Manajemen strategi dibutuhkan oleh suatu perusahaan untuk menentukan perencanaan yang bertujuan untuk mecapai visi dan misi.
Menurut handbook "Strategic Management A Competitive Advantage, Sixteenth Edition by David Fred & David Forest, 2016".
Strategic Planning terdiri dari 3 komponen yaitu : strategic formulation, strategic implementation dan strategic evaluation.
Dibawah ini dibahas strategic formulation seperti berikut :
- Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix
Adalah faktor-faktor internal perusahaan (strength & weakness). Penilaian ada 2 yaitu :
- Pembobotan (weight) adalah pemberian nilai (score) antara kriteria internal. Weight didasarkan pada industrial based (faktor kepentingan terhadap proses/ruang lingkup usaha di perusahaan)
- Rating adalah skala 1-4 dengan [1 : sangat lemah] dan [4 : sangat kuat]. Rating didasarkan pada company based (faktor pengaruh terhadap perusahaan/jangka panjang)
- Nilai terbobot (weighted score) adalah perkalian antara weight x rating
Tahapan pembentukan matriks IFE adalah:
- Menentukan 20 faktor internal (strength & weakness) dengan urutan penyusunan adalah strength terlebih dahulu kemudian diikuti weakness
- Memberikan bobot (weight) antara 0 (tidak penting) sampai 1 (sangat penting) untuk setiap faktor. Pembobotan tingkat relatif kepentingan mengacu kepada visi-misi perusahaan (industrial based) . Bobot akumulasi strength & weakness harus berjumlah 1
- Memberi rating antara 1 (sangat lemah) sampai 4 (sangat kuat). Pemberian rating berdasarkan company based untuk strength adalah 3 atau 4 sedangkan untuk weakness adalah 1 atau 2
- Melakukan perhitungan nilai terbobot (weighted score) : bobot x rating
- Menjumlahkan weighted score akumulasi strength & weakness untuk analisa IFE perusahaan
Berikut contoh aplikasi matriks IFE:
Sesuai contoh diatas, akumulasi nilai terbobot untuk IFE adalah 2.5
- External Factor Evaluation (EFE)
Adalah faktor-faktor eksternal perusahaan (opportunity & threat). Urutan penyusunan adalah dimulai dari opportunity kemudian diikuti threat.
Langkah-langkah pembentukan EFE sama dengan IFE
Berikut contoh aplikasi matriks EFE:
Sesuai contoh diatas, akumulasi nilai terbobot untuk EFE adalah 2.58
- Competitive Profile Matrix (CPM)
Adalah matriks identifikasi perusahaan dengan kompetitor (bidang usaha sama) yang dilihat dari beberapa aspek seperti strength, weakness, opportunity & threat (SWOT). Matriks CPM mirip dengan EFE namun lebih lengkap karena memasukkan unsur faktor internal (strength & weakness).
Sesuai contoh diatas bisa diketahui yaitu terdapat 8 faktor yang dipilih berdasarkan tingkat persaingan tinggi dalam merebut pasar.
Analisa sebagai berikut:
- Company 1 mendapat rangking tertinggi dalam persaingan dan kuat dalam ekpansi perusahaan dan kekuatan modal namun lemah dalam segi iklan/informasi ke pasar dan masih rendah untuk pasarnya
- Company 2 mendapat rangking sedang dan kuat dalam segi iklan (lebih terkenal), pasar paling tinggi diantara kompetitor namun lemah dalam ekpansi perusahaan
- Company 3 mendapat rangking terendah dan boleh dibilang kalah dari kompetitor dari segi loyalitas pelanggan, manajemen dan harga namun memiliki sedikit kekuatan dari segi terkenalnya di masyarakat luas dan kekuatan modalnya
Analisa model kompetisi menurut "Porter Five-Force Model"
Terdapat 5 model kompetisi yaitu:
- Persaingan diatara perusahaan sejenis (rivalry among competing firm)
- Daya tawar penyedia produk (bargaining power of supplier)
- Daya tawar pemakai produk (bargaining power of consumer)
- Potensi pengembangan produk pengganti (potential development of substitute product)
- Potensi masuknya kompetitor baru (potential entry of new competitor)
Pada tahap strategic formulation terbagi menjadi 3 stage yaitu:
- Input Stage adalah resume informasi dasar sebagai inputan untuk memformulasikan strategi, seperti: IFE, EFE dan CPM
- Matching Stage adalah fokus terhadap alternatif strategi yang menguntungkan dan inline dengan inputan faktor internal dan eksternal, seperti: SWOT, SPACE dan BCG
- Decision Stage adalah teknik menganalisis, seperti: QSPM (menggunakan input informasi dari "input stage" terhadap tujuan strategi yang menguntungkan di "matching stage"
- SWOT Matrix
Adalah matriks strategi yang harus dilakukan dengan mengacu kepada persilangan antara faktor internal (strength & weakness) dan eksternal (opportunity & threat). Komponen SWOT Matrix sebagai berikut:
- Strategi SO: menggunakan strength di internal perusahaan untuk mengambil opportunity dari eksternal perusahaan
- Strategi WO: memperbaiki weakness di internal perusahaan dengan mengambil manfaat dari opprotunity dari eksternal perusahaan
- Strategi ST: menggunakan strength perusahaan untuk menjauhi/mengurangi dampak threat dari eksternal perusahaan
- Strategi WT: strategi bertahan untuk mengurangi weakness dan menjauhi threat dari eksternal perusahaan
- Strategic Position and ACtion Evaluation (SPACE) Matrix
Adalah matriks yang terdiri dari 4 kuadran yang terdiri dari aggresive, conservative, defensive dan competitive. SPACE Matrix berbentuk koordinat x-y dengan pembagian dimensi internal yaitu financial position (FP) dan competitive position (CP) sedangkan dimensi eksternal yaitu stability position (SP) dan industry position (IP).
Langkah-langkah penyusunan SPACE Matrix adalah:
- Memilih serangkaian variabel untuk mendefinisikan financial position (FP), competitive position (CP), stability position (SP) dan industry position (IP)
- Memberi penilaian antara +1 (terjelek) sampai +7 (terbaik) untuk setiap variabel yang masuk dalam dimensi FP dan IP. Memberi penilaian antara -1 (terbaik) sampai -7 (terjelek) untuk dimensi SP dan CP. Jadi penilaian FP & IP >< SP & CP. Penilaian FP & SP dibandingkan dengan kompetitor (bidang usaha sama) sedangkan IP & SP dibandingkan dengan perusahaan berbeda usaha
- Menghitung rata-rata nilai untuk FP, CP, IP dan SP dengan cara menjumlahkan nilai pada setiap variabel dan membagi dengan banyak variabel
- Mengeplotkan rata-rata nilai tersebut di SPACE Matrix
- Boston Consulting Group (BCG) Matrix
Berikut penjelasan kuadran tersebut:
- Kuadran I (Question Mark) ---> rendah di market share namun tinggi dalam pertumbuhan sales. Modal yang diperlukan tinggi namun pertumbuhan keuangan rendah. Perusahaan harus memutuskan apakah bertahan dengan kondisi tersebut dengan menerapkan strategi di Kuadran I atau menjual perusahaan
- Kuadran II (Stars) ---> tinggi di market share dan pertumbuhan sales. Perusahaan dalam jangka panjang memiliki kesempatan untuk tumbuh dan menghasilkan keuntungan. Perusahaan terus-menerus menerima suntikan modal untuk memperkuat posisi dominannya
- Kuadran III (Cash Cows) ---> tinggi di market share namun rendah di pertumbuhan sales. Disebut Cow karena menghasilkan laba dengan suntikan modal yang terus-menerus berlebih (disusui). Perusahaan harus menciptakan pengembangan produk atau fitur tambahan agar pasar yang sudah besar tingkat sales-nya tidak turun
- Kuadran IV (Dogs) ---> rendah di market share dan pertumbuhan sales. Perusahaan lemah pada faktor internal dan eksternal sehingga harus melakukan cost reduction, pemangkasan atau liquidation (menggunakan aset likuid untuk memenuhi hutang jangka pendek)
- Internal-External (IE) Matrix
Adalah matriks untuk plot hasil dari IFE untuk aksis (x) dan EFE untuk ordinat (y). Terdapat 9 area strategi yang harus dilakukan dengan pembagian sebagai berikut:
- Strategi I, II & IV (Tumbuh & Berkembang) ---> backward, forward & horizontal integration; market penetration; market development; product development
- Strategi III, V & VII (Bertahan) ---> market penetration & product development
- Strategi VI, VIII & IX (Tutup atau Dijual) ---> pengurangan, penjualan
- Grand Strategy Matrix (GSM)
- Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)
Langkah-langkah penyusunan QSPM matriks sebagai berikut:
- Membuat list dengan urutan faktor eksternal (bisa berasal dari EFE) kemudian diikuti faktor internal (bisa dari IFE)
- Memberikan pembobotan (weight) pada list faktor eksternal & internal tersebut sesuai pembobotan di EFE & IFE Matriks
- Menyusun strategic alternative yang akan dilakukan perusahaan di kolom & baris teratas sesudah bobot (weight)
- Menentukan nilai ketertarikan-Attractiveness Score (AS) yang menunjukkan tingkat relative attractiveness dengan score antara 1 (tidak menarik) sampai 4 (sangat menarik)
- Menghitung Total Attractiveness Score (TAS) dengan cara perkalian antara weight x AS
- Menjumlahkan TAS setiap strategic alternative
- Nilai TAS tertinggi adalah strategi yang harus dilakukan perusahaan
- Dalam matriks ditentukan langkah strategi yaitu membeli lahan baru & membangun toko yang lebih besar atau merenovasi total toko lama
- Terdapat 2 pilihan strategi dan masih bingung dipilih untuk keputusan terbaik sehingga dilakukan analisa sesuai kondisi faktor eksternal & internal dengan inputan dari EFE & IFE
- Sesudah memasukkan inputan EFE & IFE selanjutnya adalah memberikan weight sesuai nilai di EFE & IFE Matriks
- Nilai Attractiveness Score (AS) ditentukan dan mengalikannya dengan weight sehingga dihasilkan Total Attractiveness Score (TAS)
- Menjumlahkan setiap TAS untuk strategic alternative dan sesuai contoh dibawah ini nilai terbesar alternatif membeli lahan baru & membangun toko yang lebih besar
Kutip Artikel ini Sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E (2018). Strategic Planning (IFE, EFE, CPM, SWOT, SPACE, BCG, IE, Grand Strategy dan QSPM). www.caesarvery. Surabaya
Referensi:
[1] David, Fred., dan David Forest. (2016). Strategic Management A Competitive Advantage, Sixteenth Edition
[2] Feriyanto,Y.E. (2018). Tugas Kuliah Magister Manajemen Teknologi. ITS-Surabaya
[1] David, Fred., dan David Forest. (2016). Strategic Management A Competitive Advantage, Sixteenth Edition
[2] Feriyanto,Y.E. (2018). Tugas Kuliah Magister Manajemen Teknologi. ITS-Surabaya
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
4 comments
terima kasih atas bantuan informasinya, kebetulan saya mahasiswa yang sedang mempelajari mengenai manajemen strategik
MINTA IZIN UNTUK COPY
pelit amat gaboleh di copy
thanks for sharing this, and please give me to full access it. cheer