Anti-Biofouling Agent adalah teknologi yang digunakan untuk menghambat pengerakan / pertumbuhan biota di sistem peralatan terutama di jalur perpipaan atau tube. Sistem bisa berupa penggunaan chemical, mechanical atau physical dengan target utama adalah fouling tidak terjadi. Anti-biofouling diinjeksikan di intake water sehingga air umpan ditujukan terbebas dari pertumbuhan biota. Teknologi yang umum digunakan di sistem pre-treatment water seperti tertera dibawah ini:
1. Electrochlorination (EC) Plant
Kelebihan adalah :
- Tipe oxidizing agent familiar di PLTU pada umumnya dan terbukti efektif contohnya injeksi chlorine
- Injeksi kontinyu dimungkinkan lebih efektif daripada sistem batch untuk area intake water yang kecil karena kurangnya residence time untuk bereaksi
- Sistem kontrol injeksi lebih mudah dilakukan karena terdapat online analyzer dan tangki penampung dari PE/PP
- Produksi bisa dilakukan kapanpun dengan tidak tergantung bahan baku
Kekurangan adalah :
- Membutuhkan biaya cukup besar di awal investasi meliputi electrolyzer, tangki penampung, blower, acid cleaning system, rectifier, instrumentation dan control panel
- Air umpan yang digunakan harus memenuhi sistem operasi elektrolisis misalnya parameter kualitas air salinitas, conductivity dan chloride
- Jika kondisi air umpan kurang memenuhi syarat maka modifikasi sistem seperti penambahan garam, penambahan jumlah seri electrolyzer akan menambah biaya yang keefektifan-nya belum cukup teruji di lapangan karena masih sedikit yang meng-aplikasikannya
BACA JUGA: Electrochlorination Plant di PLTU
2. Pembelian NaOCl Cair 10-12%
Kelebihan adalah:
- Tidak terbebani sistem produksi dan maintenance
- Lebih ramah untuk operator dan lingkungan
- Keefektifan lebih bisa terjamin karena dengan sistem injeksi kontinyu membuat biota tidak memiliki kesempatan untuk berlembangbiak karena intake water full beracun
Kekurangan adalah:
- Akumulasi biaya dalam jangka panjang sangat mahal
- Ketergantungan dengan vendor penyedia bahan NaOCl cair dan jika terdapat keterlambatan akan berpengaruh besar terhadap kerusakan tube condenser
- Sistem peralatan dozing cukup banyak seperti tangki concentrate, tangki dillute, pompa dan sistem perpipaan
3. Sistem Non-Oxidizing Agent
Kelebihan adalah:
- Biaya yang dikeluarkan di awal cukup kecil
- Lebih ramah untuk operator dan lingkungan
- Sistem dozing simple
Kekurangan adalah:
- Akumulasi biaya dalam jangka panjang cukup mahal
- Analisa dosis yang digunakan memerlukan reagent khusus dan kurang familiar
- Untuk sistem intake water area yang kecil kurang cocok diaplikasikan
- Masih jarang diaplikasikan di sebagian besar PLTU di Indonesia
4. Teknologi Copper Ion
Kelebihan adalah:
- Cukup efektif dalam operasinya karena sistem membuat racun di intake water
- Peralatan simple yaitu electrode, rectifier dan control panel
- Minim maintenance
Kekurangan adalah:
- Biaya pemasangan awal cukup mahal
- Jarang diaplikasikan di PLTU
- Consummable cupper metal (electrode) per tahun cukup mahal
5. Sistem Gas Cl2 atau ClO2
Kelebihan adalah:
- Sangat efektif dalam mematikan biota laut, karena gas sangat beracun
Kekurangan adalah:
- Jika menggunakan reactor untuk menghasilkan gas tersebut maka bahan baku kimia sulit didapatkan karena terindikasi bahan precursor
- Jika membeli dalam tabung khusus maka harga mahal, berbahaya, beracun dan transportasi susah
- Biaya mahal
- Cukup berbahaya untuk operator dan lingkungan karena gas beracun
BACA JUGA: Anti-Biofouling Agent Oxidizing dan Non-Oxidizing
Terdapat perbedaan pemilihan teknologi yang tepat sebagai injeksi di intake water sebagai berikut:
- Air payau dan air laut berbeda dalam hal salinitas sebagai bahan baku produk elektrolisis
- Luasan area intake water, dimana sistem yang kontinyu akan cocok untuk luasan berapapun
- Minim engineer maintenance cocok untuk teknologi yang tidak membutuhkan pemantauan dengan memilih teknologi dengan sistem yang hanya berkurang anoda-nya
- Area aplikasi jauh dari jangkauan manusia maka sistem gas adalah yang paling cocok
- Seluruh aplikasi kurang cocok dan terbukti masih ditumbuhi biota, sehingga sistem yang paling cocok adalah beli chemical jadi dan sistem gas
Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2019). Pilih Mana : EC Plant, NaOCl 10-12%, Copper Ion, Non-Oxidizing atau Gas Chlor, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya
Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2019). Pemilihan Teknologi Tepat untuk Anti-Biofouling Agent, Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya
Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi KLIK
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »