Kami ceritakan berdasarkan pengalaman selama +/- 4 tahun belakangan, dimana semua instrument keuangan sudah kami terapkan. Umumnya tipe investor yang sangat sibuk pekerjaan dan kurang mengetahui tentang instrument keuangan adalah para engineer atau analis sains. Hal ini normal karena kesibukan dan bidang keilmuan yang dipelajari tentang keuangan semasa kuliah sangat minim, bahkan kami sendiri yang engineer tidak mengetahui tentang macam-macam instrument investasi. Para engineer dan sains ini terlalu sibuk bekerja dan kebanyakan mengetahui instrument investasi yang bertipe low risk dan non-liquid seperti tanah, rumah dan sedikit yang liquid seperti deposito, emas logam mulia. Pengetahuan tentang saham BEI, reksadana atau obligasi sangat minim dan inilah kenyataan yang kami dapatkan selama ini.
Kami mencoba ketika belum pandemi Covid-19 berinvestasi di high risk seperti saham BEI dan ini membutuhkan effort yang cukup besar untuk menganalisa dan membaca berita terupdate. Sedangkan di pandemi kami mencoba beralih ke reksadana pendapatan tetap dan saham. Jenis risiko yang kami pilih adalah moderate ke high risk dan ini terbukti efektif tidak menguras waktu dan tenaga terlalu besar karena ada peran manajer investasi disana.
Kami menyarankan untuk para investor yang sangat sibuk dan tidak waktu untuk mempelajari instrument inevestasi dan keuangan alangkah baiknya memilih reksadana pendapatan tetap dan saham dengan proporsi yang sesuai dengan jenis risiko yang diinginkan. Kalau kami sendiri menaruh di reksadana pendapatan tetap 60% dan reksadana saham 40%.
Para pegawai sedikitnya harus tahu tentang ilmu keuangan/investasi supaya ketika memasuki masa purna apa yang ditabung/didapatkan di masa produktif masih bisa bermanfaat sampai akhir hayat. Perlu diketahui bahwa uang yang ditabung di bank semakin lama tak bernilai karena adanya inflasi dan seharusnya kita semua mulai berfikir untuk memilih instrument investasi yang bisa menjaga kekayaan kita kapanpun jamannya.
Tokopedia dalam mengoptimasi search engine kami menilai the best dibandingkan Shopee dengan beberapa alasan sebagai berikut:
Waktu terima pesanan dan kirim pesanan diberi waktu sangat pendek yaitu untuk pilihan kurir reguler 2 hari saja dan jika ingin diperpanjang harus minta ijin ke buyer dengan tombol menu "perpanjang pesanan". Berbeda dengan Shopee yang diberi waktu sampai 4-7 hari dan ini otomatis dari sistem tanpa ijin ke buyer
Tokopedia untuk kirim pesanan yang hanya 2 hari maka berinovasi dalam search enginer yaitu seller yang siap dan tidak overload diberi buyer sehingga estimasi 2 hari akan bisa terpenuhi. Berbeda dengan Shopee, dimana search engine tidak dioptimasi dan toko dengan penjualan terbanyak, termurah, terlaris akan tetap tampil teratas sehingga hal inilah yang membuat estimasi waktu kirim pesanan sangat panjang 4-7 hari karena 1 toko bisa sangat overload
Optimasi search enginer yang membagi buyer merata ke seller dengan sistem tersebut maka untuk Tokopedia kami bilang lebih pro UMKM karena new seller-pun tanpa iklan juga akan bisa bersaing dengan old seller. Sedangkan optimasi pada Shopee akan bertarung di harga untuk mendapat review dan penjualan barang agar bisa bersaing dan tampil teratas di search engine. Di Shopee untuk new seller tanpa iklan akan sangat berat bersaing sehingga hal ini menguntungkan Shopee karena memaksa halus new seller untuk beriklan dan jadi pendapatan Shopee
Tokopedia lebih berfokus pada kualitas dan kepuasan pelanggan sedangkan Shopee lebih kepada murah sehingga umum dijuluki Tokopedia untuk kalangan menengah keatas yang tidak terlalu memperhitungkan harga namun kualitas dan pelayanan OK sedangkan Shopee untuk millenial yang memburi diskon dan harga murah serta tidak mempermasalahakan lamanya pengiriman
Tokopedia walaupun sudah merger dengan Gojek membentuk GOTO belum terlihat ambisinya dalam menguasai semua sektor digital dan kami pantau masih sebatas pembayaran kalau ingin mendapatkan diskon bayarnya pakai Gopay. Sedangkan Shopee terlihat sudah merambah ke semua sektor untuk dimasukkan kedalam satu aplikasi seperti Shopee Pay, Shopee Express, Shopee Food, Shopee Mall, Shopee Supermarket, Shopee Pay Later, Shopee Produk Digital
Ambisi Shopee ini patut diawasi oleh pemerintah dan kita semua agar tidak terjadi monopoli dan pembentukan harga tunggal. Hal ini akan merugikan konsumen karena tidak ada lagi persaingan sehat antar marketplace dan harga yang ditawarkan marketplace satu tidak bisa dibandingkan dengan marketplace lain karena cluster produk hanya dimiliki oleh satu platform saja
Sebagai contoh yang sudah tidak bisa dibandingkan di Shopee adalah ekspedisi Shopee Express, toko Shopee Mall dan Shopee Supermarket sedangkan di Tokopedia masih belum ada indikasi yang mengarah ke monopoli karena Gojek masih bisa ditemui juga di Shopee untuk pilihan kurir Instant
Melihat pola perilaku generasi Z yang sekarang menurun dalam hal literasi membaca dan lebih senang melihat video pendek maka trend seperti ini harus dilihat potensinya. Pamor youtube, IG, FB yang semakin kesini kalah dari TikTok juga harus menjadi perhatian para entrepreneur dalam mencari pasif income di sela-sela derasnya peralihan jaman. Youtube shortvideo, IG reels yang sudah telat dalam membaca pasar direbut oleh TikTok secepat kilat. FB dan twitter sudah tidak menarik lagi dan banyak diminati oleh generasi X dan Y, namun tidak untuk generasi Z.
Berkaca dari pola perilaku tersebut, generasi Z diartikan lebih suka mendengarkan sesuatu secara langsung daripada harus membaca dan youtube dengan durasi panjang kurang diminati. Lebih baik membuat video pendek-pendek dengan target tema spesifik antara 5-10 menit dan ini akan masih diminati oleh generasi saat ini. Generasi saat ini tidak ingin membuang waktu terlalu lama untuk hal yang monoton, inginnya semua informasi harus masuk ke otaknya terlebih dahulu baru sorting kemudian. Generasi sekarang inginnya cepat, tanggap, murah dan membuahkan hasil/sesuai tujuan.
Potensi membuat youtube durasi pendek atau podcast yang membahas tentang tips & trik sangat diminati oleh generasi saat ini. Karena sekarang tidak harus kuliah mahal-mahal ataupun seminar berbayar karena semua informasi bisa didapatkan dengan mudah. Income tidak harus bekerja namun lewat industri kreatif digitalisasi banyak yang meraup pundi-pundi penghasilan daripada mereka yang sekolah tinggi. Ketika melakukan suatu hal dan kurang mengerti, maka generasi saat ini lebih cenderung melihat youtube untuk mengetahui penjelasannya daripada search google membaca dan bertanya ke orang lain. Pola melihat youtube-pun juga aneh, hampir semuanya dipercepat 1.25-1.5X agar informasi segera didapatkan, tidak bertele-tele dan segera melihat video lain untuk menampung informasi serupa. Setelah semua informasi masuk ke otak maka sorting dan pemahaman dimulai, dari sinilah celah bisa kita dapatkan untuk mencari pasif income.
Memulai dari membangun aset adalah pilihan tepat karena tidak ada sesuatu yang instan besar dalam waktu singkat kecuali dilakukan dengan pertaruhan & pengorbanan yang sangat besar. Rutin membuat video pendek di youtube dengan tema spesifik akan menjadi aset setidaknya 10 tahun mendatang. Algoritma akan membaca setidaknya kalau semua pekerjaan sudah full digital, kita sudah tidak ketinggalan memulai dari awal karena sudah start lebih awal dan optimasi search engine tentu mengarahkan kita yang teratas dalam pencarian.
Reputasi lewat banyaknya like, views dan comment menjadikan nilai lebih channel yang berdiri lebih awal dengan tema serupa sehingga mulai membangun aset pasif income lewat jalur ini menajdi pilihan tepat. Sekali lagi ini adalah pasif income bukan active income karena dimulai dari sesuatu yang pengorbanannya minim. Untuk active income tetap mencari sumber penghasilan yang bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga dan tabungan masa depan.
Akhir-akhir ini, publik diberitakan oleh banyaknya investor yang merugi sampai milyaran rupiah dari judi berkedok investasi yaitu di platform binary option. Investasi artinya aset yang bisa dimiliki dan bisa ditradingkan, namun investasi binary option ini tidak demikian melainkan hanya menebak benar/salah, naik/turun, menang/kalah. Binary sendiri artinya adalah 2 (dua) sedangkan option adalah pilihan sehingga investasi binary option adalah investasi yang dilakukan dengan hanya memilih dari 2 pilihan.
Para affiliator melakukan flexing (pamer kekayaan di medsos) untuk menunjukkan kesuksesannya dan publik tentu tanya-tanya dari mana sumber kekayaannya. Dari sinilah misi mereka pelan-pelan akan dibuka yaitu jualan platform trading. Sebagai affiliator/influencer tentu mereka dibayar sangat mahal oleh platform yang dipromosikan dan mendapat imbal-hasil dari deposit yang investor lakukan. Investasi binary option ini mirip dengan judi kasino yang menawarkan banyak pilihan permainan dan tugas kita hanya menebak saja. Dibalik binary option dan judi kasino online ini sudah terprogram otomatis dengan langkah-langkah psikologis berikut:
Pertama masuk sebagai member pasti akan untung dan tebakan selalu benar (psikologis-1: membuat kepercayaan ke member bahwa disini bisa digunakan untuk mencari uang)
Berikutnya ada loss sedikit dan menang sangat besar (psikologis-2: menambah keyakinan ke member bahwa platform ini tidak menipu dan tidak dimainkan oleh software)
Karena terus untung maka member dengan naluri alamiahnya akan rakus dengan terus memasang nominal besar dengan harapan bisa menang besar, namun kenyataannya malah tergerus pelan-pelan sampai habis uangnya (psikologis-3: mengingatkan tentang keserakahan akan membuat kekalahan)
Karena deposit habis dan akibat keserakahan tak terkendali dalam permainan, maka otak bawah sadar member akan yakin bahwa jika tidak serakah tadi maka akan menang besar sehingga mereka akan deposit lagi dalam jumlah lebih besar dari awal dengan harapan bisa menutup kekalahan tadi (psikologis-4: memainkan pola pikir bahwa keserakahan membuat kalah dan deposit ulang dengan main sabar bisa menang banyak)
Dari sinilah optimasi program akan tersetting untuk menghabisi member dengan menebak apapun akan loss. Ketika member sadar maka akan berhenti pada fase ini, namun jika emosian dan ingin balas dendam maka akan deposit terus-menerus (psiokologis-5: memainkan emosi member dengan tebakan yang hampir dan hampir benar, sehingga member akan emosi untuk terus melipat gandakan taruhan)
Ketika uang semua sudah terkuras maka disinalah member jadi miskin, aset semua sudah terjual, hutang dimana-mana, stress bahka bisa menyebabkan bunuh diri
Ketika member sudah tidak aktif main karena uang habis, disinilah pestanya para affiliator/influencer yaitu bagi-bagi hasil dari jumlah deposit yang nominalnya bahkan bisa sampai 70% yang diberikan ke affiliator, wow sekali bukan mereka menari-nari diatas kesedihan saudaranya sendiri
Mari kita semua bijak dalam investasi karena semua manusia menginginkan kaya dan bebas finansial. Harus kita percayai bahwa tidak ada yang instan membuat kaya di dunia ini kecuali dengan pertarungan & pengorbanan besar. Ketika ada sesuatu yang instan bisa membuat kaya maka tentu akan diperebutkan banyak orang dan menjadi susah lagi cara tersebut. Ini adalah hukum alam, sehingga kita harus banyak belajar dan tidak mudah percaya terhadap investasi dengan imbal hasil besar dengan cara mudah.
Sebagai buyer yang sudah lama menggunakan berbagai marketplace, tidak bisa dipungkiri Shopee untuk saat ini masih raja diskon (free ongkir + cashback) serta cashback yang sangat mudah digunakan dibandingkan Tokopedia saat ini setelah merger menjadi GOTO. Pasalnya, Tokopedia yang kala itu menerapkan cashback bisa didapatkan buyer baik pembayaran memakai dompet digital (OVO kala itu) maupun tidak (metode transfer uang) masih dapat diskon dan sangat mudah dipakai untuk belanja periode berikutnya. Banyak buyer yang menyukai hal ini, bahkan menyebutkan Tokopedia untuk cashback masih diatas Shopee. Semakin kesini, Tokpedia merger dengan Gojek (GOTO) menerapkan pembayaran 1 pintu untuk bisa dapat cashback yaitu lewat Gopay, dimana ketika buyer ingin mendapatkan hal tersebut harus top-up dahulu masuk ke aplikasi Gojek baru akan ter-link dengan Tokopedia. Hal ini berbeda dengan Shopee dimana Shopee Pay masih menjadi satu dengan aplikasi induk, jadi buyer tidak harus keluar masuk sistem. Kesimpulan untuk saat ini Shopee lebih menarik untuk urusan cashback dibandingkan Tokopedia.
Sudah hampir 3-4 tahun kami berkecimpung di aplikasi Shopee dan menyandang status "Platinum" dengan total akun-1 sebanyak 256 kali pembelian, akun-2 189 kali pembelian, akun-3 114 kali pembelian dan akun-4 90 kali pembelian (terhitung awal Januari 2021 untuk 6 laporan 6 bulan terakhir). Berawal dari sini, kami berani memaparkan detail kejadian ini karena saking mengenalnya strategi dan perubahan sistem di Shopee. Akun kami ditawari untuk join SPayLater dengan nominal Rp75,000,000 dan kamipun tidak memakai hal tersebut karena pikir kami itu akan menjadi hal konsumtif dan hutang. Sampai akhirnya 25 Januari 2021, sistem cashback yang diterapkan Shopee yang notabene default pembayaran adalah "Shopee Pay" tiba-tiba lari sendiri ke "SPayLater". Ada yang janggal dari peristiwa ini, yaitu aplikasi meminta verifikasi lewat SMS padahal biasanya cukup pin saja (untuk Shopee Pay). Karena ada yang janggal, kamipun cek di transaksi ternyata kami melakukan pembayaran menggunakan SPayLater. Ini dilakukan oleh Shopee di jam sibuk pesta diskon yaitu Pukul 12.00 kala itu dan sedang ada free ongkir + cashback besar-besaran.
Shopee untuk urusan mengenalkan produk digitalnya sangatlah halus dan bahkan tidak dirasakan oleh pengguna seperti pengenalan Cash on Delivery (COD), kamipun juga terpeleset memilih itu padahal tidak menginginkan. Cara Shopee yaitu ketika cashback pada umumnya didapatkan hanya untuk pembayaran Shopee pay, maka saat itu diselipkan cashback hanya untuk pembayaran dengan COD. Buyer yang tinggal klik-klik dan tidak melihat tulisan kecil keterangan tentu merasa sudah benar karena sudah terbiasa dan betapa kaget nanti akhirnya ternyata pembayaran dengan COD. Hal sama dengan SPayLater di 25 Januari 2021 ini kami-pun karena terbiasa mendapatkan cashback dengan default Shopee Pay tiba-tiba oleh Shopee default diubah ke SPayLater. Bagusnya lagi strategi ini hanya berjalan singkat dan kami cek 1 jam berikutnya sudah default kembali ke Shopee Pay.
Mengapa Shopee sangat menginginkan SPayLater terhadap buyer, seberapa pentingkah buat perusahaan?? hal ini tidak terlepas dari pancingan agar jiwa konsumtif buyer tidak terhalang oleh seretnya keuangan. Algoritma Shopee yang melihat kami selalu deposit cukup banyak rutin setiap minggunya, dianalisa oleh big data mereka yang dicocokkan dengan identitas terpercaya dari kita maka tidak ada konfirmasi dan verifikasi lebih jauh sudah pasti mereka yakin buyer target ini pasti membayar. Disisi lain, ada bunga kredit yang dibebankan ke buyer yang menjadi benefit Shopee, namun juga ada cashback lebih dibandingkan pembayaran metode lain yang diterima buyer. Sebenarnya ada win-win solution dari semua itu, namun jika konsumtif ini digunakan untuk hal produktif misalnya belanja barang yang ingin dijual lagi serta belanja yang ada batasan dan tidak melebihi jatah dari %gaji bulanan.
Menurut hemat kami, SPayLater ini dikembangkan karena crowd funding Shopee lewat user sudah over (berdasarkan data 2021, user Shopee di kisaran 150 juta) jadi bisa kita kira-kira sendiri uang yang terkumpul di Shopee Pay seberapa besar dan ini dikembangkan oleh Shopee dihutang-hutangkan kembali ke user dan Shopee mendapatkan ganda yaitu bungan kredit dan perputaran transaksi. Jadi dengan adanya 2 ini yaitu Shopee Pay + SPayLater maka semakin kaya dan berkembang Shopee. Semoga Shopee tetap mendukung UMKM Indonesia walaupun aplikasi ini adalah import dan tidan merusak bisnis lini menengah kebawah. Peran serta kita semua untuk terus mengawasi perkembangan dunia digital diperlukan agar pemerintah bisa mendapatkan info lebih dini terkait sesuatu yang itu bisa merugikan bangsa Indonesia.
Pada masa-masa ini, dimana ijazah sudah bukan lagi trend melainkan cukup viral dan cuan besar dari video yang mereka upload menjadi trend sendiri. Platform Youtube, Tiktok, Instagram, Snackvideo dan masih banyak lagi lainnya menjadi ladang pekerjaan & income kebanyakan generasi zillineal (Z). Sering kita jumpai di berbagai video viral menampilkan sosok crazy rich muda yang sudah bergelimang harta dan bisa beli cash mobil supercar seperti membeli kacang goreng di pinggir jalan. Ketika ditanya, para "crazy rich" abal-abal ini mengatakan kalau mereka bisa ini karena trading forex dan cryptocurrency. Seperti apa kenyataannya, mari kita kupas tuntas:
Affiliator adalah influencer/marketing/perantara aplikasi sedangkan trading adalah aktifitas jual-beli saham/forex/crypto di pasar perdagangan
Para "crazy rich" abal-abal zillenial tersebut adalah affiliator bukan trader, terbukti ketika mereka membuat video mereka sekaligus mengenalkan aplikasi trading yang mereka pakai
Indonesia tidak melegalkan perdagangan forex dan cryptocurrency yang seharusnya diawasi oleh BAPPEBTI. Aplikasi yang sering jadi iklan dan sering kita temui di media memiliki lisensi dari luar negeri sehingga benar/tidaknya lisensi tersebut kita semua tidak tahu bahkan pemerintah lewat BAPPEBTI & KOMINFO sudah memblokir banyak situs tersebut. Baca di: BAPPEBTI Blokir 249 Domain Situs Investasi Bodong
Aplikasi tersebut sangat mudah dibuat, mirip ahli IT membuat software di play store sehingga isi didalamnya antara yang mode demo dan riil bisa dimanipulasi
Affiliator aplikasi pada umumnya menggunakan strategi marketing yang masif dengan membayar influencer terkenal yang nol ilmu investasi, dipermak seolah-olah kaya dan terus-menerus muncul di publik dengan gaya super mewah. Teknik ini sangat manjur untuk menarik orang dari luar, seperti mereka bagi-bagi uang dijalan puluhan bahkan ratusan juta, mereka beli mobil supercar cash seperti membeli kacang goreng, mereka menunjukkan bebas finansial, mereka menyawer milyaran dengan mudah (tentu kalian semua tahu siapa yang kami maksud ini kan??)
Publik bertanya-tanya mereka bisa kaya dengan bekerja sebagai trader sehingga berbondong-bondong instal aplikasi dan menjalankan akun demo. Dalam belajarnya mereka dapat cuan besar dengan akun demo tersebut sehingga dengan yakin investasi uang beneran. Tak disangka uang pun hilang secepat kilat
Kami bisa bercerita seperti ini karena juga menjadi player untuk mengetahui cara kerjanya, karena prinsip kami "masuki dulu, analisa dan simpulkan" karena setiap perjalanan ini kalau kita tidak terjun maka menunggu akan menghabiskan waktu dan tidak cepat membuat keputusan untuk strategi lain. Nominal yang kami pakai untuk tes sangat kecil hanya untuk mempelajari sistem
Akun yang diperuntukkan untuk affiliator/influencer berbeda dengan yang diperdagangkan pada umumnya, sehingga ketika diperlihatkan ke publik selalu tampil naik & hijau. Mengapa demikian?? karena aplikasi ini adalah settingan, dimana peak chart adalah permainan komputasi biasa tanpa jelas darimana asalnya, sehingga algoritma software sudah tertata rapi
Akun demo dan riil-pun juga berbeda, dimana akun demo pasti memberikan cuan yang menggiurkan dan ketika riil-dibantailah investor tersebut lewat psikologi trading yaitu pertama dibuat untung, kemudian menipis mau rugi dibuat untung lagi, untung lagi dan karena emosi keserakahan maka digenjot dan amblas. Psikologi berfikir tadi akan untung dan karena kurang sabar jadi loss maka dia akan deposit lagi dan terus-menerus dimainkan psikologi-nya sampai jadi gembel
Ketika investor loss maka affiliator/influencer mendapatkan 70% dari uang investor. Maka dari itu, disebutlah lintah darat jaman now, mereka affiliator jadi "crazy rich" abal-abal dan investor jadi gembel yang banyak hutang bahkan banyak kasus bunuh diri. Baca di: Remaja Bunuh Diri karena Informasi Sesat Aplikasi Trading
Yang banyak orang tahu bahwa investasi itu sama saja antara saham BEI, forex dan cryptocurrency. Padahal itu semua berbeda, dimana saham BEI murni menyuntik modal usaha sebuah perusahaan sedangkan forex dan cryptocurrency tidak ada benda fisik atau usaha yang dijalankan sehingga itu hanya permainan komputasi angka yang dijalankan global untuk mengeruk uang tanpa harus bekerja jadi kami simpulkan haram untuk investasi tersebut. Baca di: Investasi Cryptocurrency HARAM, Mengapa??
Yang kebanyakan kasus yang lagi ramai saat ini itu adalah "Binary Option", dimana investasi hanya 50:50 kalau tidak untung ya hilang, padahal kalau di saham BEI tidak seperti itu. Sehingga binary option ini mirip judi yang dilegal-kan dan pemerintah harus mengambil langkah tegas untuk menutup akses aplikasi ini berkembang
Salah satu master investasi di Indonesia yang mendapatkan 7 rekor dunia MURI terhadap paten-nya di bidang investasi juga menyebutkan kalau pembodohan publik terhadap trading ini sudah keterlaluan. Bahkan dia menyebut, gelar Doctor yang mereka raih dengan perusahaan bonafide-nya akan dicopot ketika si affiliator/influencer ini bisa menunjukkan trading plan-nya untuk diterapkan ke publik dan bisa cuan. Selengkapnya tonton di: Rugi Lebih dari 20 T!!!Penipuan Berkedok Investasi dan Trading
Kami pun juga belajar investasi di pascasarjana dalam 4 SKS (1 tahun) untuk mendalami macam dan cara investasi, teknik investasi, analis fundamental dan teknikal serta analisa pasar. Sehingga ketika ada yang tiba-tiba muncul di publik yang tidak diketahui latar belakang ilmu keuangan dan pasar tiba-tiba berkata jago trading dengan cuan luar biasa maka bisa dipastikan itu murni pembodohan publik dan sedang menjalankan aksinya jualan aplikasi
Sebagai generasi millenial dan zillenial yang dalam kehidupan saat ini digempur dengan pesatnya teknologi, maka seharusnya banyak belajar dari seumber manapun untuk bisa disaring baik-buruknya. Trading plan diperlukan untuk bisa bertahan hidup sampai esok kelak, karena saat ini ijazah tidak lagi diperlukan dan kreatif dan adaptif dengan perubahan jaman yang akan survive. Kami sudah pernah menulis untuk trading plan yang idela di: Struktur Hirarki Ideal Investasi Individu dalam Kehidupan
Cryptocurrency atau uang kripto atau uang khayalan atau uang virtual adalah uang ciptaan suatu sistem/komunitas yang sama-sama mempercayai bisa digunakan sebagai alat tukar. Block chain system adalah suatu pengelolaan transaksi yang tidak diawasi dan dikelola oleh satu pihak saja melainkan semua yang terlibat dalam komunitas crypto bisa mendapatkan data transaksi. Berdasarkan hal itulah, cryptocurrency tercipta untuk melawan ketidakpercayaan uang yang beredar dan hanya diawasi oleh 1 pihak saja yaitu World Bank, sedangkan World Bank siapa yang mengawasi. Jauhi Bitcoin atau Cryptocurrency || Mata Uang Virtual yang Tidak Memiliki Underlying
Cryptocurrency memiliki value karena ada kepercayaan antar pengguna di komunitas tersebut, sedangkan ketika ditinggalkan oleh beberapa pengguna maka seperti apa??. Kita semua ingat denga rumor Elon Musk yang mengatakan diseluruh dunia bisa membeli Tesla dengan Bitcoin dan Elon Musk besar-besaran masuk investasi ke Bitcoin. Berita digoreng dimana-mana dan khalayak banyak yang ikut investasi sampai harga Bitcoin melambung tinggi. Setelah itu, Elon Musk menjual sebagian besar saham Bitcoin dan cuan melimpah yang mengakibatkan harga Bitcoin turun terlebih ketika Elon Musk mengatakan pembelian Tesla tidak bisa lagi memakai Bitcoin. Harga Bitcoin terus menerus turun dan banyak investor tersangkut harga atas, diam menunggu naik tidak ada kepastian dan bergerak menjual pasti sangat rugi besar.
Cryptocurrency bertambah nominalnya atau uang virtual yang beredar karena ada miner/penambang didalam komunitas tersebut. Investor yang masuk akan mendapatkan saham/koin yang bisa ditukar/diperdagangkan didalam komunitas tersebut namun apakah ada jaminan/underlying atas investasi tersebut ?? jelas "TIDAK" karena investor hanya mendapatkan nominal-nominal digital tanpa terjamin sedikit-pun. Seperti contoh ketika sebagian besar pengguna komunitas keluar sistem (melakukan penarikan massal) maka siap lagi yang mempercayai uang investor didalam sistem tersebut. Ketika ada perang dunia atau kekacauan global atau ekonomi lesu di seluruh dunia maka siapa lagi yang menjamin uang investor atau bahkan ketika kekacauan selesai siapa yang menghidupkan cryptocurrency lagi dan jawabannya adalah orang-orang yang mempercayainya.
Cryptocurrency layaknya mirip FOREX, dimana ketika investor meng-investasikan maka hanya mendapatkan nominal-nominal digital tanpa value, hal ini sangat berbeda dengan investasi di saham BEI. Jangan Sekali-Kali Bermain FOREX (Foreign Exchange) || Pengalaman Pribadi. Menurut hemat kami, cryptocurrency dan FOREX dibuat untuk menghancurkan kepercayaan khalayak terhadap emas (dinar) dan perak (dirham). Mengapa demikian?? karena ketika transaksi menggunakan dinar-dirham maka hanya negara-negara yang kaya tambang (kebanyakan negara miskin ke berkembang yang melimpah) yang berjaya memiliki aset alat bayar, sedangkan negara maju pada umumnya miskin tambang namun mereka menguasai teknologi, pasar global dan pengendali ekonomi sehingga membuat aturan yang menguntungkan mereka. Betapa kita semua sebenarnya diambang was-was karena dengan memegang kertas bernominal (uang) sudah menganggap memiliki kekayaan. Padahal sudah kita ketahui semua bahwa tidak sepenuhnya uang yang beredar didunia ini ber-underlying dan hanya cetak-cetak saja. Proses Perkembangan Sistem Permodalan Dari Dulu Sampai Sekarang.
Berkaca dari beberapa fakta yang sudah beredar luas dan ilmu pengetahuan yang mudah kita dapatkan dari media apapun jelas-jelas cryptocurrency ini hanya permainan investasi pengendali ekonomi global yang tidak harus bekerja namun mendapatkan uang yang terus-menerus. Sedangkan kita investor dipaksa untuk berkeringat kerja terus-menerus dan teriming-imingi sesuatu yang menggiurkan. Dalam Islam, sejak jaman Rosulullah sudah memakai dinar-dirham sebagai alat pembayaran dan value-nya tetap dipegang kapanpun akan terus tetap tanpa menyusut. Islam juga menganjurkan dari dahulu untuk transaksi menggunakan dinar-dirham karena ada kepastian value dan nominal. Coba kalau kita renungi semua, betapa ajaran Islam dari jaman lampau belum ada teknologi sampai sekarang teknologi canggih tetap tak terkalahkan konsep-konsepnya untuk menuntun umat manusia yang berke-Tuhanan, adil dan benar.
Fatwa MUI berkata cryptocuurency HARAM karena ada unsur ketidakpastian didalamnya dan juga take profit (ambil untung) menunggu harga naik tanpa diputar ke barang yang diperjualbelikan yang artinya uang profit adalah RIBA, sedangkan salah satu podcast Dedy Corbuzier yang mengundang pakar ekonomi/investor/digital marketing terkenal juga mengatakan bahwa cryptocurrency adalah judi yang HARAM. Kami sendiri menilai cryptocurrency adalah HARAM berdasarkan pengalaman kami memahami jenis dan bentuk transaksinya, namun kedepan tidak bisa dipungkiri cryptocurrency akan di-legalkan oleh semua negara, tentu ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu uang investasi harus diputar ke benda yang bisa diperjualbelikan untuk menghindari cuan RIBA.
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa peluang bisnis besar di tahun digital IT ini adalah influencer. Pembahasan detail ada di: Seberapa Efektifkah Bisnis Influencer di Tahun 2020 Keatas. Berdasarkan pengalaman penulis membaca literatur dan mengalami sendiri bahwa nilai adsense di youtube memang jauh lebih besar nilainya dibandingkan dengan blogspot. Hal ini memang dinilai wajar, karena effort membuat video lebih besar dibandingkan tulisan. Namun disini yang ditekankan dibahas adalah mengenai proporsional-nya yang mengapa sangat jauh berbeda. Penulis menganalisis hal ini karena di Indonesia sangat sedikit minat literasi membaca dan cenderung lebih suka melihat secara video. Sebagai contoh Youtube, TikTok, Snack Video, Smule dan aplikasi berbasis video lainnya tentu akan lebih cepat booming dan banyak yang memakai dibandingkan tulisan atau foto misalnya saja instgram yang mulai pudar, twitter juga menyusul kemudian facebook yang sudah menurun peminatnya karena bagi masyarakat Indonesia video lebih menarik untuk ditonton. Ketika traffic pengunjung ke video tersebut banyak maka akan banyak pengiklan yang tertarik sehingga harga iklan yang dibayarpun juga mahal dan influencer juga menikmati hasilnya, sedangkan artikel tulisan di blogspot hanya dikunjungi oleh kebanyakan generasi old dan pelajar untuk mencari tugas-tugas sekolah atau kuliah.
Adsense blogspot yang sangat rendah ini ternyata tidak terjadi di semua negera, karena di negara maju seperti Amerika, Jepang, Jerman dll nilai adsense masih tinggi karena peminat literasi membaca masyarakat di negara tersebut masih tinggi. Pendapat penulis untuk potensi influencer di artikel/tulisan blog akan terus semakin turun tren-nya dan ditinggalkan kemudian beralih ke aplikasi video karena lebih hidup, komunikatif, real dan bisa merasakan atmosfer didalamnya. Menulis di blog, dinilai penulis sebagai langkah meninggalkan jejak ilmu bermanfaat di dunia selama masih hidup dan kalaupun mendapat adsense bersyukur untuk bisa memperpanjang sewa domain website.
Potensi influencer lewat youtube memang dinilai oleh penulis sangat menggiurkan mulai sekarang dan tahun-tahun mendatang. Banyak pengiklan yang mulai beralih dari koran, majalah, TV, tabloid ke youtube karena traffic lebih besar dan menjangkau tepat sasaran konsumen. Mulai membangun asset video sejak sekarang untuk menikmati hasil 5-10 tahun mendatang adalah langkah yang tepat.
Peralihan ke Industri 4.0 dan akan menuju ke Industri 5.0 membuat teknologi IT merupakan sarana yang memadai untuk membantu aktifitas kehidupan orang. Jual-beli untuk Tahun 2020 keatas, sudah banyak dilakukan secara online daripada offline karena adanya pandemi Covid-19 yang membatasi aktifitas manusia untuk bertemu dengan banyak orang. Penulis sendiri merasakan lonjakan aktifitas pembelian online sesudah adanya pandemi ini, dimana Tokopedia dan Shopee merajai sebagai 2 marketplace yang paling diminati pembeli.
Semakin kesini, penulis menganalisis hanya 2 marketplace yang murni buatan lokal Indonesia dan murni memajukan UMKM lokal yaitu Tokopedia dan Bukalapak, sedangkan kompetitor lain seperti Shopee dan Lazada adalah start-up asing yang semakin kesini mengarah ke economic war. Sebagai contoh Shopee, dengan adanya fenomena Mr Hu yang menghebohkan ditambah fee penjualan yang sangat besar membuat penjual mendapatkan margin yang sangat kecil agar terus bisa bersaing. Disaat penjual mulai menaikkan margin, disitulah ada potensi kamuflase penjual atau mall online milik Shopee yang memasarkan produk impor ke Indonesia. Sehingga pembeli akan beralih kesana dan Indonesia kebanjiran produk asing sehingga bisa berakibat UMKM lokal tergencet. Potensi-potensi semacam ini harus diantisipasi, terlebih pemerintah Indonesia harus tegas dalam membuat peraturan untuk melindungi bottom pyramid karena roda ekonomi negara akan berjalan dan maju ketika perputaran ekonomi paling bawah lancar.
Bukalapak yang dihandalkan bisa bangkit, sejauh ini penulis mengamati masih stagnan karena penerapan marketing masih kuno kurang diminati millenial. Penulis berharap ada start-up baru lagi di Indonesia milik lokal agar marketplace yang ada bisa bersaing sehat tanpa ada monopoli atau permainan harga. Start-up marketplace baru ini, mengusung strategi jitu yang dilakukan Tokopedia maupun Shopee dalam menggaet pasar. Lebih detail baca di: Pengalaman Jual Beli di Tokopedia dan Shopee. Start-up baru ini semoga berjiwa nasionalis demi memajukan UMKM lokal Indonesia dan masyarakat Indonesia bisa menikmati transformasi digital ini dengan aman dan terjamin. Transformasi digital yang tidak dibarengi oleh kesiapan semua pihak akan membuat kerugian masyarakat Indonesia karena data bisa bocor untuk daftar di marketplace, keuangan boros karena monopoli harga dan kesalahan menggunakan fitur-fitur teknologi.
Referensi:
[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkait. www.caesarvery.com
Menjamurnya bisnis jual-beli online terutama ketika adanya pandemi Covid-19 menurut data meningkat sebesar 39% traffic ke marketplace (sumber: TV One, 19 Mei 2021 pada Bahasan Gojek Merger Tokopedia). Banyak toko fisik yang mulai membuat toko online juga untuk mendongkrak penjualan sehingga memang waktu-waktu ini adalah landasan awal untuk membuat strategi baru dalam menghadapi perubahan teknologi secara global. Toko online di marketplace banyak kita jumpai mulai yang berjualan produk umum semua bidang dan ada yang spesifik, dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan Produk Umum:
Bisa meng-upload banyak produk di toko online
Bisa lebih banyak menggaet pembeli lewat search engine
Semua tipe pembeli bisa masuk ke toko dan akan re-order ulang untuk produk lain
Kelemahan Produk Umum:
Kepercayaan pembeli terhadap toko dan produk kurang
Kecepatan dalam pelayanan kurang karena penjual harus tahu detail tentang spesifikasi barang dan stoknya yang berjumlah ribuan
Kelebihan Produk Spesifik:
Lebih dipercaya oleh pembeli karena ahli pada satu bidang tertentu
Jaminan barang berkualitas dan bergaransi karena cenderung dipercaya merupakan agent tunggal penjualan merk tertentu
Kecepatan pelayanan karena memang barang yang terupload sedikit dan tahu betul spesifikasi serta stok barang yang dijual
Kelemahan Produk Spesifik:
Barang yang ter-upload terbatas
Pembeli yang didapatkan dari search engine terbatas pada barang yang dijual
Kedatangan pembeli musiman
Berdasarkan paparan hal tersebut, memang terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tergantung adalah jawaban yang tepat sesuai kemampuan analisa dan strategi yang cocok untuk anda. Penulis sendiri lebih cocok untuk produk umum karena model upload barang dan melihat trend produk yang laris apa karena selama pengamatan memiliki toko online memang terdapat trend produk musiman. Setelah dirasakan tahu strategi tersebut maka dengan analisa tajam akan bisa menentukan tipe produk apa yang akan di-upload dalam jumlah banyak ke depannya.
Semakin berkembangnya teknologi informasi dan mudahnya mengakses update berita membuat generasi sekarang selalu update untuk menyiapkan strategi dalam masa depannya yang berhubungan dengan keuangan. Berdasarkan data rilisan Bursa Efeke Indonesia (BEI), Tahun 2020 pasar saham lokal didominasi golongan Y (millenial) yaitu kelahiran Tahun 1980-an. Generasi sekarang sudah melek akan instrument keuangan, dimana penulis sendiri yang background teknik baru mengenal terdapat macam-macam instrument keuangan ketika mendapat mata pelajaran manajemen keuangan di pascasarjana. Penulis dulu hanya menginvestasikan di aset fisik seperti tanah, rumah dan kendaraan. Tidak tahu tentang emas logam mulia, saham dan reksadana.
Investasi di saham BEI memang potensial untuk tabungan masa depan sekaligus investor sebagai penggerak majunya bisnis di Indonesia karena dengan penanaman modal berarti ikut memberikan dana segar perusahaan untuk ekspansi atau berkembang. Generasi sekarang sudah cerdas, dimana menabung di bank maka uang semakin lama malah tidak tumbuh melainkan berkurang karena tergerus inflasi dan tagihan rutin bulanan. Sebagai contoh bunga bank yang hanya 0.25-2% per tahun sedangkan inflasi di Indonesia 3-6% per tahun sehingga ketika uang ditabung di bank maka akan tidak bernilai di kemudian hari.
Generasi millenial yang menjadi investor ini layak diapresiasi karena merekalah yang nanti meneruskan estafet perkembangan negera ini terutama bidang ekonomi. Penulis sendiri juga mengalokasikan investasi di beberapa instrument untuk tabungan masa depan dan mulai mengkampanyekan ke rekan kerja dan teman-teman untuk menabung saham. Karena penulis sendiri mempelajari sistem perbankan, dimana uang yang terkumpul di mereka dari nasabah (crowd funding) diputar lewat dipinjam-pinjamkan ke perusahaan atau ke perorangan lewat kredit dan bank dapat bunga sebagai kompensasi. Bunga yang ditargetkan umumnya berkisar 10-30% sehingga bank sendiri sebenarnya adalah seorang investor dari modal para nasabah dan jika bunga ke nasabah/tahun max 2% maka laba bersih yang didapatkan adalah 10-2%=8% atau sampai 30-2%=28%.
Dari sharing beberapa artikel yang telah di-publish, sebagai generasi millineal yang mengalami masa-masa emas di Tahun Digital IT maka potensi mendapatkan pasif income receh yang mengandalkan teknologi IT bisa dan sangat mungkin dilakukan seperti online shop dan influencer (adsense or endorse). Penulis yang juga mencoba peruntungan di Tahun Digital IT ini selain bekerja sebagai pegawai kantor dengan active income juga mendapatkan receh pasif income. Agar penghasilan receh tersebut bisa menjadi suatu asset yang bisa terlihat maka penulis melakukan beberapa tindakan seperti:
Selalu mecatatkan transaksi setiap hari di aplikasi buku kas online (tersedia banyak di play store) untuk pengeluaran dan penghasilan sehingga cash-flow (+) dan (-) terlihat serta besaran profit Rp1.000 akan terlihat dan bisa menjadi semangat untuk terus inovatif dalam menggali receh-receh menggunakan teknologi IT
Merekap mingguan cash-flow dan rutin menabungkan ke reksadana pendapatan tetap (banyak sekali platform reksadana yang legal dan terdaftar OJK)
Dari perlakuan seperti itu, penulis bisa melihat manuver-manuver strategi yang telah dilakukan, dimana ketika cash-flow (-) terlihat karena ingin menggaet pasar dan bersaing dengan kompetitor. Hal ini tentu dengan pertimbangan yang matang demi dapat rating dan menaikkan citra toko online. Perrmainan subsidi profit antar barang satu dengan barang yang lain juga terlihat dan dengan satu target akumulasi harus cash-flow (+) di akhir minggu kemudian menabung full ke reksadana.
Menabung di reksadana yang dibuat bertahap sedikit demi sedikit juga memberikan keuntungan dalam hal fluktuatif harga sehingga bisa lebih meminimalisir resiko. Sejauh ini dengan penempatan di reksadana pendapatan tetap yang memang notabene adalah medium risk-medium return selalu menunjukkan hasil yang positif walaupun kenaikan pelannya.
Teknik seperti diatas diyakini bisa menggandakan profit kita semua, karena reksadana pendapatan tetap memberikan estimasi return yang jauh diatas inflasi yaitu pada kisaran 10-20%. Memang dalam memulai mencari celah-celah receh menggunakan teknologi IT jika ingin dibelikan sesuatu yang berharga masih jauh dari kata cukup, namun jika pikiran kita semua adalah membangun aset untuk jangka panjang >5 tahun maka pelan-pelan hasil dari receh akan kita nikmati esok kelak. Prinsip penulis bisnis/usaha jangan dijadikan pekerjaan kecuali background kita sudah mapan dalam segi finansial (ketika jatuh masih ada sesuatu yang bisa menyelamatkan) namun bisnis/usaha adalah sampingan pasif income dengan tetap aktif bekerja untuk mendapatkan active income (untuk jaga-jaga ketika terjadi keterpurukan masih ada yang dijagakan).
Tahun 2021, dunia dihebohkan gencar-gencarnya untuk beralih ke full digital bahkan pamor cryptocurrency (mata uang virtual) mulai tenar kembali seperti Bitcoin cs. Mata uang virtual ini adalah mata uang buatan yang bisa dipakai orang diseluruh dunia. Proyeksi kenaikan Bitcoin dari tahun ke tahun yang terus naik signifikan bahka ribuan persen membuat banyak orang di dunia yang belum terlalu melek investasi terkait resiko menganggap instrument tersebut adalah layak untuk diinvestasikan. Mereka hanya memandang dari sisi return, padahal dalam dunia investasi risk & return adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan.
Elon musk bahkan memborong puluhan trilyun Bitcoin sehingga peredaran crypto tersebut di pasaran jarang dan berniat pembelian Tesla bisa dengan pembayaran Bitcoin. Akibat aksi ini banyak orang didunia mengikuti investasi di Bitcoin karena sejak dibeli Elon musk harga melambung tinggi. Namun di penghujung akhir Semester II 2021, Elon musk melakukan penjualan besar-besaran dengan dalih penambangan Bitcoin sangat tidak ramah lingkungan karena penggunaan komputer yang menghabiskan banyak energi dan bertentangan dengan bisnis Tesla yang ramah lingkungan. Lalu apa yang terjadi dengan Bitcoin selanjutnya?? tentu investor panik dan ramai-ramai menjual asset mereka sehingga amblas-lah harga Bitcoin, Elon musk menang dan investor banyak yang mengalami kerugian bahkan di berita disebutkan rugi sampai trilyunan rupiah.
Cryptocurrency adalah mata uang virtual yang diciptakan untuk menggantikan mata uang fisik yang diedarkan bank sentral. Tujuan utama dibentuk adalah ketidakpercayaan orang di dunia terhadap transparansi uang yang beredar serta pengendaliannya karena hanya dikuasai oleh bank sentral yang notabene adalah swasta. Cryptocurrency bisa diperdagangkan karena adanya orang-orang yang melakukan jual-beli didalamnya sehingga Cryptocurrency ini hanya bermodal kepercayaan antar penggguna sehingga ada penawaran-permintaan karena antar pengguna masih percaya memakai alat tukar ini sebagai alat pembayaran. Kelebihan Cryptocurrency adalah uang yang beredar adalah transparan dan tercatat di seluruh dunia lewat komputer para penambang dan pengguna sehingga tahu jumlah peredaran uang dan terkendali sedangkan kelemahan tersebesarnya adalah tidak memiliki underlying sehingga ketika harna turun drastis yang berarti banyak pengguna menjual/tidak lagi percaya maka aset akan hilang tanpa terjamin apapun.
Setelah Bitcoin tenar, asset cryptocurrency lain juga mulai marak terkenal seperti Dogecoin, ETH dan masih banyak lagi. Bahkan bank sentral dibeberapa negara dunia termasuk Indonesia juga akan menerapkan penggunaan mata uang namun bukan virtual melainkan mata uang digital untuk mengimbangi pesatnya perkembangan jaman. Cryptocurrency walaupun ditentang banyak pihak, namun mau tidak mau sistem keuangan global akan beralih kesana sehingga kita semua harus bijak memilih investasi sebagai aset di masa depan. Setidaknya kita menunggu Indonesia membuat aturan tentang itu, karena kita percaya Indonesia masih memberlakukan sistem keamanan uang dengan ber-underlying serta dari sisi agama tidak mengandung unsur yang haram. Ketika melakukan investasi-pun kita harus bijak karena terdapat resiko yang besar pada pengembalian/untung yang besar.
Alat pembayaran internasional yang kita kenal bermacam-macam mulai dari LINK, MASTERCARD, CIRRUS, PAYPAL dll dan akhir-akhir ini yang terkenal adalah bitcoin. Bitcoin ini bisa sebagai mata uang atau alat pembayaran internasional, bitcoin ini muncul karena rasa ketidakpercayaan dan ketidakpuasan masyarakat dunia terutama para generasi millenial akan jumlah uang yang beredar karena dikendalikan oleh satu otoritas keuangan saja misalnya Indonesia ada Bank of Indonesia (BI), Inggris ada Bank of England, Amerika ada The Federal Reserve dan masih banyak lagi lainnya. Semua otoritas keuangan tersebut dibawah naungan International Monetory Fund (IMF) sehingga masyarakat dunia serasa diatur dan diperdaya dengan uang yang beredar tanpa ada transaparansi pengelolaan. Berawal dari sana, terciptalah bitcoin dimana yang mengatur dan mengawasi transaksi adalah semua orang yang terlibat di dunia baik penjual, pembeli maupun penambang. Dengan sistem bitcoin maka tidak ada yang bisa memanipulasi data karena setiap orang di seluruh dunia bisa mencatatkan transaksi dan keuangan di HP atau PC-nya masing-masing.
Bitcoin ini mengunakan sistem blockchain, dimana setiap transaksi memiliki kode enkripsi unik masing-masing. Ketika pembeli mengirimkan kode ke penjual untuk transaksi maka ada data ter-enkripsi yang terkirim dan kode ini terkirim ke blockchain di server seluruh dunia. Penambang akan melakukan pelacakan kode enkripsi dan mencatatkan pada sistem sehingga ketika dapat kode-nya maka akan mendapatkan hadiah berupa mata uang bitcoin dari sistem. Setiap kode enkripsi yang tercatat maka akan ter-share ke semua server dan otomatis tersimpan sehingga mustahil ada manipulasi data di kemudian hari.
Bitcoin sendiri diciptakan oleh anak muda yang sampai sekarang masih misterius walaupun terkenal dengan nama Satoshi Nakamoto dan nama itu ternyata adalah figuran/samaran. Menurut penulis ini memang sengaja tidak ingin ter-ekspose karena musuh utamanya adalah penguasa global yang memegang kendali keuangan dunia (tahu sendiri kan rekan-rekan, kami tidak akan menyebutkan itu karena blog ini bisa hilang nanti). Dengan adanya bitcoin ini, berarti banyak masyarakat dunia sudah tidak lagi percaya uang kertas dan uang yang beredar padahal itu kan memang sihir jebakan para globalis untuk menguasi seluruh negara agar terjebak hutang yang tidak akan pernah bisa terbayarkan. Pendiri bitcoin sendiri pasti akan jadi sasaran pembunuhan ketika diketahui identitasnya sehingga kemunculan mata uang ini sangat pelan dan tiba-tiba langsung booming. Bitcoin ini diprediksi hanya bertahan sampai 2145 saja dengan jumlah maksimum nanti 21 juta saja.
Apakah dengan segala kelebihannya tersebut bitcoin layak untuk diinvestasikan?? TIDAK dan JANGAN sekali-kali bermain di bitcoin. Mengapa demikian?? karena bitcoin ini tidak memiliki underlying misalnya emas, perak atau SDA/bisnis produktif dan hanya nominal-nominal yang terbang berpindah dari satu server ke server lain. Bitcoin ini masuk dalam aset cryptocurrency atau mata uang tidak riil. Bitcoin hanya berlaku ketika para anggota yang memiliki mata uang tersebut masih menggunakannya, ketika disuatu saat ada yang nakal melakukan kesepakatan untuk pergi dari bitcoin maka mata uang ini tidak ada nilainya (0) dan kekayaan investor yang memiliki bitcoin bisa hilang tanpa ada jaminan.
Melihat trending harga bitcoin memang sangat menggiurkan, namun harap hati-hati itulah strategi untuk menggaet investor lebih banyak lagi. Akhir-akhir ini penulis kaget bahwa Elon Musk membeli jumlah besar bitcoin dan ternyata berita terakhir untuk pembeli Tesla dari luar negeri bisa menggunakan pembayaran dengan bitcoin. Sungguh permainan bukan setiap mata uang digital ini?? hanya mereka yang menguasai pasar-lah yang bebas memainkan harga dan kita sebagai ikan remora jangan sekali-kali ikut arus yang tidak ada jaminannya sama sekali. Tetap anjuran Rosul kita yang dari dulu sampai sekarang masih terbaik untuk digunakan yaitu pemakaian dinar-dirham karena memiliki nilai intrinsik, tidak ada inflasi dan dari jaman dahulu sampai sekarang nilainya tetap.
Dalam ilmu ekonomi, cashflow dihitung berdasarkan pengeluaran dan pemasukan dan akan menjadi neraca positif ketika pemasukan > pengeluaran. Pemasukan sendiri bisa dikategorikan sebagai penjualan, piutang, royalti, hak cipta dll sedangkan pengeluaran bermacam-macam. Detail bisa dibaca di: Analisa Laporan Keuangan Laba-Rugi Perusahaan. Penulis yang pernah belajar manajemen ekonomi mendengar statement perusahaan yang tidak punya hutang berarti perusahaan/keuangan sedang sakit. Mengapa demikian?? karena ketika perusahaan tidak punya hutang berarti cashflow sedang tersendat yang bisa menandakan penjualan dan piutang tidak lancar. Ini disebabkan karena setiap penjualan ke pembeli akan terbayarkan dengan sistem termin periodik dan tidak serta-merta cash/tunai sehingga inilah yang menyebabkan perusahaan sehat pasti memiliki hutang berjalan karena adanya konsumsi dan pemasukan dalam proses berjalannya perusahaan.
Apakah jika tidak punya hutang pasti rugi?? tidak, hanya dibilang "sakit" yang dalam artian terdapat sesuatu yang kurang produktif misalnya penjualan turun, pembayaran termin mundur, konsumsi kecil, dan ketika memegang kas terlalu banyak akan menurunkan value-nya karena terkena inflasi. Apakah jika punya hutang selalu disebut keuangan sehat?? ada batas-batas wajar hutang disebut aman, ketika kewajiban uang yang harus dibayarkan < nilai produksi yang akan dihasilkan dalam jangka waktu pendek. Jangka waktu ini bisa bermacam-macam misal untuk perusahaan (<10 tahun), untuk pribadi (<5 tahun) dan untuk negara (30-50 tahun).
Bagaimanakah dengan hutang Indonesia ribuan trilyun?? pernah ada hitung-hitungan oleh para pakar bahwa setiap kepala warga Indonesia harus menanggung hutang sekian juta dan jika di-kurs-kan dengan produksi maka SDA alam Indonesia bisa terkeruk habis hanya untuk membayar hutang tersebut. Hutang Indonesia dari tahun ke tahun dan dari masa presiden ke presiden semakin meningkat, serta prediksi pakar bisa terlunasi dalam jangka ratusan tahun. Jika dianalisa lebih dalam maka hutang Indonesia sudah terlalu besar dan tidak sehat untuk negara, karena hal ini untuk menjaga SDA Indonesia agar tidak dikeruk asing habis-habisan dengan dalih untuk membayar hutang.
Mengapa hutang Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun dan dari masa presiden ke presiden?? karena Indonesia masih dalam tahap berkembang ke maju dan setiap pendapatan masih digunakan untuk pemerataan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan. Banyak investor penghutang yang ingin masuk ke Indonesia karena pertimbangan Indonesia adalah salah satu konsumen terbesar di dunia. Negara-negara penghutang tersebut ingin dibayarkan dengan sumber daya mentah hasil alam Indonesia. Apakah pembayaran tersebut setimpal atau menguntungkan asing?? silakan cari jawaban di media dan youtube sangat banyak pembahasan tentang hal tersebut, misalnya saja PT Freeport yang dibayarkan hanya tembaga pada setiap tambang mentahnya padahal jika diekstrak terdapat emas, perak, mangan, nikel dll (ini gratis lari ke asing) belum lagi rare earth (tanah jarang) seperti uranium, plutonium, palladium dll yang sangat baik untuk energi dan komponen elektronik tidak diperhitungkan dalam perdagangan.
Mengapa dari masa ke presiden ke presiden, permasalahan hutang ini tidak tuntas?? ini karena sistem pemilu Indonesia yang hanya 5 tahun dan diperpanjang 10 tahun masa jabatan, dimana pejabat masih berfokus bagaimana cara menjabat kembali sedangkan grand plan pembangunan setiap ganti presiden akan terus berubah dan kecenderungan tidak mau meneruskan. Masa yang terbatas ini memang bagus untuk transparansi dan menghindarkan dari KKN dan kediktatoran namun untuk pembangunan Indonesia berkelanjutan harus diiringi grand plan lurus jauh kedepan siapapun yang menjabat sehingga target demi target bisa dicapai dan Indonesia bisa tuntas masalah ekonomi dan tidak terikat oleh kedaulatan asing.
MLM (Multi-Level Marketing) adalah strategi berjualan dengan sistem saling merekrut pelanggan dan mewajibkan anggotanya harus membeli produk dengan kisaran nominal tertentu dalam jangka waktu tertentu. Dari sini sudah aneh kan?? menguntungkan si produsen karena supply chain produk akan terus mengalir karena dipaksa sedangkan anggotanya akan terbebani dengan kewajiban pembelian produk sehingga harus memutar otak untuk merekrut anggota lain untuk menjadi kaki dan aliran produknya bisa terjual ke kakinya.
Seiring berkembangnya teknologi, MLM tidak lagi mewajibkan pembelian namun mewajibkan memasarkan yang kurang lebih juga sama dapa target. Lagi-lagi ini merupakan strategi halus di marketing produsen untuk membuang produk yang mereka produksi ke pasaran. Melihat fenomena ini , kami mencoba melihat di youtube perbincangan antara Helmy Yahya dan Chandra Putra Negara yang mengatakan bahwa yang dijual MLM adalah mimpi bukan produk. Mereka meng-analogikan coca-cola berjualan, apakah banyak pembeli atau penjualnya. Tentu banyak pembeli kan dan berbeda dengan MLM banyak penjual sepi pembeli sehingga hanya mimpi-mimpi besarlah yang ingin mereka capai. Kami pribadi sangat setuju karena mengalaminya sendiri.
Ketika kami masih kuliah sering banget diajak teman-teman bertemu dengan alih-alih "mangan enak-ngombe legi", alih-alih "diajak bekerja menghasilkan uang", alih-alih diajak mengikui seminar gratis. dan semuanya adalah jebakan, kami mengalaminya sendiri. Ketika itu ada anggota MLM mengajak mangan enak-ngombe legi dengan tempat di salah satu lesehan di Kota Blitar. OK lah karena kami pikir tempatnya di lesehan pasti setidaknya diajak makan walaupun tidak punya uang maka kamipun berangkat. Tibalah kami bersama anggota MLM di lesehan yang dituju, melewati gubuk lesehan satu persatu (kami curiga kok tidak mampir malah jalan terus) dan ternyata tempat pertemuan ada di gedung belakang (Jancuk bener sistem penipuannya ini). Kemudian kami diminta registrasi untuk masuk dan mewajibkan 10 ribu per kepala untuk konsumsi snack dan minum (Jancuk lagi kami berfikiran mangan enak-ngombel legi gratis teryata malah harus membayar) dan didalamnya ada motivaor yang dalam ceritanya sudah mendapatkan BMW mewah setelah bergabung selaam 5 tahun (karena kami tidak bodoh dan berpendidikan tinggi maka berfikiran ini orang bayaran dan diminta menjual mimpi ke anggota MLM, orangnya keturunan chinese dan pastinya seorang sales dan marketing trainer). Disana audio dibuat semangat juang dan seminar motivasi untuk berjualan terus digalakkan dan diakhir sesi semua anggoa MLM yang berjas dan berdasi rapi bak big boss naik panggung untuk ditepuki dan dibacakan level MLM-nya (terlihat gagah, berwibawa dan tentunya dalam pikiran yang sudah terhipnotis mereka akan memiliki kekayaan instan pasif income). Sesi terakhir anggoa MLM melakukan FGD interview ke anggota yang dibawa, termasuk kami di-interview oleh angggota MLM level atas (istilahnya sedang di-prospek). Kami ditanyai detail tentang latar belakang dan pemahaman tentang seminar tadi. Kemudian dengan sedikit memaksa mau minta KTP untuk didaftarkan dan kami-pun menolak dengan halus mengatakan mau dipelajari terlebih dahulu baru kalau OK akan daftar dengan sendirinya. Jjancuk lagi kan, betapa jika itu oarang desa dan pendidikan rendah apa tidak otomatis terdafar dengan paksaan semacam itu. Kami berharap regulasi pemerintah harus ketat terhadap praktek bisnis mimpi MLM ini.
Pengalaman lainnya yaitu sudah sering kali kami dijebak untuk ditemukan dengan anggoa MLM, dengan dalih mau sharing pengalaman sukses, bisnis dan lagi-lagi Jancuk beneran anggoa MLM seperti ini tidak ada habis akal untuk mencari mangsa karena kami sendiri tahu dia sedang banyak menimbun barang dan belum terjual (karena ada kewajiban per bulan harus belanja minimal). Tidak kapok juga, kali ini dia membawakan buku "Cash Flow Kuadran" karya Robert Kyosaki yang menunjukkan 4 kuadran dimana posisi kita apakah harus berkerja keras menjadi karyawan dengan penghasilan active income apa menjadi pasif income sampai tua dan bisa diwariskan. Lagi-lagi yang dijual MLM adalah mimpi karena banyak yang jadi penjual dan minim pembeli padahal namanya berdagang sukses adalah banyak pembelinya.
Cerita ini tidak berhenti disitu, di lain hari kami dibawakan ensiklopedia yang berisi pendapat pakar dan dokter tentang khasiat produk mereka dan apakah kami tergiur ?? ceramahlah malah ke mereka kami ajari inilah strategi marketing kalau kalian ingin kaya ya harus berusaha dan kalian anggoa MLM inipun juga sedang berusaha, jadi kalau banyak yang berhasil akan menjadi rebutan padahal yang sukses hanya segelintir orang yaitu kaki bagian atas saja (agent yang sudah dibuat) dan kalian-kalian adalah kaki ang dikorbabkan unk mencari pasar dan tidak akan pernah mencapai target bahkan modal kalian akan habis karena harus membeli barang yang tidak kalian butuhkan.
Tulisan ini murni cerita pengalaman penulis sendiri dan mendengarkan dari trainer/pengusaha sukses yang memiliki channel di youtube dengan subscriber jutaan dan murni apa yang mereka katakan adalah benar karena kami pribadi mengalaminya sendiri. Foreign Exchange (FOREX) adalah pertukaran asing/global meliputi mata uang dan mineral. Ketika kami awal-awal tahu tentang investasi yaitu reksadana, emas logam mulia dan saham BEI, di tengah perjalanan mencari tahu di internet dan mendapatkan banyak sekali iklan investasi baik di FB, youtube dan media elektronik lainnya yaitu FOREX, maka tertariklah kami mencoba deposit akun trading sebesar 200 ribu naik 500 ribu naik 1 juta dan sampai ke 2 juta. Ketika awal deposit 200 ribu dalam hitungan menit sudah return ratusan ribu dan betapa senangnya kami dan judge bahwa ini real investasi dan bisa di-withdraw kapanpun kami mau. Esok harinya karena penasaran tinggi maka uang tidak kami withdraw dan mainkan lagi ternyata langsung terkena margin call dan uang-pun ludes tak bersisa. Kami mencoba melakukan deposit kembali dan kali ini dibuat rata-rata untung dimana ada banyak mata uang yang kami beli ada yang berwarna merah (rugi) dan hijau (profit) sehingga kami senang dan ingin deposit yang lebih besar lagi untuk average down. Ketika kami sudah deposit dan average down ternyata portfolio semuanya mengarah ke merah dan langsung ludes tak bersisa. Inikah yang dinamakan investasi, ludes tak bersisa??
Melihat kekalahan ini, kami langsung mencari tahu lewat google siapa yang mengawasi perdagangan efek jangka panjang ini di Indonesia dan munculah nama BAPPEPTI (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi). Kami pun langsung mencari website resmi dan telepon BAPPEPTI dan panjang lebar kami tanyakan mereka-pun dengan sangat baik menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang kami lontarkan. Kesimpulannya di Indonesia tidak pernah melegalkan investasi FOREX dan jikalaupun bisa masuk ke pasar FOREX langsung global maka minimal depositnya adalah 10 juta. Betapa kaget-nya kami mendengar hal tersebut karena kenyataan di lapangan banyak sekali investasi FOREX beredar dan nominal-pun bisa mulai dari 10 ribu rupiah.
Rentang beberapa hari karena No. HP kami sudah terdapat di beberapa akun trading FOREX maka sering di telepon oleh sales agent FOREX dan kebetulan berdasarkan informasi dari BAPPEPTI kami sedikit tahu tentang seluk-beluk trading online FOREX yang banyak beredar di Indonesia. Kami menanyakan perijinan darimana FOREX tersebut dan sales menjawab legalitas dari Luar Negeri dan di Indonesia menggandeng agency local saja. Kemudian kami menanyakan mengapa deposit trading bisa kecil padahal di pasar global FOREX minimal 10 juta dan sales menjawab karena yang dijual di Indonesia sudah differensiasi agar bisa menjangkau investor kelas bawah. Kami menanyakan lagi berarti sistem grafik trading yang tampil tidak real donk?? sales-pun menjawab real namun terdapat potensi lambat dan lelet yang dimungkinkan oleh jaringan internet. Kami menanyakan lagi karena nilai dipecah manjadi bagian-bagian kecil maka kemungkinan server di Indonesia bisa mengakali sistem tersebut kan karena investor transaksi melewati server FOREX lokal kemudian di-trading-kan ke FOREX global (inipun jika benar di-trading-kan kalau hanya disimpan dan grafik yang tampil di investor hanya buatan robot bagaimana) dan sales-pun menjawab tidak ada. Namun apakah kami langsung percaya dengan sales agent tersebut ??
Beberapa poin yang bisa kami simpulkan adalah:
Belum ada investasi FOREX yang legal di Indonesia dibawah pengawasan BAPPEPTI
Real trading pasar FOREX global minimal 10 juta
FOREX bukan sebuah investasi melainkan judi yang di-legal-kan (menurut aturan bukan agama) karena uang yang diinvestasikan bisa hilang dalam hitungan detik/menit ketika terkena margin-call dan ini sangat jauh berbeda dengan investasi di saham BEI
Investasi FOREX yang banyak beredar di media sosial bisa lolos berjualan di Indonesia karena menggandeng agency local (makelar) dengan legalitas tetap dari Luar Negeri (jadi ijin bisa dimanipulasi)
Investasi FOREX yang bisa dimainkan mulai dari 10 ribu itu karena sudah ter-diferensiasi terpecah-pecah menjadi nilai kecil yang dikendalikan oleh server local. Sehingga transaksi investor sebenarnya bukan langsung ke pasar FOREX global melainkan ke server agency local di Indonesia
Terdapat banyak celah manipulasi disini, mulai dari awal-awal hampir 99% investor pasti dibuat untung dahulu, kemudian ketika deposit banyak dan banyak lagi akan habis tak bersisa. Inilah konsep robot Artificial Intelegence (AI) yang memainkan psikologi dan emosi investor sehingga memiliki ambisi menambah deposit karena hampir menang dan menang
Robot AI bisa mengendalikan tingkat keleletan server sehingga transaksi investor ketika buy and sell tidak real seperti pasar global FOREX dan banyak kasus ketika banyak untung maka uang tidak bisa di-withdraw dengan berbagai alasan seperti pakai VPN, IP Address yang berbeda-beda dan pakai Booth (terdapat seribu alasan tentang itu bisa dilihat di internet banyak cerita pengalaman investasi FOREX)
FOREX bukan SAHAM, maka ketika di masyarakat ada yang bicara tentang saham maka konotasinya adalah negatif yaitu pasti rugi padahal sangat jauh berbeda dan memang itulah strategi sales agent untuk mengelabuhi investor agar deposit dengan iming-iming return sangat besar
FOREX dalam Islam adalah haram karena yang diperjualbelikan tidak ada barangnya dan hanya angka-angka saja (mata uang dan mineral) dan ini berbeda dengan SAHAM BEI yaitu terdapat lembar kepemilikan sah atas investasi di salah satu perusahaan
Investasi di FOREX uang bisa hilang sedangkan di SAHAM BEI tidak, inilah yang membuat investasi FOREX haram karena yang namanya investasi itu bukan hilang namun untung dan rugi (jadi masih ada sisa yang bisa diterima ketika transaksi rugi)
Berawal dari pengalaman pribadi inilah kami mencoba menyadarkan dan memberi wawasan terhadap kerabat dan teman yang terjebak pada investasi FOREX dan banyak pakar juga membahas tentang pengalaman FOREX seperti youtube "Success Before 30" oleh Chandra Putra Negara (CPN) dan masih banyak lagi lainnya. Dalam cerita teman kami dan Bung CPN juga awal-awal dibuat untung seperti pengalaman kami yang pada akhirnya adalah hilang semua uang tersebut dalam hitungan hari. Kerabat kami yang tiap harinya kerja pedagang keliling harus kehilangan uang sebesar 20 juta karena tergiur investasi FOREX dan teman satunya kehilangan 10 juta karena kecanduan profit yang hampir dan hampir sehingga sampai jual motor dan menggadaikan serifikat rumah. Ada parahnya lagi, kerabat kami menginvestasikan uang ke FOREX dari uang yang seharusnya disetor ke bos dan pada akhirnya orang tuanya harus menjual tanah untuk mengembalikan uang tersebut.
Dari berbagai pengalaman ini mari kita semua sadar bahwa tidak ada yang namanya instan di dunia ini dan jika ada pasti menjadi perebutan dan pada akhirnya tidak bonafide lagi. Seperti industri migas yang selama abad terakhir ini instan membuat kaya dan makmur maka di Tahun Digital ini sudah menurun pamornya karena semua berlomba produksi migas dan kerja disana sehingga produksi melimpah dan over fix cost sehingga kesejahteraan perlahan menurun. Ini berlaku untuk semua siklus kehidupan. Syariat Islam tetap lurus bisa dipakai dari Jaman Rosulullah SAW sampai sekarang, jauhi riba dan investasi di jalan yang benar.
Dinar adalah satuan mata uang emas 4.25 gram 22 karat dan dirham adalah perak 3.11 gram. Jaman Rosulullah penggunaan untuk transaksi jual-beli yang diperbolehkan adalah dinar-dirham karena memiliki nilai intrinsik dan tidak berubah value-nya dari jaman ke jaman. Sebagai umat muslim, kita semua harus menyadari betapa uang kertas yang kita miliki adalah nominal tanpa value, karena menurut pakar ekonomi uang yang beredar di dunia ini hanya dicadangkan emas sebanyak 30% saja. Detail mengapa ada uang kertas dan bagaimana sejarahnya bisa dibaca di: Perkembangan Sistem Perbankan dari Awal sampai Akhir.
Mengapa akhir-akhir ini pemerintah Indonesia melarang karena ada suatu lembaga muamallah yang transaksi menggunakan dinar-dirham?? karena pemerintah Indonesia memandang ini sebagai dualisme alat transaksi yang sah di Indonesia yaitu Rupiah (Rp). Bagaimana penulis memandang masalah ini?? sebagai pengamat sistem keuangan global diiringi perkembangan dari jaman ke jaman, penulis sudah mendengarkan pemaparan dari para tokoh tentang hal tersebut, dimana bank yang dicap oleh banyak orang/bangsa milik pemerintah sebenarnya adalah milik swasta seperti Bank Federal Reserve (The Fed), Bank of England, Bank of Indonesia dan bank-bank lain yang diberi nama sesuai negara asalnya. Menurut penuturan pakar geoekonomi Mardigu Wowiek, ini adalah permainan catur pengendali konsep keuangan global yang istilahnya tidak kami sebutkan disini karena bisa berakibat fatal pemblokiran website karena pemilik media sosial terbesar adalah salah satu anggotanya. Mengapa swasta bisa menguasi hal tersebut?? silakan cari di media sangat banyak dan hal ini tidak lepas dari masalah Amerika di awal tahun 1900-an. Jadi kalau ada individu/sekelompok orang yang bisa meminjamkan dana ke pemerintah, ini menandakan betapa superpower-nya sistem perbankan mereka dan ini turun-temurun dan tidak memiliki negara karena mereka ada dimana-mana. Mereka hanya bermodalkan digit-digit angka di komputer dan memberikan hutang ke negara-negara. Apakah nominal tersebut memiliki value/underlying emas?? silakan dijawab sendiri.
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis mencoba menjawab pertanyaan awal tadi yaitu Bank Indonesia selaku wakil pemerintah dalam hal pengawasan mata uang Rupiah merupakan kepanjangan tangan dari World Bank/International Monetary Fund (IMF) dimana uang yang beredar dibawah pengendali penuh lembaga tersebut. Ketika dinar-dirham dipakai maka akan runtuh sistem uang kertas karena tidak ada value-nya dan ketika ada reset keuangan global maka bernilai NOL uang tersebut. Akhir-akhir ini terdapat pemberitaan bahwa di salah satu lembaga muamallah menggunakan dinar-dirham untuk transaksi, menurut penulis ini sah-sah saja karena seperti barter biasa yang mengkonversi dinar-dirham ke Rupiah atau sebaliknya bukan memutuskan mutlak penggantian mata uang transaksi. Dari sini bisa terlihat bahwa BI terkena tekanan berat pada lembaga swasta keuangan global tersebut dan takut sistem uang kertas tanpa value/underlying akan hancur ketika sisem transaksi dinar-dirham diberlakukan, padahal Islam sejak jaman Rosululah menganjurkan pemakaian sistem tersebut.
Berawal dari permasalahan ini, kita sebagai generasi kritis harus memikirkan langkah terbaik kedepannya, dengan prinsip jangan memiliki uang kas dalam nominal yang besar dan harus dibelikan kedalam aset fisik atau logam mulia. Hal ini untuk jaga-jaga ketika kebangkitan dinar-dirham sudah serentak dipakai banyak negara dan keuangan global pencetak uang kertas runtuh maka kita masih bisa berdiri kokoh dengan cadangan ekonomi yang sudah dimiliki.
Pribadi yang kreatif adalah kunci keberhasilan di era sekarang (during/after covid-19). Pribadi yang adaptable terhadap perkembangan teknologi-informasi dan cerdas membaca peluang pasarlah mereka yang akan sustain dalam ekonomi-nya. Sampai artikel ini diulis, pandemi sudah berulang tahun ke-1 dan belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan ekonomi dan malah terjadi pembatasan aktifitas dimana-mana bahkan aturan terbaru adalah pembatasan dalam skala mikro di tingkat RT dan desa.
Penulis menganalisis dan bahkan sudah mempraktekkan sendiri yaitu jual-beli online menjadi rangking-1 aktifitas penduduk di kala pandemi dan juga perkembangan teknologi-informasi yang semakin pesat ini. Mengapa demikian?? karena sudah terprogram dibenak sebagian masyarakat bahwa bertemu banyak orang, kontak erat dengan publik berpotensi mendatangkan penyakit serta alasan lain yaitu akses internet yang sudah bisa menjangkau seluruh pelosok, ketepatan dalam memilih barang, menu untuk membandingkan barang dengan harga sejenis yang kompetitif dan banyak pilihan program menggiurkan yang ditawarkan (cashback, diskon, gratis ongkir dll) yang tentu semua ini sangat lebih murah dibandingkan harus beli secara konvensional.
Jual-beli online pasti akan menjadi primadona masyarakat Indonesia kedepannya karena kemampuannya yang bisa membeli barang dan sampai door-to-door, ini dinilai sangat efektif menghemat waktu dan efisien menghemat biaya akomodasi. Satu poin lagi, kedepan masyarakat akan aware semua terhadap kesehatan dan kebersihan sehingga kontak dengan banyak orang sangat dihindari. Disisi lain, jual-beli online sangat aman dengan adanya pihak-3 perantara transaksi seperti di marketplace Tokopedia, Bukalapak, Shopee dan Lazada sehingga antara pembeli dan penjual aman dalam bertransaksi karena uang akan dilepas ketika kriteria serta kualitas barang sesuai dengan yang dijual. Fitur COD (Cash On Delivery) juga semakin merebak sehingga pembeli semakin yakin akan barang yang dibelinya serta menu pengembalian barang yang sangat mudah ketika terdapat ketidaksesuaian pembelian, hal ini menjadikan marketplace bisa dipercaya oleh konsumen luas.
Berita kalau jual-beli online banyak penipuan tentu ini bukan dilakukan di marketplace melainkan seperti pembeli yang upload barang di Facebook, Instagram, Media Sosial lainnya. Mengapa bisa terjadi?? karena antara pembeli dan penjual tidak ada perantara transaksi sehingga rawan penipuan oleh salah satu pihak dan ketika barang yang dibeli tidak sesuai juga tidak ada menu untuk komplain. Namun jual-beli online di media seperti itu masih cukup efektif untuk tipe COD karena murni lihat barang dan dilakukan pembayaran ketika sudah saling cocok.
Asuransi adalah salah satu instrument investasi yang berbasis pengalihan resiko. Dibandingkan dengan instrument lain yang berbasis return maka asuransi ini yang berbasis risk. Didalam asuransi jangan mengharapkan return yang tinggi karena referensi-nya bukan berbasis pada parameter tersebut. Terdapat beberapa tipe asuransi seperti kesehatan, anak, harta benda, jiwa dll. Apakah perlu asuransi untuk kehidupan?? menurut persepsi penulis "IYA" namun silakan dipilih tipe yang sesuai dengan kehidupan anda masing-masing. Menurut penulis urutan prioritas tipe asuransi dalam kehidupan adalah kesehatan, jiwa, anak dan harta benda (optional).
Asuransi kesehatan adalah hal yang wajib, karena dalam kehidupan kita tidak tahu bagaimana kesehatan di masa mendatang dan harta benda yang kita miliki tidak ada apa-apanya bahkan bisa habis tak bersisa ketika kita sakit. Tipe asuransi ini bemacam-macam seperti asuransi pemerintah (BPJS) dan asuransi swasta. Asuransi selanjutnya yang penting adalah jiwa, ini dimaksudkan ketika sang kepala keluarga menjadi satu-satunya tulang-punggung ekonomi keluarga dan ketika sudah tidak bisa lagi mencari nafkah (cacat atau meninggal) maka masih ada santunan dari asuransi sehingga berkurang keterpurukan ekonomi keluarga. Asuransi anak juga menjadi poin yang perlu dipertimbangkan, misalnya asuransi pendidikan sampai perguruan tinggi yang bisa diambil sewaktu-waktu setiap jenjang pendidikannya. Satu lagi menjadi optional, bisa dipilih atau tidak tergantung resiko masing-masing individu yaiu asuransi harta benda yang dimiliki misalnya rumah, ruko, mobil, pabrik dll.
Asuransi ini lebih bersifat pengalihan resiko dibandingkan mendapat return yang optimal, sehingga ketika individu sudah paham tentang investasi maka sebaiknya memilih asuransi yang berbasis pengalihan resiko saja yaitu kesehatan, jiwa dan harta benda. Sedangkan untuk tabungan pendidikan anak diinvestasikan sendiri saja di reksadana dengan return yang tentunya menggiurkan. Penulis sendiri juga meng-asuransikan diri tipe jiwa sehingga untuk jaga-jaga ketika di tengah umur perjalanan ada sesuatu yang tidak diinginkan maka ekonomi keluarga masih bisa bertahan.
Mengapa perusahaan asuransi mau menerima resiko tersebut??crowd funding adalah jawabannya, karena mereka itu juga pengumpul uang yang nantinya akan mereka investasikan ke instrument yang memiliki return tinggi seperti saham dan obligasi. Pengalaman penulis setiap akhir semeseter, perusahaan asuransi akan mengirimkan laporan portfolio investasi mereka dan penulis baca ternyata diinvestasikan ke 80% saham blue chip dan 20% ke obligasi. Maka jangan heran ketika agent asuransi menjelaskan potensi return dalam bentuk range persentase tidak bisa pasti karena perputaran investasi mereka ke sesuatu yang high risk-high return (sangat fluktuatif).