Terdapat 3 jenis tipe boiler yang umum digunakan di PLTU seperti yang dipaparkan detail di "Macam-Macam Boiler PLTU". Disini akan ditambahkan tipe boiler BFB (Bubbling Fluidized Bed), dimana tipe ini bisa dikategorikan mirip dengan CFB namun lebih sederhana. Berikut urutan perkembangan teknologi boiler:
- Stoker Boiler/Fixed Bed
Awal mula bahan bakar (batubara) dengan size cukup besar dipanggang pada rantai berjalan (travelling grate). Pergerakan grate lambat sehingga di-estimasi batubara masuk dan sampai ujung sudah menjadi ash. Dari bawah disemburkan udara (PA Fan) yang berfungsi sebagai cooling grate agar coal tidak menempel (slagging). Teknologi ini disebut stoker boiler dan memiliki efisiensi yang cukup rendah karena kemungkinan coal tidak habis terbakar sampai ujung grate.
- Bubbling Fluidized Bed (BFB) Boiler
Kelemahan stoker yang tidak habis terbakar disempurnakan kembali dengan membuat bubbling sehingga residence time pembakaran membuat coal terbakar lebih sempurna dan unburned carbon (UBC) terminimalisir. BFB ini cukup menambah udara pembakaran (PA Fan) sehingga coal seolah ter-fluidisasi dalam suatu kolom (furnace). Kelemahannya adalah mudah sekali terjadi penyumbatan pada bottom furnace ketika coal tidak benar-benar bubbling dalam furnace.
- Circulating Fluidized Bed (CFB) Boiler
Kelemahan BFB disempurnakan kembali menjadi CFB, dimana pada prinsipnya melakukan circulating bed material (coal + sand) sehingga potensi untuk bubbling secara keseluruhan menjadi lebih sempurna dan terhindar dari penyumbatan bottom ash. Circulating ini dibantu dengan adanya cyclone separator. Fluidisasi pada CFB dibantu dengan udara bakar (PA Fan + SA Fan), kelemahan yang mungkin ada pada CFB adalah potensi abrasi dan erosi. Apakah terdapat perbedaan keduanya?? IYA, abrasi adalah penipisan pada material logam (tube boiler) sedangkan erosi pada non-logam (refractory). Berbagai upaya telah dilakukan untuk meminimalisir dampak tersebut seperti: pengecekan thickness boiler, inspeksi refractory, analisa ash (bottom + fly), adjust damper PA + SA Fan, adjust size coal, pemilihan properties pasir bed material.
CFB dan BFB sama-sama dikategorikan kedalam fluidized boiler combustion dengan ilustrasi perbedaan seperti dikutip dari Handbook The babcock & Wilcox Company sebagai berikut:
Berikut skematik BFB boiler:
BACA JUGA: Penampakan di dalam Boiler PLTU
Berikut beberapa informasi yang didapatkan dari Handbook Steam Plant Operation (Woodruff et al, 2000):
- BFB adalah salah satu tipe fluidized bed combustor boiler selain CFB, dimana BFB ini coal size yang digunakan lebih besar dan coal hanya bubbling dibagian bawah (lower air velocity)
- BFP dioperasikan pada range temperature 1500-1600 degF = 815-871 degC (sama dengan operasi CFB) sehingga potensi meminimalisir terbentuknya NOx
- Bisa digunakan untuk coal dengan high moisture dan low heating value, sehingga lebih praktis dibandingkan CFB
- BFB adalah teknologi kuno jauh sebelum CFB ada, sehingga masih simpel, biaya murah namun daya yang dibangkitkan masih rendah
Dikutip dari Basu (2015) sebagai berikut:
Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2020). Bubbling Fluidized Bed (BFB) Boiler PLTU, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya
Referensi:
[1] Woodruff, E.,Lammers, H., dan Lammers, T. (2000). Steam Plant Operation, Eighth Edition Handbook
[2] The Babcock & Wilcox Company. Fluidized Bed Combustion
[3] Basu, P. (2015). Circulating Fluidized Bed Boiler, Design Operation and Maintenance. Canada
[4] Vakkilanen. (2017). Fluidized Bed Boilers for Biomass. Chapter 10
Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi KLIK
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
1 comments:
Thannk you for this