Triwulan I Tahun 2021, pengamatan penulis untuk optimasi Bukalapak agar bisa bersaing dengan marketplace lain cukup efektif. Terlihat dari traffic penjualan mulai meningkat dan chat pembeli juga mulai padat. Penulis juga melihat chat notifikasi sampah yang dahulu pernah dibahas di artikel: Bukalapak, Kamu Masih Bisa Bangkit Kembali!!. Kondisi sekarang sudah baik di-cluster berdasarkan pengirimnya yaitu promo bukalapak, info bukalapak, promo pelapak dan info pelapak. Hal tersebut membuat penulis senang karena merasa tidak di-prank lagi karena dahulu buka chat hanya berisi tawaran iklan push-up dan promoted push saja sampai penulis berfikir ini Bukalapak sudah kehabisan uang operasional apa iya, dimana cari-cari uang bukan optimasi aplikasi malah jualan iklan. Saran yang sudah diperbaiki lagi yaitu loading aplikasi sudah cepat tidak seperti dahulu yang hanya muter-muter dan tidak respon.
Berkat jualan di Bukalapak mulai laris, penulis mencoba membeli paket iklan promoted keyword dan sekarang sudah cukup efektif sistem untuk menggaet pembeli. Promo yang diberikan-pun juga mulai menarik dan bisa bersaing dengan marketplace lain. Namun, penulis masih melihat kelemahan yang belum dibenahi oleh Bukalapak, dimana produk yang dijual masih sangat sedikit dan banyak membuat pembeli kecewa serta lari ke marketplace lain. Ini tak lain karena kebijakan manajemen baru Bukalapak yang salah, dimana menon-aktifkan produk yang tidak laku dalam 6 bulan terakhir. Serta tidak kalah lagi yaitu mempersempit ruang para dropshipper sehingga perputaran barang di Bukalapak sangat minim. Untuk hal ini Bukalapak sebaiknya meniru Tokopedia seperti ulasan di artikel: Tokopedia Surganya Para Penjual.
Saran penulis untuk menggairahkan banyak pembeli di Bukalapak adalah dengan melonggarkan dropshipper dan reseller di aplikasi sehingga mendatangkan traffic pembeli yang banyak dan penjual didalamnya juga senang karena barang terus berputar. Sistem yang diambil adalah gratis ongkir dan cashback diperuntukkan bagi semua pembeli baik langsung maupun dropshipper, strategi inilah yang dipakai Shopee seperti di artikel: Shopee Surganya Para Pembeli. Tahukah Bukalapak, di hampir semua video tutorial di youtube yang membahas penjualan online, para youtuber tidak merekomendasikan Bukalapak sama sekali dan penulis sendiri juga setuju pendapat tersebut karena memang aturan yang sangat ketat dan traffic pembeli yang sangat rendah namun tidak mendatangkan manfaat besar bagi penjual di aplikasi tersebut untuk jualan online.
PR selanjutnya manajemen baru usai sudah mengoptimasi cukup bagus dari segi kecepatan loading aplikasi, cluster notifikasi chat, optimasi iklan dan bergairahnya pembeli datang ke lapak adalah bagaimana agar produk membanjiri Bukalapak kembali. Menerapkan aturan untuk dropshipper yang menggunakan scrapper dan nama serta produk yang identik di blokir adalah benar, namun jika disamaratakan dengan yang hati-hati menerapkan Search Engine Optimization (SEO) maka siap-siaplah Bukalapak akan terpuruk dan kehilangan pembeli. Penulis akan terus menganalisa kinerja aplikasi Bukalapak dan tetap akan memberikan masukan positif agar aplikasi karya anak bangsa ini bisa bangkit kembali.
Referensi:
[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com
« Prev Post
Next Post »