Tahun digital IT ini, hampir 100% orang didunia memiliki smartphone sehingga bisa dimungkinkan setiap hari mengakses internet untuk melihat berita atau media sosial. Iklan juga marak dilakukan di internet (online) ketimbang offline (TV, koran, majalah dll) sehingga seorang yang kurang jeli dan kritis terhadap informasi akan mudah termakan hoaks Seperti kita lihat sekarang ini, banyak sekali platform investasi yang dijual seperti forex, kerjasama mitra seperti yang baru-baru ini sedang bermasalah adalah bisnis sarang lebah madu klanceng. Iklan yang masif dan menggandeng tokoh serta artis membuat masyarakat terhipnotis untuk mengikutinya, padahal semuanya adalah investasi bodong dan hanya berjualan.
Investasi tidak ada yang namanya instan dan semuanya membutuhkan proses namun di iklan-iklan ditawarkan return yang sangat menggiurkan seperti return 30%/tahun bahkan 30%/bulan. WOW sekali bukan misalnya investasi ini benar-benar real. Sebagai contoh saja deposito return 4.5-5%, reksadana 6-20%, obligasi 8-11% dan saham yang sangat fluktuatif. Ketika ada iming-iming return yang sangat jauh dari semua investasi tersebut tentu sangat menggiurkan dan ingin bergabung.
Cerita riil di desa tempat kampung masa kecil penulis berada, terdapat investasi money game dengan return 30%/bulan dan banyak masyarakat yang ikutan investasi sampai menjual sawah dan sapi-nya. Tidak tamggung-tanggung keikutsertaan masyarakat ini yaitu 200-300 jutaan. Sistem bagi hasil adalah per bulan mendapat profit dengan uang pokok tetap, sehingga per bulan investor mendapatkan terus dana segar sampai mereka berani mencicil mobil dan bulan berikutnya ternyata sales agent menghilang dan investor jelas-jelas raib uang mereka. Bahkan ada pemilik bengkel yang sukses harus gulung tikar dan pindah keluar jawa untuk mengadu nasib.
Tahun 2021 ini yang lagi booming di berita yaitu investasi stup (kotak) rumah lebah klanceng. Dimana mitra harus membeli kotak lebah yang disegel dan iming-iming per 3 bulan mendapatkan 30% profit dari pokok. Sangat menggiurkan bukan?? namun yang aneh disini adalah kotak lebah disegel dan jika dibuka maka garansi dibeli kembali hangus. Selain itu, cukup mustahil madu klanceng bisa dihasilkan secepat itu. Mencurigakan lagi, darimana uang si pengepul ketika harus memberikan return terus-menerus sedangkan madu saja sangat sedikit dihasilkan, apa tidak bisnis bodong "crowd funding", dimana ujung-ujungnya pemberitaan bahwa uang investor 90M dibawa lari oleh kepala koperasi.
Referensi:
[1] Pengalaman Pribadi Penulis pada Tema Terkait. www.caesarvery.com
« Prev Post
Next Post »