di daerah Karang Menjangan dan berharap besar lolos di petrokimia gresik dan pupuk kaltim karena keduanya aku lolos dan tinggal menunggu tahap akhir interview direksi. Aku yakin bisa lolos karena aku sudah termasuk dalam 150 orang dari 8000 yang mendaftar se Indonesia. Kala itu aku masih ditemani pacarku Mufida dalam setiap kesana kemari untuk tes dan akhirnya memang nasib belum memihak kepadaku. Aku syukuri saja keadaan ini dan aku berdoa agar mendapat pekerjaan di Gresik, sehingga aku selalu browsing untuk cari pekerjaan di Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto dan Gresik. Hampir semua lowongan aku masuki berkas - berkasnya dan pernah aku tulis di buku sampai 100 lowongan aku masukkan dan hanya 5% aku dipanggil salah satunya di PT LNK Mojokerto (aku tes disana sehari penuh ditemani Mufida), Pabrik kertas, Pabrik HE dan akhirnya tes PT MN di Gresik. Tes terkahir itulah yang ternyata menjadi rejeki ku (alhamdulillah Alloh telah memberiku jalan terbaik, gaji lumayan besar, dekat dengan rumah dan pekerjaan sesuai bidang teknik kimia). Aku mulai packing barang dari kos Surabaya dan mencari kos di Gresik bersama pacar dan Alhamdulilah dapat di daerah Pongangan (tempat bersih, tingkat dan harga murah 250 ribu / bulan). Keesokan harinya dengan motor Satria Fu koperku yang besar aku bawa bersama pacar menuju ke Gresik dan kemudian tinggallah aku di Gresik berpisah dengan pacar yang ada di Surabaya. Selang 3 bulan kemudian, pacarku keterima kerja di Malang, kami berhubungan jarak jauh dan sampai akhirnya membuat hubungan putus di tengah jalan. Aku bekerja di PT MN dengan sangat senang, berbeda dengan di PT HPM yang romusha, disini kekeluargaan tinggi dan load tugas rendah. Aku bisa mengembangkan kemampuanku banyak dan akhirnya aku tertarik dengan cewek manis, imut dan centil satu kantor yaitu Shinta yang ternyata juga kuliah di ITS dan sekarang menajdi istriku (Alhamdulillah aku diketemukan dengan dia). Setelah kami pacaran dengan dia, kami ingin menikah dan syarat di pabrik ini adalah salah satu harus ada yang keluar maka aku resign dan aku mencari pekerjaan lagi.
Selama di PT MN aku banyak mengembangkan usaha bisnis di luar dan aku mendapat kenalan banyak pengusaha dari dinas luarku bersama sales PT MN, aku ke Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah pasti menemui pengusaha sukses untuk menjual produk food grade. Lewat perkenalan di Sulawesi itulah aku bisa berdiskusi dengan pengusaha sana untuk mengembangkan minyak atsiri serai wangi karena disana serai wangi seperti rumput liar yang tidak ada gunanya padahal skripsiku tentang itu. Aku menawarkan pengembangan itu kepada pengusaha dan disetujuilah, maka pengusaha itu menyarankan agar aku menemui teman yang ada di Surabaya yang punya dana investasi. Aku kesana bersama temanku dan akhirnya ada ketertarikan antara si investor dengan pengusaha. Aku designkan pemodelan penyulingan itu dan lewat kontraktor dibuatkan tangki penyulingan sederhana, Alhamdulillah aku mendapat royalti 200 juta dan langsung tak belikan honda jazz RS 2012 dengan harga 215 juta kala itu tahun April 2014. Alhamdulillah, aku yang tidak bisa berfikir mendapat mobil itu dengan umur semuda ini ternyata di kehendak Alloh semuanya bisa terjadi asal kita mau berusaha keras. Disamping pekerjaanku, aku juga menyempatkan eksperimen kimia untuk koagulan air keruh, pemutih pakaian dan racun rumput sehingga lewat penjualan itu aku juga mendapat royalti tambahan untuk membeli rumah di Gresik. Alhamdulillah di umurku 26 tahun aku sudah mempunyai rumah dan mobil, sungguh Alloh telah mendampingi setiap kehidupanku.
Setelah resign itu, pacarku Shinta meminta berkas - berkasku dan mendaftarkan aku ke PT PJBS lewat pos, kata dia kamu pintar harus cari pekerjaan yang bagus, eman - eman masa depanmu kalau pengalamanmu tidak digunakan. Akhirnya aku dipanggil tahap demi tahap untuk ikut seleksi ini namun aku dengan setengah hati mengikutinya karena temanku teknik kimia tidak ada yang daftar pekerjaan di pembangkit karena kabarnya bidang ini hanya di bagian K3 atau limbah saja. Sampai akhirnya ternyata rejeki memihakku, di ketidak seriusanku mengikuti tes ternyata malah membawaku senyaman seperti ini sekarang. Alhamdulillah ya Alloh, Engkau selalu membuat aku nyaman dan beruntung di kehidupan. Aku ditempatkan di kantor pusat bagian enginnering khususnya chemical power plant, aku memonitoring kimia pembangkit luar jawa, membuat kajian kerusakan dan penanganan masalah. Rencanaku yang tadi resign dari PT MN untuk menikah dan diterima di PT PJBS ternyata mensyaratkan 1 tahun training tidak boleh menikah, jadi tertundalah menikahku smapi akhirnya aku diangkat menjadi karyawan tetap dengan status nilai A (1 angkatan B semua dan aku A karena aku di magangkan di PJB Gresik 3 bulan dan di tes teori maupun praktek oleh penguji dengan hasil memuaskan serta aku berani sharing knowledge di kantor pusat tentang materi kimia pembangkitan dimana yang lain masih takut dan minder melakukan itu, jadi aku adalah satu - satunya anak traininng yang berani sharing knowledge selama itu)
Selama bekerja disini sekarang, aku semakin berkembang dibanding dengan 2 pekerjaanku yang lama, suasana kerja yang kondusif, tidak ada sikut - sikutan, tugas yang santai dan pressure tidak ada. Gaji dan bonus sangat besar yang membuat aku anyaman dan belum lagi uang dinas luar yang begitu menggiurkan. Dari uang tabunganku, sedikir demi sedikit tak buat usaha di Blitar mulai aku buat untuk kolam ikan lele dan nila, kandang kambing dan beli sawah sedangkan di Surabaya aku join usaha dengan teman - teman meliputi jual beli lelang dan supllier buah ke supermarket. Semua ada jatuh bangunnya dalam usaha, tidak selalu untung terus, terkadang juga rugi dan kami bangkit lagi sampai akhirnya menemukan jalan yang tepat. Usaha dan doa terus kami lakukan agar usaha berjalan dan mendapat laba. Pelan - pelan semua berproses dan tidak sulapan begitu saja dan Alhamdulillah sesudah menikah dengan biaya sekitar 60 juta aku masih bisa membeli motor ninja 250 cc. Alhamdulillah ya Alloh Engkau masih memberi kami rejeki dan tak luput setiap akan lebaran aku selalu membersihkan hartaku dengan zakat mall karena disamping uang kita ada hak untuk orang yang tidak mampu di sekeliling kita.
Sampai hari ini aku menulis tanggal 23/06/2016 pukul 13.30, alhamdulillah aku dan keluarga mash diberi kesehatan, adikku gemuk - gemuk walau dulu kekurangan dan juga aku sekarang gemuk karena berkecukupan padahal dulu kurus berotot. Semoga sampai akhir, rejeki tetap terlimpahkan ke kami dan pesan untuk semuanya berproseslah dalam hidup karena proses akan membawa kita ke tujuan. Tulisan ini bisa untuk kenang - kenangan saat pelaku cerita sudah tiada sehingga tulisan ini menjadi saksi sejarahnya.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>TRUE STORY UNTUK ANAK DAN ISTRIKU<<<<<<<<<<<<<<<<<
Sewaktu aku diterima di ITS, aku yang dari desa ke kota merasakan sesuatu yang sangat berbeda mulai dari lingkungan, pengeluaran uang, ketenangan dan pesaudaraan. 3 hari aku di Surabaya aku masih menangis kangen ibu dan adik - adikku karena merekalah yang tahu keluh kesahku dan obat dari semua masalahku, namun Alloh telah berencana lain, di hari pertama aku kuliah, aku sudah langsung bertempat di asrama beasiswa (dimana teman - temanku hampir semuanya diantar orang tuanya ke Surabaya dan dicarikan kos) dan aku langsung seperti punya saudara dekat (karena di asrama ini kita satu nasib yaitu orang berekonomi rendah namun punya semangat kuliah yang tinggi) sehingga masalah yang ada pada aku selalu ditemani dan dibantu sama teman sebaya dan senior di beasiswa tersebut. Hampir tiap hari aku harus pulang diatas jam 12 malam selama masa orietasi, namun di dalam sulitnya tugas yang diberikan, kakak senior selalu membantuku menyelesaikannya.
Usaha sedikit demi sedikit sudah aku jalankan mulai dari semester pertama menginjak kakiku di Surabaya. Lewat ngelesi anak SMA persiapan SNMPTN yang diberi oleh Mas Hasan di kawasan Jagir, per pertemuan aku dapat fee Rp 50.000 dan aku dapat makan minum (aku berfikir sungguh enak bekerja memakai otak dibanding aku dulu yang kerja pakai tenaga fisik di desa). Uang hasil ngelesi aku belanjakan untuk kebutuhan kuliah karena selama 3 bulan pertama uang beasiswa belum keluar. Aku harus hutang ke Mas David untuk kebutuhan dan membuat SIM motor agar aku bisa mengembangkan les privatku. Setelah 3 bulan uang beasiswa keluar dan aku pakai untuk membayar hutang. Tabunganku dan tabungan ibuku dipakai untuk beli motor F1ZR second sistem kredit dan aku yang bayar tiap bulan cicilannya itu pakai uang les private. Setelah aku punya SIM, aku berencana membawa motorku ke Surabaya dan Mas Hasan bersedia menemani aku membawa motor itu ke Surabaya. Di Surabaya sekarang aku punya motor sendirian, dimana yang lain masih jalan atau naik sepeda sedangkan aku selangkah lebih maju dari teman - teman. Aku mendaftarkan sebagai tentor di bimbel - bimbel dan Alhamdulillah banyak respon dari bimbel sehingga aku banyak aktifitas ngelesi dari jam 14.00 sd 21.00. Ini data kisah les privateku :
Tahun 2008 penghasilanku 950.000 / bulan belum termasuk uang beasiswa 350.000 / bulan dengan asrama dan sumua fasilitasnya gratis. Alhamdulillah dengan usaha, doa dan perjuangan keras maka Alloh akan menolong kita. Orang tua dirumah tidak tak repotkan satu kalipun baik dari sisi fisik maupun finansial sehingga aku senang bisa melihat ibu dan adik - adikku tertawa tanpa ada beban dari kehidupanku. Sampai akhir dari tahun ke tahun aku bisa berpenghasilan 2,5 juta / bulan dan inilah nanti yang tak pakai beli kredit motor second Satria Fu hitam.
Di tahun 2009 saat aku kuliah menginjak tahun kedua, ibu dan adikku hidup di Kalimantan sebagai PRT. Aku yang di Surabaya merasa kasihan, mengapa aku sebagai lelaki tidak bisa menghidupi mereka dan harus melihat mereka banting tulang hanya untuk bertahan hidup. Rumah di Blitar dibiarkan kosong dan aku tiap pulang ke rumah hanya jika mau bayar listrik saja sehingga aku jarang sekali pulang dan aku betah di Surabaya karena sudah memiliki saudara yaitu teman beasiswa di asrama. Aku berdoa tiap tahajjud dan dhuha, ingin sekali memulangkan mereka ke Jawa dan melihat kami semuanya berkumpul walau makan seadanya. Moment saat itu adalah moment penerimaan mahasiswa baru sehingga banyak anak SMA ingin kuliah di PTN dan aku banyak ditawari untuk menjadi j*ki ujian masuk dari teman - teman. Ada teman namanya J*fri, Y*dha dan R*bby yang menawari aku untuk jadi itu dengan iming - iming sangat besar, misal FK Un*ir 300 juta, FK UnBr* 150 juta dan jurusan lain minim 10 juta. Aku sebenatnya kurang tertarik dengan itu, namun banyak teman angkatan yang ikut sehingga aku juga ikut - ikutan dan diajaklah aku ke tim untuk di ujicoba. Disana aku dipertemukan dengan ketua tim dan ditanya aku bisa mapel apa, akupun menjawab biologi, kimia dan fisika. Aku langsung disodori soal - soal sesuai bidangku dan aku kerjakan dalam waktu 1 jam, kemudian ketua tim menunjuk J*ki lain yang sudah expert untuk mengecek jawaban itu dan betapa kaget bahwa untuk mapel biologi dan kimia oleh si pengoreksi malah dibilang diluar nalarnya, jadi lebih detail jawabannya dan dia bilang sangat memuaskan. Akhirnya aku diuji cobakan untuk ujian masuk swasta terlebih dahulu yaitu FK H*angtuah dengan 3 mapel tersebut dan terbukti hasilku memuaskan dengan 3 peserta yang tak bawa akhirnya masuk semua. Ketua tim kemudian menantangku untuk mengikutkan ke FK Un*ir dan FK UnBr* bersama 3 j*ki lainnya sesuai bidang masing - masing. Sebelum ujian aku bercerita ke ibuku akan mengikuti hal tabu seperti ini, ibu merestui dengan pesan hati - hati dan diniatkan untuk memulangkan keluarga ke Jawa dan dishodaqohkan ke orang yang tidak mampu. Hasil ujian yang telah kami kerjakan bertiga selalu tembus dimana - mana sehingga kami kala itu mendapat masing - masing 500 juta. Merasa punya cukup uang, aku bercerita ke ibuku dan tak pulangkan mereka semua ke Jawa dan tak renovkan rumah. Uang tak kasihkan semua ke ibuku untuk membesarkan adik yatimku, perbaiki rumah dan shodaqohkan ke orang - orang (jadi aku tidak pegang seuai janjianya tadi agar permainan ini didoakan adikku yatim untuk kebutuhan hidup di Jawa). Alhamdulillah selalu ada jalan yang tak mungkin kita pikir logis untuk mendapatkan semua itu, namun bagi Alloh semuanya bisa terjadi. Disaat aku masih kuliah, uang tidak ada dan hanya berdoa namun entah halal apa tidak yang penting diniatkan untuk mengubah nasib tiba - tiba ada teman menawari itu dan bisa pulanglah ibu dan adik - adikku ke Jawa. Terima kasih ya Alloh, semua di tanganmu menjadi mungkin sesuatu yang dipikir tidak akan bisa terjadi. Setelah ibu dan adik - adikku pulang ke Jawa, aku di Surabaya semakin semangat untuk belajar karena cita - citaku memulangkan sudah terpenuhi dan akupun bisa leluasa pulang untuk ketemu ibu dan adik - adikku. Aku terus menabung lewat uang hasil les private dan jika aku pulang, aku bisa memberi uang saku 500 ribu ke adikku untuk jajan (senang banget rasane bisa kakak yang bisa jadi sandara adik, serasa tanggung jawab laki - laki sukses terpenuhi).
Setelah aku lulus dari ITS, 1 bulan kemudian aku diterima kerja di PT HPM (aku galau dijalani tidak kerja disini, aku tanya teman - teman dan ibuku diterima saja untuk pengalaman karena cari pekerjaan susah) akhirnya aku menerima pekerjaan ini dan berangkatlah aku naik kereta ke Karawang. Teman - teman yang lain punya saudara yang bisa mengantar koper untuk keliling mencari kos - kosan namun aku hanya berdua bersama Muklis yang jalan seperti gelandangan bawa koper besar yang belum tahu arah tujuannya. Naik kereta turun stasiun Karawang kemudian naik angkot menuju mencari kos - kosan, kami berjalan dari jam 4 - 6 sore untuk mencari kos - kosan dan tidak menemukan satupun. Kami berhenti sholat maghrib dan bertanya ke warga sekitar dan ditanya tidak ada kos - kosan (kata rumor yang beredar, daerah sana banyak perampokan, jadi kalau ada yang cari kos malam - malam takut modus seperti itu). Akhirnya walau dengan capek jalan tanpa membawa hasil, kami tetap mencari berdua, kami telusuri gang demi gang dan akhirnya ketemu sama kos baru yang sedikit penghuninya. Kami menelpon si empunya kos dan harga kala itu 500 ribu / bulan, kosong tidak ada apa - apanya di dalam. Kondisi kos mengenaskan, sinyal tidak bisa masuk kamar karena dikelilingi beton, pengap tidak ada angin masuk dan kamar di pojokan serta rumah sebelah kos kami gede dan bagus namun kosong berantakan (kata warga dulu dirampok dan sekeluarga dibunuh). Namun apa daya kita tetap menginap disana karena hari keburu malam dan Alhamdulilah Alloh tetap memberi petunjuk kepada hambanya yang mau berusaha. Keesokan harinya, aku dan muklis belanja kipas dan tikar untuk isi kamar (jadi selama 3 bulan aku tidur di tikar 30 ribuan dan bantal dari sarung serta kipas angin mini). Pengalaman kerja disini sebagai staff painting sangat tidak enak, kami dijemput bus kantor 05.30 dan sampai di pabrik 07.00. Kemudian kami sarapan dan 07.30 masuk dan senam Taiso bersama, kami berpakian putih - putih seperti pabrik makanan higienis dan selama 10 jam harus jalan mengawasi operator bekerja, tidak ada tempat duduk dan murni berdiri karena pakaian putih kalau dibuat duduk langsung kotor hitam keliatan (mungkin maksud pakaian putih seperti ini, kita dibuat kerja tidak ada malas - malasan). Bau cat di area painting sangat menyengat dan awal - awal sangat pusing di kepala. jam 12.00 ada makan siang bersama kemudian jam 17.00 bel pulang, bus jemputan adanya jam 18.30 sehingga sampai kos mesti jam 19.30 an (jadi hitung sendiri berapa jam kami bekerja). Sudah seperti romusha kerja disana, pergi pagi pulang petang penghasilan pas - pasan pinggang pegal - pegal (P10), kerja minim 10 - 12 jam / hari dengan tidak ada lembur. Tidak ada kekeluargaan disana, sikut - sikutan dan cari muka untuk mendapat prestasi diri sendiri. Bos langsung dari Jepang yang kerja seperti robot, tidak ada sapa - sapa, senyum dan main - main. Manager tiap hari intinya marah terus supata staff semua berkinerja lebih baik (tidak ada penghargaan dalam bekerja, pressure tinggi dan tidak ada sistem pembelajaran jadi training ya dibiarkan). Angka resign disana sangat tinggi mencapai 80%, dan disaat pabrik baru jadi dan aku diperkerjakan sistem shift, aku resign untuk mencari pekerjaan di Jawa Timur dan kebetulan saat itu aku sudah menjalani tes beberapa tahap di petrokimia gresik dan tinggal pengumuman terakhir saja .
Aku pulang ke Surabaya dengan kos di daerah Karang Menjangan dan berharap besar lolos di petrokimia gresik dan pupuk kaltim karena keduanya aku lolos dan tinggal menunggu tahap akhir interview direksi. Aku yakin bisa lolos karena aku sudah termasuk dalam 150 orang dari 8000 yang mendaftar se Indonesia. Kala itu aku masih ditemani pacarku Mufida dalam setiap kesana kemari untuk tes dan akhirnya memang nasib belum memihak kepadaku. Aku syukuri saja keadaan ini dan aku berdoa agar mendapat pekerjaan di Gresik, sehingga aku selalu browsing untuk cari pekerjaan di Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto dan Gresik. Hampir semua lowongan aku masuki berkas - berkasnya dan pernah aku tulis di buku sampai 100 lowongan aku masukkan dan hanya 5% aku dipanggil salah satunya di PT LNK Mojokerto (aku tes disana sehari penuh ditemani Mufida), Pabrik kertas, Pabrik HE dan akhirnya tes PT MN di Gresik. Tes terkahir itulah yang ternyata menjadi rejeki ku (alhamdulillah Alloh telah memberiku jalan terbaik, gaji lumayan besar, dekat dengan rumah dan pekerjaan sesuai bidang teknik kimia). Aku mulai packing barang dari kos Surabaya dan mencari kos di Gresik bersama pacar dan Alhamdulilah dapat di daerah Pongangan (tempat bersih, tingkat dan harga murah 250 ribu / bulan). Keesokan harinya dengan motor Satria Fu koperku yang besar aku bawa bersama pacar menuju ke Gresik dan kemudian tinggallah aku di Gresik berpisah dengan pacar yang ada di Surabaya. Selang 3 bulan kemudian, pacarku keterima kerja di Malang, kami berhubungan jarak jauh dan sampai akhirnya membuat hubungan putus di tengah jalan. Aku bekerja di PT MN dengan sangat senang, berbeda dengan di PT HPM yang romusha, disini kekeluargaan tinggi dan load tugas rendah. Aku bisa mengembangkan kemampuanku banyak dan akhirnya aku tertarik dengan cewek manis, imut dan centil satu kantor yaitu Shinta yang ternyata juga kuliah di ITS dan sekarang menajdi istriku (Alhamdulillah aku diketemukan dengan dia). Setelah kami pacaran dengan dia, kami ingin menikah dan syarat di pabrik ini adalah salah satu harus ada yang keluar maka aku resign dan aku mencari pekerjaan lagi.
Selama di PT MN aku banyak mengembangkan usaha bisnis di luar dan aku mendapat kenalan banyak pengusaha dari dinas luarku bersama sales PT MN, aku ke Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah pasti menemui pengusaha sukses untuk menjual produk food grade. Lewat perkenalan di Sulawesi itulah aku bisa berdiskusi dengan pengusaha sana untuk mengembangkan minyak atsiri serai wangi karena disana serai wangi seperti rumput liar yang tidak ada gunanya padahal skripsiku tentang itu. Aku menawarkan pengembangan itu kepada pengusaha dan disetujuilah, maka pengusaha itu menyarankan agar aku menemui teman yang ada di Surabaya yang punya dana investasi. Aku kesana bersama temanku dan akhirnya ada ketertarikan antara si investor dengan pengusaha. Aku designkan pemodelan penyulingan itu dan lewat kontraktor dibuatkan tangki penyulingan sederhana, Alhamdulillah aku mendapat royalti 200 juta dan langsung tak belikan honda jazz RS 2012 dengan harga 215 juta kala itu tahun April 2014. Alhamdulillah, aku yang tidak bisa berfikir mendapat mobil itu dengan umur semuda ini ternyata di kehendak Alloh semuanya bisa terjadi asal kita mau berusaha keras. Disamping pekerjaanku, aku juga menyempatkan eksperimen kimia untuk koagulan air keruh, pemutih pakaian dan racun rumput sehingga lewat penjualan itu aku juga mendapat royalti tambahan untuk membeli rumah di Gresik. Alhamdulillah di umurku 26 tahun aku sudah mempunyai rumah dan mobil, sungguh Alloh telah mendampingi setiap kehidupanku.
Setelah resign itu, pacarku Shinta meminta berkas - berkasku dan mendaftarkan aku ke PT PJBS lewat pos, kata dia kamu pintar harus cari pekerjaan yang bagus, eman - eman masa depanmu kalau pengalamanmu tidak digunakan. Akhirnya aku dipanggil tahap demi tahap untuk ikut seleksi ini namun aku dengan setengah hati mengikutinya karena temanku teknik kimia tidak ada yang daftar pekerjaan di pembangkit karena kabarnya bidang ini hanya di bagian K3 atau limbah saja. Sampai akhirnya ternyata rejeki memihakku, di ketidak seriusanku mengikuti tes ternyata malah membawaku senyaman seperti ini sekarang. Alhamdulillah ya Alloh, Engkau selalu membuat aku nyaman dan beruntung di kehidupan. Aku ditempatkan di kantor pusat bagian enginnering khususnya chemical power plant, aku memonitoring kimia pembangkit luar jawa, membuat kajian kerusakan dan penanganan masalah. Rencanaku yang tadi resign dari PT MN untuk menikah dan diterima di PT PJBS ternyata mensyaratkan 1 tahun training tidak boleh menikah, jadi tertundalah menikahku smapi akhirnya aku diangkat menjadi karyawan tetap dengan status nilai A (1 angkatan B semua dan aku A karena aku di magangkan di PJB Gresik 3 bulan dan di tes teori maupun praktek oleh penguji dengan hasil memuaskan serta aku berani sharing knowledge di kantor pusat tentang materi kimia pembangkitan dimana yang lain masih takut dan minder melakukan itu, jadi aku adalah satu - satunya anak traininng yang berani sharing knowledge selama itu)
Selama bekerja disini sekarang, aku semakin berkembang dibanding dengan 2 pekerjaanku yang lama, suasana kerja yang kondusif, tidak ada sikut - sikutan, tugas yang santai dan pressure tidak ada. Gaji dan bonus sangat besar yang membuat aku anyaman dan belum lagi uang dinas luar yang begitu menggiurkan. Dari uang tabunganku, sedikir demi sedikit tak buat usaha di Blitar mulai aku buat untuk kolam ikan lele dan nila, kandang kambing dan beli sawah sedangkan di Surabaya aku join usaha dengan teman - teman meliputi jual beli lelang dan supllier buah ke supermarket. Semua ada jatuh bangunnya dalam usaha, tidak selalu untung terus, terkadang juga rugi dan kami bangkit lagi sampai akhirnya menemukan jalan yang tepat. Usaha dan doa terus kami lakukan agar usaha berjalan dan mendapat laba. Pelan - pelan semua berproses dan tidak sulapan begitu saja dan Alhamdulillah sesudah menikah dengan biaya sekitar 60 juta aku masih bisa membeli motor ninja 250 cc. Alhamdulillah ya Alloh Engkau masih memberi kami rejeki dan tak luput setiap akan lebaran aku selalu membersihkan hartaku dengan zakat mall karena disamping uang kita ada hak untuk orang yang tidak mampu di sekeliling kita.
Sampai hari ini aku menulis tanggal 23/06/2016 pukul 13.30, alhamdulillah aku dan keluarga mash diberi kesehatan, adikku gemuk - gemuk walau dulu kekurangan dan juga aku sekarang gemuk karena berkecukupan padahal dulu kurus berotot. Semoga sampai akhir, rejeki tetap terlimpahkan ke kami dan pesan untuk semuanya berproseslah dalam hidup karena proses akan membawa kita ke tujuan. Tulisan ini bisa untuk kenang - kenangan saat pelaku cerita sudah tiada sehingga tulisan ini menjadi saksi sejarahnya.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>TRUE STORY UNTUK ANAK DAN ISTRIKU<<<<<<<<<<<<<<<<<
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »