Porter (1998) mengemukakan konsep
cluster yang dikenal dengan konsep
“Porter’s Diamond” yang mengidentifikasi 4 faktor utama yaitu :
1. Faktor kondisi (condition)
Terbagi
menjadi 2 yaitu :
- Basic Factor (tidak membutuhkan investasi baru untuk didayagunakan di proses produksi ---> terdiri dari karyawan yang tidak kompeten, bahan baku, kondisi iklim, sumber daya air
- Advanced Factor (membutuhkan investasi ulang dan inovasi ke sesuatu lain dengan proses berupa penciptaan dan upgrade)
Macam-macam
faktor kondisi yaitu :
- Lahan (land)
Keadaan lahan berupa harga, ketersediaan air dan
luas area
- Buruh (labour)
Faktor ini penting untuk inovasi dan mengembangkan
perusahaan untuk investasi jangka panjang dan peningkatan keahlian SDM
- Modal - SDM (capital & human capital)
Terdiri dari SDM, SDA, sumber daya pengetahuan,
sumber modal dan infrastruktur
2. Faktor penawaran (demand)
Berhubungan
dengan perdagangan dan menurut Hipotesa
Linder, negara dengan pendapatan per kapita yang sama cenderung memiliki
trend pengeluaran/konsumsi yang mirip. Menurut Porter (1990) dipengaruhi oleh
ukuran kebutuhan rumah tangga, kepuasan pelanggan (kualitas, harga dan
pelayanan).
3. Strategi perusahaan, struktur dan
persaingan (Firm Strategy, Structure and
Rivalry)
Strategi
dan struktur di perusahaan tergantung pada lingkungan nasional dan terdapat
perbedaan yang sistematis di sektor bisnis antar negara dimana perusahaan
berkompetisi untuk meningkatkan keuntungan kompetitif misalnya strategi dengan
inovasi penggunaan teknologi modern. Persaingan akan meningkatkan kualitas dan
inovasi karena akan terjadi perlombaan penggunaan teknologi dan efisiensi.
4. Faktor hubungan dan
daya dukung industri (related &
support)
Menurut
Porter (1998) faktor hubungan dan daya dukung yang mempengaruhi di industri
seperti support dari supplier yang ahli di bidangnya,
institusi yang bekerja sama dan penurunan persaingan.
Porter
(1990) juga mengusulkan 2 faktor tambahan yang mendukung dan melengkapi
persaingan sistem tetapi tidak menciptakan keuntungan kompetitif (competitive advantage) yaitu :
5. Peraturan
pemerintah (government policy)
Berisi tentang hukum negara, batasan perdagangan,
kolaborasi dengan pembuat kebijakan.
6. Kesempatan (chance)
Umumnya
termasuk sektor eksternal bukan hasil peramalan (sektor yang berpengaruh) seperti
penemuan (invention) baru, keputusan
politik oleh pemerintahan luar negeri, perang, perubahan secara cepat terhadap
keuangan pasar, besaran permintaan pasar regional atau dunia dan perubahan
teknologi yang signifikan.
Berbagai macam alternatif integration strategies yang dikemukakan
oleh David (2017) adalah :
- Forward Integration
Hubungan pemilik usaha atau menaikkan kontrol terhadap distributor atau retailer untuk membeli barang. Contohnya adalah amazon memulai
paket kiriman cepat di beberapa kota di USA.
- Backward Integration
Mencari sumber pemilik barang (bahan baku/rantai distribusi
terdepan) atau meningkatkan kontrol terhadap perusahaan atau produsen.
Contohnya adalah starbuck membeli kopi petani secara langsung.
- Horizontal Integration
Mencari sumber pemilik barang (bahan baku/rantai disitribusi
terdepan) atau meningkatkan kontrol terhadap kompetitor. Contohnya adalah merk
laptop HP bekerja sama dengan Compaq.
- Market Penetration
Meningkatkan ekspansi pasar untuk produk sekarang atau
pelayanan baru. Contohnya : produk konsumsi rumah tangga.
- Market Development
Mengenalkan produk sekarang atau pelayanan ke wilayah baru.
Contohnya : pengenalan produk teknologi ke daerah pedalaman.
- Produk Development
Meningkatkan penjualan dengan meningkatkan kualitas produk
atau perkembangan yang baru. Contohnya : produk HP meningkat menjadi smartphone
berteknologi 4G
- Related Diversification
Menambahkan sesuatu yang baru tetapi masih berhubungan dengan
produk atau pelayanan bisnisnya. Contohnya : facebokk mengakuisisi whatsapp.
- Unrelated Diversification
Menambahkan sesuatu yang baru tetapi tidak berhubungan dengan
produk atau pelayanan bisnisnya. Contohnya : microsoft mengakuisisi Nokia
- Retrenchment
Restrukturisasi karena untuk mengurangi biaya dan aset untuk
meningkatkan penjualan dan keuntungan. Contohnya : pengurangan divisi di suatu
perusahaan
- Divestiture
Menjual divisi atau bagian dari organisasi. Contohnya : suatu
industri jasa menjual salah satu divisi misalnya jasa teknik
- Liquidation
Menjual seluruh aset perusahaan untuk
mendapatkan dana segar
Menurut Porter (1980) terdapat 3 generic strategies yang disebut dengan “Porter’s Five Strategies” yaitu :
1. Cost Leadership
Penekanan pada standarisasi produk berupa biaya produksi per unit yang
ditargetkan pada large market. Terdapat
2 alternatif tipe cost leaadership
yaitu :
- Low Cost Strategy (Tipe 1)
Menawarkan produk atau jasa kepada konsumen global dengan harga paling
rendah di pasaran.
- Best Value Strategy (Tipe 2)
Menawarkan produk atau jasa kepada konsumen global dengan harga terbaik di
pasaran.
- Differentiation (Tipe 3)
Strategi yang ditujukan dalam memproduksi produk dan jasa yang unik dan
ditujukan langsung kepada konsumen yang sensitif terhadap harga produk/jasa.
2. Focus
Memproduksi barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan kelompok konsumen kecil
yang ditargetkan pada small market.
Terdapat 2 alternatif tipe focus
yaitu :
- Low Cost Focus Strategy (Tipe 4)
Menawarkan produk/jasa kepada konsumen kecil dengan harga terendah di
pasaran.
- Best Value Focus Strategy (Tipe 5)
Menawarkan produk/jasa kepada konsumen kecil dengan harga terbaik di
pasaran.
Referensi :
[1] David, Fred; dan David, Forest. (2017). Strategic
Management : a Competitive Advantage Approach Concepts and Case, Sixteenth
Edition. Pearson Education Limited-London
[2] Porter, M.E. (1990a). The Competitive Advantage of Nations.
New York: Free Press, MacMillan
[3] Porter, M.E. (1998b). The Competitive Advantage of Nations.
New York : Free Press, MacMillan
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »