Berdasarkan penulis sejauh ini dari membaca literatur dan pengalaman yang dipaparkan para investor dan orang yang sudah berumur jauh diatas kita disertai analisis forecasting dinamika kehidupan dan era yang berubah drastis, maka penulis mencoba memaparkan sebuah gagasan struktur hirarki ideal investasi individu yang harusnya penulis sarankan untuk dipertimbangkan. Investasi ini tentu sesudah uang kita dibersihkan dahulu dengan zakat mall sehingga apa yang mengalir dikeluarga kita menjadi berkah dan pahala, berikut daftarnya:
- Aset Fisik, ketika individu memiliki uang yang harus difikirkan terlebih dahulu adalah kepemilikan atas aset fisik seperti tanah, bangunan, sawah atau bentuk yang lainnya. Mengapa menjadi prioritas?? karena aset fisik ini jelas dimiliki, bisa diturunkan ke generasi penerus dan kenaikan pasti walaupun tidak likuid. Kemudian kelebihan lagi ketika terdapat resiko terburuk seperti perang dunia dan krisis moneter sehingga ekonomi global terpuruk maka sebagai bangsa yang bernegara hanya pengakuan aset fisik dan juga emas-perak (dinar-dirham) yang berlaku sehingga ketika nominal uang tidak memiliki value maka kita semua masih memiliki aset yang berharga. Ada poin terpenting sebenarnya yaitu kepemilikan aset fisik di desa karena prediksi pertumbuhan manusia seperti deret ukur sedangkan cadangan pangan seperti deret hitung sehingga di masa-masa sulit pada nantinya (kondisi terjelek semoga tidak terjadi) maka lahan pangan akan menjadi rebutan dan di desalah tempat solusi dari semuanya itu.
- Komposisi Jaminan Pensiun, Untuk karyawan perusahaan wajib senang dengan adanya jaminan pensiun 2 tipe yaitu BPJS Ketenagakerjaan + Jaminan Pensiun Mandiri dengan rekomendasi mandiri adalah 50% deposito : 50% reksadana pendapatan tetap/obligasi/sukuk. Hal ini dimaksudkan agar untuk kepastian dimasa depan/pensiun yaitu investasi pasti naik karena tipe low risk & low return. Jaminan pensiun ini bebas dipilih oleh karyawan untuk komposisinya sehingga kami sarankan untuk memilih hal tersebut. Sedangkan untuk wirausahawan agar dimasa tua bisa menikmati hasil yaitu menyisipkan rutin per bulan/penghasilan bulanan untuk menabung tetap di reksadana pendapatan tetap (perkiraan return 8-11%/tahun). Diharapkan tidak memilih komposisi reksdana campuran atau saham karena sangat fluktuatif dan umumnya manajer investasi pengelolaan jaminan pensiun adalah bertipe long-term sehingga ketika saham tidak naik maka akan berisiko cukup besar terhadap uang pensiun kia nantinya.
- Jaminan Emas LM (Logam Mulia), ini dimaksudkan untuk jaga-jaga ketika nominal uang hanya sebatas angka tanpa value, karena menurut beberapa pakar uang yang beredar di berbagai negara hanya 30% underlying sehingga potensi untuk dilakukan reset sangat besar. Raksasa dollar AS saja sudah mengakui bahwa kemungkinan reset dollar kemungkinan bisa terjadi karena pemerintah AS mulai memikirkan underlying agar ekonomi AS tetap berdiri kokoh terhadap ancaman ekonomi global. Menurut pakar mardigu wowiek, hanya China yang memiliki strategi jitu terhadap ekonominya dimana underlying emas mereka lebih besar dari uang yang beredar. Penulis menyarankan untuk meng-investasi-kan minimal 50 gram LM per kepala untuk menjaga kekayaan kita semua karena emas bukan instrument investasi namun hanya penjaga kekayaan.
- Reksadana Pendapatan Tetap/Obligasi/Sukuk, ketika poin 1-3 sudah beres dilakukan dan memiliki uang berlebih maka langkah selanjutnya bagaimana mengelola uang yang cukup panas ini (uang yang sewaktu-waktu dibutuhkan cepat)?? jawabannya adalah reksadana dan masih belum berakhir karena reksadana ada 4 tipe maka yang terbaik dipilih apa berdasarkan kenaikan yang pasti dengan return yang lebih tinggi dibandingkan penurunan nilai uang per tahun (inflasi) maka disarankan dipilih reksadana pendapatan tetap.
- Asuransi Anak + Keluarga, disaat ekonomi individu sudah mulai stabil umumnya di umur 35-40 tahun serta poin 1-4 sudah dilakukan maka harus difikirkan juga jauh kedepan ketika kepala keluarga satu-satunya adalah tulang punggung untuk ekonomi keluarga maka asuransi adalah pilihan yang tepat yaitu memilih asuransi pendidikan/anak. Mengapa memilih hal tersebut?? berdasarkan pengalaman penulis yang memilih itu, didalam agreement asuransi tercantum santunan ketika kepala keluarga cacat/meninggal yang menyebabkan tidak bisa bekerja lagi dan bisa diambil perbagian ketika anak sudah mulai sekolah dan membutuhkan biaya yang cukup tinggi pada setiap jenjang sekolahnya. Tentu masa depan kita semua tidak ada yang tahu dan sebagai hamba yang terus ikhtiar maka minimalisir resiko menjadi jawaban yang tepat. Penulis meng-asuransikan untuk keluarga dengan potong otomatis rekening gaji 300.000-500.000/bulan.
- Saham BEI, ini adalah investasi terberat yang membutukan effort lebih untuk memikirkan resiko karena bertipe high risk-high return. Analisa fundamental + teknikal yang kuat diperlukan untuk memililih emiten yang unggul untuk investasi. Penulis sarankan untuk investasi disini adalah uang dingin (ketika ada naik-turun tajam tidak mempermasalahkan) sehingga mental kuat dan tidak stress akan uang yang diinvestasikannya. Penulis sendiri juga telah meng-investasikan ke instrument ini baik jangka pendek (trading) maupun jangka panjang.
- Deposito, ini kurang disarankan ketika uang yang ingin diinvestasikan masih <1 milyar karena return sangat kecil masih dibawah inflasi + belum lagi kena pajak 15% ketika diambil dan terdapat termin yang jika diambil tidak sesuai termin tertentu maka akan kena pinalti. Deposito ini berdasarkan penulis sudah lakukan berkisar antara 3-5.5% sedangkan inflasi Indonesia 3-6%/tahun sehingga untuk investasi jangka panjang untuk individu pekerja (non-businessman) akan sulit mendapatkan value berlebih dimasa mendatang.
- Tabungan, ini bukan instrument investasi karena return/bunga yang dibagikan sangat kecil + belum potongan per bulan untuk pemeliharaan kartu. Tabungan penulis sarankan hanya untuk operasional kehidupan bukan ditujukan untuk menyimpan uang sampai esok tua. Menurut pakar mardigu wowik uang yang ditaruh di bank akan berkurang 30%/tahun value-nya sehingga sangat tidak disarankan menaruh berlebih uang di bank.
Referensi:
[1] Pengalaman Pribadi Penulis pada Tema Terkait. www.caesarvery.com
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »