Adanya pandemi COVID-19 membuat portfolio investasi berantakan dan ini terjadi di seluruh belahan dunia. Bukti yang menguatkan ini adalah kenaikan harga emas logam mulia (LM) yang sangat drastis (dimana Tahun 2018 per gram harga Rp650.000-700.000 dan Tahun 2020 per gram menjadi Rp950.000-1.000.000). Hal tersebut membuktikan banyak para investor mengalihkan asset mereka ke instrument yang lebih aman. Mengapa mereka memilih EMAS??, silakan baca detail di: Wajib Menabung Emas Logam Mulia.
Penulis sendiri juga sudah mengamankan portfolio saham BEI setelah adanya kelesuan transaksi di bursa efek dan sementara mengalihkan ke instrument investasi reksadana tipe pendapatan tetap yang dinilai cukup aman. Baca detail "Jenis-Jenis Reksadana". Kondisi keterpurukan ekonomi ini terjadi secara global, terlebih perang dagang dan dominansi antara China vs Amerika Serikat juga belum reda. September 2020 ini, para investor juga akan memilih aman terlebih dahulu karena di belahan bumi Barat (AS) sedang ada Pemilu Presiden. Ketika Donald Trump diputuskan terpilih kembali atau tidak maka para investor akan menentukan penempatan asset-asset mereka.
Penulis sendiri tidak memilih investasi dalam bentuk emas LM di masa pandemi ini karena harganya yang dinilai tidak wajar dan diprediksi akan mengalami penurunan ketika ekonomi global sudah pulih. Penulis lebih memilih investasi likuid sampai benar-benar COVID-19 bisa mereda. Prediksi kedepan berdasarkan berita dan data yang didapatkan menunjukkan adanya pandemi ini memaksa semua penduduk dunia untuk menghindari "kontak fisik dan efisiensi", dalam artian sistem eokonomi khususnya pembayaran digital akan meningkat pesat bahkan akan tergantikan secara keseluruhan. Sedangkan efisiensi adalah yang dahulu setiap meeting, training atau pertemuan bisnis yang pasti dilakukan secara kontak fisik maka di Tahun 2020 keatas akan dilaksanakan dari jarak jauh selama bisa dilaksanakan menggunakan sistem video conference. Penulis sendiri yang merupakan pekerja kantoran sangat merasakan adanya perubahan efisiensi yang drastis dan seperti dikenalkan pada dunia baru bahwa teknologi bisa digunakan untuk meningkatkan efisiensi.
Masa pandemi ini membuat dunia internet seperti media utama untuk berkomunikasi dengan semua orang, bahkan jual-beli online juga sangat meningkat pesat. Selain itu, kalau kita perhatikan sama-sama yaitu platform pembayaran digital yang beredar di sekitar kita sungguh banyak sekali dan para perusahaan bersaing untyk merebut status dominansi dalam mengambil pasar dan hati para konsumen. Pemain marketplace baru-baru ini seperti Shopee mengeluarkan Shopee Pay juga gencar menjadikan pembayaran digital di market offline/outlet/toko dan online. Diskon yang diberikan pun tidak main-main dimana OVO, Go Pay dan DANA mulai terpuruk. Melihat kondisi perubahan jaman ini, kita tidak bisa memungkiri dan akan terus bergeser ke industri 5.0 yaitu Artificial Intelligence (AI), dimana big database menjadi bagian terpenting dari suatu bisnis. Penjelasan detail potensi bisnis yang cocok menyambut industri 5.0 akan dibahas di artikel "Bisnis Menyambut Industri 5.0"
Referensi:
[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com
« Prev Post
Next Post »