Pandemi COVID-19 yang berlangsung cukup lama memasuki bulan ke-12 belum juga menunjukkan tanda-tanda penurunan kasus bahkan vaksin-pun juga belum siap diproduksi massal untuk diujicobakan ke manusia. Diprediksi vaksin secara klinis hadir di akhir Tahun 2021. Menurut beberapa sumber terpercaya yang telah penulis dapatkan terkait investasi dan hasil analisis pengalaman selama investasi maka pada artikel ini dibahas detail investasi yang wajib dijauhi di masa pandemi ini.
Investasi secara umum dibedakan menjadi asset likuid dan non-likuid, dimana asset likuid artinya asset bisa diuangkan/dijual secara mudah (mudah dicairkan/ditukarkan/digunakan) sedangkan asset non-likuid artinya asset sulit untuk dicairkan, membutuhkan waktu untuk diuangkan. Berdasarkan penjelasan diatas, bisa ditarik contoh dari asset likuid adalah emas dan reksadana sedangkan asset non-likuid adalah rumah, tanah, obliglasi dan deposito. Dimanakah letak investasi saham BEI?? saham bisa terletak di kedua jenis tersebut, dimana ketika dikatakan likuid ketika investor adalah seorang trader high risk, sedangkan non-likuid ketika tipe low risk.
Di masa pandemi COVID-19 ini sebaiknya kita semua menahan untuk investasi di asset non-likuid karena ekonomi global sedang tidak menentu. Mungkin disekitar kita dijumpai rumah dan tanah dijual dengan harga murah, namun sebaiknya kita semua tidak tergiur terlebih dahulu karena memang pasar sedang loyo sehingga daya beli masyarakat juga menurun. Sebaiknya kita semua mengatur keuangan masing-masing agar bisa bertahan selama pandemi ini, karena didepan kita tidak tahu apakah terjadi krisis atau tempat kerja kita sedang minus penghasilan sehingga gelombang PHK dimana-mana. Perlu diketahui bahwa Indonesia di Tahun 2020 ini mengalami resesi ekonomi (PDB mengalami penurunan selama 2-3 kuartal berturut-turut), ditandai dengan aktifitas perdagangan menurun dan neraca dagang negatif.
Ekonomi global menurut beberapa sumber diperkirakan akan pulih dalam 5-10 tahun mendatang, sehingga di masa pandemi ini plan diri sendiri yang terbaiklah yang akan menyelamatkan ekonomi keluarga. Jangan sampe keluarga kita terkena imbas sampe kekurangan makan, sandang dan pendidikan. Pandemi ini membuat situasi ekonomi panas, banyak pencurian dimana-mana karena mereka disana masih kekurangan kebutuhan perut belum lagi ketika berkeluarga dan memiliki cicilan pasti pikiran masyarakat akan kacau dan menimbulkan gejolak sosial.
Ketika memiliki rejeki berlebih, mari kita bantu sesama karena sedekah akan menjadikan benteng keluarga kita dari musibah (kecelakaan, kerugian, kesialan, kekurangan, sakit) dan ini juga sudah penulis lakukan selama ini, terbukti semua apa yang Alloh janjikan itu. Uang yang kita miliki terdapat rejeki orang yang dititipkan ke kita yang harus kita keluarkan, ketika tidak keluar maka akan keluar dengan sendirinya dan itu PASTI seperti keluar karena untuk berobat, kehilangan harta benda atau mengalami kerugian.
Referensi:
[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »