Trending Topik

Analisa Dissolved Gas Analysis (DGA) di Minyak Trafo

Diposting oleh On Wednesday, September 05, 2018

Dissolved Gas Analysis (DGA) adalah analisa kandungan gas terlarut (dissolved gas) pada oli transformator (trafo), winding atau kabel yang terisolasi oli (oil-insulated cable). Gas terlarut ini berakibat merugikan di oil trafo sehingga disebut "fault gas" dan penamaaan di beberapa analisa menyebut sebagai "key gas". Oli memerlukan pengecekan rutin untuk membaca gangguan yang mungkin terjadi di sistem peralatan agar tidak mengakibatkan kegagalan yang lebih parah.

Tujuan uji DGA pada minyak trafo adalah: [Junid et al, 2008]
  • Menarik kesimpulan kondisi operasi trafo
  • Mengestimasi lifetime trafo masih aman untuk bisa digunakan
  • Mengestimasi kemungkinan terjadi kegagalan trafo
Jenis gas terlarut yang bisa digunakan sebagai indikator kegagalan trafo (fault gases) adalah: hydrogen (H2), metana (CH4), etana (C2H6), etilen/etena (C2H4), acetilene/etuna (C2H2), carbon monoksida (CO), carbon dioksida (CO2), oksigen (O2) dan nitrogen (N2).
Gambar 1. Proses Pembentukan Fault Gas di Trafo [Jakob, 2008]

Gambar 2. Proses Pembentukan Fault Gas di Trafo [Jakob et al, 2003]

BACA JUGA: Proses Pembentukan Gas Terlarut di Minyak Trafo

Berdasarkan Gambar 1 dan Gambar 2 bisa disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
  • Akibat pemanasan (heating) membentuk gas etilen (C2H4), metana (CH4) dan etana (C2H6) ---> senyawa C2H6 terbentuk pada temperatur rata-rata 250 oC sedangkan C2H4 pada temperatur rata-rata 350 oC
  • Akibat percikan api/busur listrik (arching) membentuk gas acetilen (C2H2) ---> senyawa  C2Hterbentuk pada temperatur rata-rata 500-700 oC
  • Akibat muatan listrik melecut namun tidak sampai menimbulkan percikan listrik (corona), menimbulkan percikan listrik (partial discharge/arching) membentuk hidrogen (H2) dan metana (CH4) ---> senyawa H2 dan CH4 terbentuk pada temperatur rata-rata 150 oC 
  • Akibat degradasi selulosa membentuk carbon monoksida (CO) dan carbon dioksida (CO2)
Gambar 3. Degradasi Selulosa
Berdasarkan Gambar 3 didapatkan data bahwa dengan melihat perbandingan komponen gas terlarut bisa digunakan untuk melihat penyebab degradasi selulosa, berikut pernyataannya:
CO2/CO > 10 ---> disebabkan oleh overheating pada paper/selulosa
CO2/CO < 3 ---> disebabkan oleh electrical fault yang menyebabkan degradasi selulosa

Partial Discharge adalah fenomena percikan muatan listrik melewati sistem isolasi sehingga bisa menimbulkan panas berlebih dan merusak sistem isolasi/selulosa.
Gambar 4. Ratio Kandungan Gas yang Disebabkan Kegagalan di Trafo [Blackburn, 2008]
Pyrolisis adalah terbentuknya zat kimia fase gas (produk) karena substrat (oli) bereaksi tanpa/sedikit oksigen atau zat kimia sehingga terjadi pemecahan molekul
Gambar 5. Energi yang Diperlukan untuk Pelepasan Ikatan Hidrokarbon
Berdasarkan Gambar 5 didapatkan informasi bahwa untuk melepaskan energi ikatan alkuna (rantai ganda) membutuhkan energi yang terbesar. Sehingga urutan yang terbentuk pada fault gas berdasarkan temperatur adalah hydrogenalkana (ex : metana & etana) - alkena (ex : etena/etilen) - alkuna (ex : etuna/asetilene)
Gambar 6. Hubungan antara Fraksi Komponen vs Temperatur untuk Membentuk Fault Gas [Blackburn, 2008]
Gambar 7. Hubungan Antara Tingkat Kelarutan vs Temperatur di Fault Gas [Blackburn, 2008]
Berdasarkan Gambar 6 dan Gambar 7 ditunjukkan hubungan parameter terhadap terbentuknya fault gas dimana pengaruh temperatur adalah paling penting sehingga dalam analisa keberadaan gas terlarut di minyak trafo, temperatur mengindikasikan kebocoran sistem isolasi baik isolasi padat (kertas selulosa) atau cair (oil). Kebocoran bisa dikarenakan karena life time isolasi, akumulasi gas terlarut yang sudah banyak atau kekurangan oli.

BACA JUGA: Analisa Furan Test di Minyak Trafo

Terdapat beberapa analisa yang digunakan untuk membaca gas-gas terlarut, sebagai berikut: 
  • Roger's Ratio Method
Gambar 8. Diagnosis Pendekatan Metode Roger's Ratio [Blackburn, 2008]

  • IEC 60599 Method
Gambar 9. Diagnosis Pendekatan Metode IEC 60599
  • IEEE-C-57-104-1991 Method
Gambar 10. Metode IEEE-1991
Terdapat alarm yang digunakan untuk menandakan apakah keberadaan gas terlarut di minyak trafo dalam keadaan normal atau bahaya. Alarm tersebut digunakan untuk menentukan apakah oli akan di purifikasi atau uji BDV atau uji furan. Berikut standar alarm yang digunakan:

Gambar 11. Standar Alarm Gas Terlarut
  • Dornenburg Ratio Method
Gambar 12. Dornenburg Ratio [Jakob, 2008]

  • Duval Triangle Method
Gambar 13. Duval Triangle Method [Blackburn, 2008]
Gambar 14. Keterangan pada Duval Triangle Method

Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2018). Analisa Dissolved Gas Analysis (DGA) di Minyak Trafo, Best Practice Experience in Power Plantwww.caesarvery.com. Surabaya

Referensi
[1] Feriyanto, Y.E. (2018). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya

Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi KLIK

Istilah-Istilah di Dunia Investasi Pasar Modal

Diposting oleh On Friday, August 31, 2018

  • Saham (stock) : bukti kepemilikan investor terhadap usaha tempat investasi
  • Dividen : laba yang berhak diterima investor atas penanaman modal di saham
  • Capital Gain : laba yang diterima karena perbedaan selisih harga beli dengan harga jual
  • Broker/Pialang : perusahaan yang mempunyai akses untuk jual-beli di pasar modal/sekuritas
  • Bandar Saham : sekumpulan investor atau broker yang memiliki tujuan sama yaitu ingin menaikkan atau menurunkan harga saham
  • Emiten : perusahaan yang tercatat di BEI dan berstatus "go-public"
  • Investor : pemilik modal yang membeli saham untuk jangka panjang
  • Trader : pemilik modal yang membeli saham untuk jangka pendek dengan teknik jual-beli (trading) untuk mengharapkan "capital gain"
  • Cut/Stop Loss : menjual saham untuk mengurangi kerugian yang terlalu besar
  • Buy on Weakness : pembelian saham ketika terjadi pelemahan/penurunan harga
  • Wait and See : menunggu dan melihat untuk memonitor pergerakan harga saham sampai di titik dimana analisa teknikal menganjurkan untuk buy
  • Average Down : membeli terus-menerus saham ketika harga sedang turun untuk menurunkan harga portfolio saham yang sudah diakumulasi
  • Bottom Fishing/Buy Low-Sell High : membeli saham ketika murah dan menjualnya ketika sudah tinggi untuk mendapatkan profit berupa capital gain
  • Buy and Hold : membeli saham dan menahannya sampai menunggu momentum yang tepat untuk menjual 
  • Buy Back : membeli kembali saham yang beredar dan ini dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga harga saham atau memperbaiki lapran keuangan perusahaan
  • Hold (menahan) : membiarkan saham yang sudah dimiliki tidak dijual walaupun mengalami kerugian yang terus-menerus. Teknik ini digunakan untuk menekan kerugian karena masih mengharapkan jangka panjang harga saham akan meningkat lagi, selain itu juga untuk menunggu deviden
  • Bearish (melemah) : harga saham sedang trend turun
  • Bullish (menguat) : harga saham sedang trend naik
  • Sideways : harga saham cenderung stagnan dengan kenaikan dan penurunan yang seimbang 
  • Breakout : fase dimana titik resistance bisa ditembus
  • Stock Split : pemecahan harga saham menjadi volume lebih banyak agar harga tidak terlalu tinggi dan bisa dijangkau oleh banyak investor
  • Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) : rata-rata harga saham yang terdafar di BEI
  • Indeks LQ45 (Liquid 45) : kumpulan 45 saham di BEI yang menjadi penggerak utama IHSG karena memiliki kriteria yang bagus untuk investasi seperti keuangan sehat, rutin membagi laba, fundamental perusahaan bagus dan profit
  • Saham Blue Chip : saham yang dimiliki oleh perusahaan ternama, pendapatan stabil bahkan meningkat dan aset yang sangat besar (big capital market)
  • Saham Gorengan : saham yang nilainya <Rp1000 yang biasanya tingkat volatilitas-nya tinggi, saham ini harganya mudah naik tinggi karena banyak permintaan dan mudah turun drastis karena penawaran yang berlebih. Istilah gorengan karena saat volatilitas tersebut, bandar besar akan mempermainkan harga karena saking murahnya sehingga mudah sekali untuk diborong dan dinamakan proses menggoreng
  • Saham Lapis : pengelompokan saham berdasarkan tingkat pengaruhnya di IHSG, value yang dipasarkan dan volume transaksional. Saham lapis 1 = blue chip, lapis 2 = value menengah dan lapis 3 = jarang peminat dan sering digoreng bandar
  • Initial Public Offering (IPO) : penawaran saham perdana go-public
  • Level Resistance (atap) : titik dimana harga saham paling tinggi pada periode tertentu
  • Level Support (lantai) : titik dimana harga saham paling rendah pada periode tertentu
  • Akumulasi : mengumpulkan saham dalam jumlah besar (istilah sering dipakai pada aktifitas bandar)
  • Distribusi : menjual saham dalam jumlah besar (istilah sering dipakai pada aktifitas bandar)
  • Overvalue : harga saham yang bernilai diatas harga riil kondisi perusahaan dan umumnya perhitungan menggunakan parameter PBV
  • Undervalue : harga saham yang bernilai dibawah harga riil kondisi perusahaan dan umumnya perhitungan menggunakan parameter PBV
  • Volatile : kondisi pergerakan harga saham yang cepat naik dan cepat turun serta sulit mencapai kestabilan. Umumnya pada saham lapis 2 dan 3
  • Yield : total keuntungan yang didapatkan investor baik dari dividen atau capital gain dengan perhitungannya adalah membagi antara laba yang didapat dengan modal yang ditanamkan
  • Cuan (untung) : istilah dalam Bahasa Cina yang sering digunakan para trader untuk mengungkapkan keuntungan atas transaksi saham
  • Rebound (bangkit kembali) : kekuatan suatu saham yangharganya telah jatuh untuk bangkit lagi pada posisi harga yang diminati investor
  • Koreksi : istilah yang sering digunakan untuk menandai harga saham akan berubah arah, misal dari bullish ke bearish atau sebaliknya
  • Obligasi (bond/sukuk) : surat pernyataan hutang oleh penerbit terhadap investor
  • Kupon (coupon) : laba yang berhak diterima investor dalam tempo yang ditentukan karena memberikan hutang untuk obligasi
  • Candlestick Chart : bentuk grafik seperti lilin yang menunjukkan bisa menggambarkan titik support, resistance, trend bullish ataupun trend bearish
  • Line Chart : bentuk grafik berupa garis yang hanya menunjukkan harga terakhir saja pada periode tertentu
  • Reksadana : jenis pasar modal dimana dana investor dikelola oleh pihak kedua yaitu manajer investasi
  • Bid : permintaan pasar
  • Offer : penawaran pasar
  • Likuid : modal mudah untuk dicairkan
  • Likuiditas : kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka pendek dengan aset lancar lancar
  • Likuidasi : pembubaran perusahaan dengan penjualan aset
  • Leverage : hutang yang digunakan untuk membeli aset
  • Jangka pendek (short-term) : tempo <1 tahun
  • Jangka panjang (long-term) : tempo >1 tahun
  • Aset lancar (current asset) : aset yang bisa digunakan dalam jangka waktu pendek (<1 tahun), seperti : uang kas, piutang (account receivable/account payable), inventory, surat berharga jangka pendek (marketable securities)
  • Aset tidak lancar (fixed/non-current asset) : aset yang bisa digunakan dalam jangka waktu panjang (>1 tahun), seperti : gedung, alat produksi, surat berharga jangka panjang
2 Teknik Analisa Harga Saham :

  1. Analisa Fundamental : teknik berdasarkan analisa laporan keuangan perusahaan meliputi profit/loss, ROI, ROE, EPS, DER, PBV, PER dll
  2. Analisa Teknis : teknik berdasarkan analisa pergerakan harga saham (trending) berdasarkan beberapa macam indikator dan yang terkenal sering dipakai adalah moving average dan price chart
2 Tipe Saham :
  1. Preferred Stock (Saham Utama) : saham yang memiliki dominan suatu perusahaan. Jika terdapat laba ataupun likuidasi maka saham ini yang wajib diutamakan. Dengan alasan inilah mengapa banyak perusahaan Tbk atau BUMN mengambil jatah 51%.
  2. Common Stock (Saham Umum/Publik) : saham yang diperdagangkan di bursa saham. Mendapatkan laba jika kewajiban terhadap preferred stock terpenuhi
EQUITY = ASSET - LIABILITIES
  • Equity (modal) : jumlah modal bersih yang dimiliki perusahaan
  • Asset (aktiva) : modal yang dimiliki perusahaan yang bisa memberikan manfaat usaha
  • Liabilities (kewajiban/hutang) : kewajiban/hutang yang harus dibayar oleh perusahaan
  • Shareholder : pemilik saham di perusahaan (investor), haknya memilih papan direksi
  • Stakeholder : orang yang memiliki kepentingan di perusahaan, seperti : karyawan, komisaris
  • Return on Equity (ROE) = net profit/shareholde equity yaitu tingkat efektifitas perusahaan dalam mengelola equity (modal dari pemegang saham) untuk mendapatkan laba bersih selama periode tertentu. ROE dipengaruhi oleh besar kecilnya hutang perusahaan
  • Return on Asset (ROA) = net profit/total asset yaitu tingkat efektifitas perusahaan dalam mengelola seluruh asset untuk mendapatkan laba bersih. ROA menunjukkan seberapa efeisien perusahaan mengkonversi asset menjadi profit
  • Return on Investment (ROI) atau Rate of Return (ROR) = (Pendapatan sesudah Bunga + Pajak)/total aset yaitu tingkat efektifitas menajemen dalam mengelola investasi
Macam-Macam Penyusutan :
  1. Depresiasi : penyusutan aset berwujud namun bisa diperbaharui, seperti : tanah, bangunan, mesin, kendaraan
  2. Amortisasi : penyusutan aset yang tidak berwujud, seeprti : goodwill, patent, copyright, trademark
  3. Deplesi : penyusutan untuk SDA yang tidak dapat diperbaharui, seperti : kayu, hasil tambang
  • Goodwill : laba (intangible) yang didapatkan di masa mendatang karena pembelian sekarang melebihi harga pasar
  • Risk : resiko yang harus ditanggung akibat investasi
  • Return : tingkat pengembalian modal yang diterima akibat investasi
  • Diversifikasi : pemerataan/penyebaran/keberagaman investasi pada berbagai tipe pasar modal
  • Present Value (PV) : nilai uang yang ditarik ke masa sekarang, dengan teknik nilai yang akan datang di diskon (discounting), rumusnya adalah : PV = FV x 1/[(1+r)^n]
  • Discounting/Discount Factor : faktor pengali yang menjadikan nilai yang akan datang bernilai lebih kecil untuk masa sekarang, rumusnya adalah : 1/[(1+r)^n] dengan r : discount rate dan n : tahun ke-
  • Future Value (FV) : nilai uang yang ditarik ke masa depan, dengan teknik nilai sekarang di compound dengan nilai tertentu, rumusnya adalah : FV = PV x (1+r)^n
  • Compound Factor : faktor pengali yang menjadikan nilai sekarang menjadi besar jika digunakan di masa mendatang, rumusnya adalah : (1+r)^n
Macam-Macam Laporan Keuangan Perusahaan :
  1. Income Statement (Laporan Laba-Rugi) : berisi hal-hal tentang pendapatan dan beban yang harus dibayarkan sehingga menghasilkan profit/loss
  2. Balance Sheet (Neraca Keuangan/Saldo) : berisi hal-hal tentang aset, hutang dan sistem pemodalan perusahaan yang digambarkan seperti neraca kiri (aset) dan kanan (kewajiban)
  3. Cash Flow (Aliran Kas Uang) : berisi hal-hal tentang arus kas masuk dan keluar pada periode tertentu

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Apakah Investasi Properti Fisik Menguntungkan ??

Diposting oleh On Friday, August 31, 2018

Investasi dalam bentuk properti fisik seperti tanah, rumah dan apartemen cukup menjanjikan karena dalam jangka panjang pasti akan naik. Pergerakan harga investasi tersebut karena adanya inflasi dari tahun ke tahun dan dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Pengalaman sendiri penulis, harga rumah yang dibeli beberapa tahun lalu dan jika ingin dijual setelah 3 tahun kenaikan rata-rata mencapai 36% untuk tipe perumahan dalam kota yang mudah sekali untuk diperjual-belikan. Sedangkan untuk kawasan pinggiran mungkin tidak akan sebesar itu potensi kenaikannya. Penulis juga beli sawah di daerah Blitar, itupun dekat dengan jalan besar dan saluran irigasi, potensi sesudah 1 tahun ada tawaran untuk membeli dengan kenaikan sebesar 13%. Jadi berdasarkan data tersebut bisa disimpulkan bahwa properti fisik cukup menjanjikan untuk investasi dengan tingkat resiko yang paling minim karena semua orang bisa menjual dengan keuntungan selisih harga beli dengan harga jual.
Sumber Gambar : blog.worknplay.com
Terus apakah semua sektor properti fisik seperti tanah, apartemen dan rumah selalu menjanjikan ??
Jawabannya "IYA" dengan beberapa persyaratan seperti letak yang strategis, daya beli masyarakat meningkat, sektor tidak sedang bermasalah dan tentunya tidak ada resiko kepemilikan karena cukup didiamkan tanpa maintenance akan naik value-nya.

Kalau investasi properti tersebut menjanjikan, mengapa banyak investor tidak terlalu banyak berminat investasi di bidang tersebut ??
Jawabannya karena "tingkat likuid-nya yang sangat rendah", apakah itu ?? yaitu tingkat pengembalian uang dalam bentuk kas yang cukup lama karena harus menunggu pembeli, proses yang cukup panjang jika dibentukkan ke kredit bank, pengurusan pajak jual-beli yang memotong  potensi keuntungan dan pengurusan akta baik jual-beli, kepemilikan, administrasi daerah dll yang juga membutuhkan waktu yang cukup lama.

Potensi keuntungan apa yang bisa diperoleh dengan investasi tersebut ??
Beberapa potensi keuntungan yang bisa didapatkan adalah uang yang diinvestasikan sangat aman dari penurunan value, bisa diwariskan dengan sangat mudah hanya dengan bukti kepemilikan/wasiat, kenaikan yang pasti tanpa memerlukan ilmu ekonomi untuk analisa pasar, dibutuhkan semua orang sebagai kebutuhan primer, jumlah penduduk yang terus meningkat dan pasti membutuhkan tempat tinggal, aman jika dilanda bencana besar seperti krisis moneter, bencana alam, kerusuhan dan perang (dalam artian investasi tetap berwujud, bisa diurus kembali dan kepemilikan tetap melekat sampai kapanpun)

Apakah seseorang wajib memiliki investasi properti fisik tersebut ??
Jawabannya "IYA" karena lahan untuk hidup dari tahun ke tahun akan berkurang karena akan dikuasai individu yang memiliki banyak uang dan kekuasaan. Jadi dengan memiliki investasi tersebut maka setidaknya kita masih bisa layak hidup di tanah kelahiran sendiri begitu juga dengan anak-cucu kita nanti. Dengan memiliki salah satu investasi tersebut, kita sudah bisa disebut individu ber-aset sepanjang masa tanpa resiko sedikitpun. Berdasarkan pengalaman penulis, saat masih aktif bekerja utamakan dahulu rumah dan tanah kemudian jika sudah terbebas dari hutang untuk kepemilikan tersebut maka beralih ke investasi yang high return mengingat masa produktif manusia hanya 30-35 tahun saja.

Investasi apa yang harus saya tanamkan sesudah investasi di sektor properti fisik ??
Seperti yang sudah dipaparkan di artikel sebelumnya, masih banyak lagi investasi diluar sana yang cukup menjanjikan dan yang dibahas disini adalah investasi yang lagi genjar-genjarnya dikampanyekan oleh pemerintah yaitu "yuk nabung saham".

Mengapa pemerintah mengkampanyekan slogan "yuk nabung saham" ??
Karena saham adalah salah satu investasi yang menjanjikan high return dan cukup likuid untuk tabungan jangka panjang. Pemerintah berasumsi, warga Indonesia sangat sedikit minat investasi di pasar modal sehingga sangat disayangkan jika keuntungan perusahaan yang beroperasi di Indonesia hanya dinikmati oleh investor asing. Pergerakan inflasi dan kenaikan derajat ekonomi ditentukan oleh faktor supply dan demand, dimana jika yang berperan di ekonomi Indonesia adalah asing maka tentunya ekonomi negara disetir dari luar dan berbeda jika peran besar ada di rakyat sendiri maka kitalah yang menentukan perekonomian negara.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Analisa Eddy Current Testing (ECT) dan Teori Pendukungnya

Diposting oleh On Sunday, August 26, 2018

Eddy Current (EC) adalah arus pusar yang artinya arus yang timbul karena adanya medan magnetik dari arus primer (Ip) sehingga menimbulkan induksi magnetik di sekitarnya dan arus sekunder (Is) terbentuk.
Gambar 1. Catatan Training EC Lv II
Poin penting di prinsip EC adalah:
  • Conductivity : kemampuan material untuk menghantarkan arus listrik
  • Conductivity (mho) >< Resistansi (ohm)
  • Flux density (gauss/tesla) ---> kerapatan antar line medan magnet
  • Arus listrik mengalir dari ---> (+) ke (-)
  • Elektron mengalir dari ---> (-) ke (+)
  • Semakin banyak kumparan/lilitan maka semakin kuat medan magnet
Medan magnet dipengaruhi oleh :
  1. PERMEABILITY : mudah/tidaknya dipengaruhi medan magnet
  2. RELUCTANCE >< Permeability
  3. RESIDUAL MAGNETISM
  4. RETENTIVITY : kemampuan menahan medn magnet sisa
Prinsip induksi medan magnet:
Gambar 2. Catatan Training EC Lv II


Berdasarkan Gambar 2 dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
  • Permeability jika "low = profil/lissajous curve gemuk" dan jika "high = profil/lissajous curve kurus"
  • Berdasarkan Hk. Faraday, koil primer/magnet dialiri arus dari listrik/baterai (elektron dan arus mengalir berlawanan arah) dan disekitar koil akan timbul medan magnet primer, jika diletakkan koil sekunder didekatnya maka akan timbul arus sekunder yang menghasilkan medan magnetik sekunder ---> "dasar teori Eddy Current".
  • Arus AC (bolak-balik) adalah arah arus yang merepresentasikan medan magnet yang dihasilkan dengan arah bolak-balik, misalkan magnet untuk U-->S dan S-->U. Arus ini bisa dihasilkan dengan mengaliri listrik sistem putus nyambung ---> "peralatan ECT dilengkapi dengan sistem ini"
  • Arus DC (searah) adalah arus yang dihasilkan karena gerakan satu arah misalkan magnet hanya dari U-->S
  • Arus di ECT harus AC untuk menghasilkan medan magnet yang berubah-ubah
Gambar 3. Catatan Training EC Lv II
Berdasarkan Gambar 3 disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
  • R (hambatan tetap karena "R" hanya dimiliki arus utama/primer seperti baterai, listrik), XL (reaktansi induktif berubah dan "XL" hanya dihasilkan oleh koil dengan rumus XL = ω L = 2 Ï€ f L, sehingga dari alat ECT yang bisa dimanipulasi untuk menghasilkan EC adalah "f")
  • Profil ECT adalah memusar dan permukaan paling atas/dekat induksi medan magnet primer adalah "terbaik" dibandingkan pusaran terbawah
L (induktansi diri) dipengaruhi oleh:
  • Jumlah lilitan koil
  • Ukuran koil (panjang)
  • Arus koil
  • Jenis kabel
Hukum Faraday: medan magnetik yang memotong konduktor (arus primer, Ip) maka arus akan mengalir di konduktor lain (menimbulkan arus sekunder, Is dengan arah berlawanan dengan Ip)
  • ECT menerapkan prinsip : arus AC dihasilkan dengan sistem arus putus-nyambung dan menghasilkan arus primer (Ip) melewati koil primer. Koil sekunder (tipe internal/bobbin) ditancapkan di ujung koil primer sehingga terinduksi dan menghasilkan arus sekunder (Is) sehingga timbul medan magnet sekunder
  • Arah arus (I) dan medan magnet (B) di "ECT" berlawanan dengan di "primer"
  • Pada arus primer ---> semakin besar "f" maka "B" juga besar, mengakibatkan "B" sekunder/ECT kecil
Gambar 4. Catatan Training EC Lv II
Gambar 5. Catatan Training EC Lv II


Macam-Macam KOIL/PROBE:
  • SURFACE/Probe/Pencil/Pancake koil 
  • EKSTERNAL/Encycling/Feed through koil
  • INTERNAL/Bobbin koil
Sistem penilaian conductivity adalah mengacu terhadap perbandingan yang dihasilkan Copper Annealed (Cu) dengan satuan %IACS yaitu 100.
Sedangkan Resistivity juga mengacu terhadap nilai Cu yaitu 1.72
Rumus, conductivity = 1/resistivity maka conductivity (%IACS) = 172.41/resistivity

Properties material yang mempengaruhi ECT:
1. Conductivity material
Faktor yang mempengaruhi CONDUCTIVITY:
  • Kombinasi dua/lebih material membentuk alloy
  • Perubahan hardness material karena pemanasan
  • Perubahan temperatur material
  • Residual stress material
  • Adanya coating, cladding
2. Dimensi material
Faktor yang mempengaruhi DIMENSI
  • Thickness
  • Lift off dan Fill factor
  • Edge effect & End effect
  • Discontinuities
3. Permeabilitas material ---> mudah/tidaknya dipengaruhi medan magnet (B)
Thickness material
  • Berhubungan dengan flux density (nilainya 37% density surface)
  • Conductivity tinggi maka flux density rendah (rapat)/medan magnet semakin rapat
  • Frekuensi tinggi maka flux density rendah (rapat) mengapa?? karena jika "f tinggi" maka "XL tinggi" sehingga "Ip rendah" karena berlawanan dengan EC dimana Is atau IECT tinggi dan flux density-pun juga tinggi.
Lift off dan Fill factor
  • Adalah jarak antara probe dan material uji
  • Perbedaan keduanya ada di jenis koil yang digunakan yaitu lift off digunakan untuk  surface probe sedangkan fill factor untuk internal/eksternal probe
  • Rumusnya : Î· = (D1/D2)2, dengan D1 : diameter kecil, D2 : diameter besar
  • Diameter kecil artinya jika probe internal/bobbin maka diameter bobbin adalah kecil dan diameter tube adalah besar. Jika probe external maka diameter encycling adalah besar dan diameter tube adalah kecil.
  • η standar adalah 81-90% dan jika ada "denting" maka boleh >60%. Arti <81% berarti probe ECT tidak center ditengah-tengah tube dan jika >90% maka hampir tidak ada celah antara probe dan tube yang akan diuji
  • PENTING, case di lapangan : diketahui OD tube : 25 mm, thickness : 0.7 mm dan OD bobbin : 22 mm. Tentukan nilai fill factor dan judgment apa menurut anda? DIJAWAB : Diameter tube = ID tube yaitu OD-(2 x thickness) = 25 - (2 x 0.7) = 23.6 mm, sehingga Î· = (22/23.6)2 = 86.9% dengan judgment adalah probe cocok digunakan untuk ECT
Edge effect & End effect
  • Edge effect adalah efek pembacaan ECT karena bersentuhan dengan pinggir material, aplikasi hanya didapatkan jika memakai surface probe
  • End effect adalah efek pembacaan ECT karena bersentuhan dengan ujung tube, aplikasi hanya didapatkan jika memakai internal/eksternal probe
Faktor yang Mempengaruhi ECT:
  1. Frekuensi
  2. Conductivity
  3. Electromagnetic Coupling
  4. Fill Factor
  5. Coil Current
  6. Temperature, batasan max pada 760 oC karena dengan peningkatan temperature akan menurunkan conductivity material
  7. Geometri
  8. Lift-off


Discontinuities
  • Crack yang terbaca oleh ECT harus melintang dengan medan magnet ECT
  • Pembacaan ECT yang timbul "peak" diakibatkan oleh medan magnet yang menghindar/melompati cacat
  • Prinsip Probe Internal adalah menggunakan 2 arus yaitu arus AC untuk ECT dan arus DC dialirkan terus-menerus sehingga timbul medan magnet sebagai cover agar medan magnet ECT tidak terserap keluar
Gambar 6. Catatan Training EC Lv II
Sumber noise ECT:
  • Objek bervariasi di alloy seperti roughness, geometri, homogen
  • Eksternal electrical noise seperti welding, motor dan generator
Sesuai Gamabr 6 didapatkan informasi sebagai berikut:
  • Jika "f rendah" maka "good resolution" dan cepat dalam pembacaan namun tidak mendetail
  • Jika "f tinggi" maka "good detecability" detail membaca cacat namun agak lambat pengukuran
Profil pembentukan peak ECT adalah "angka 8" yang disebut Lissajous dan profil tersebut dibentuk karena urutan sebagai berikut:
Gambar 7. Catatan Training EC Lv II
Profil 1 (arah kebawah): bobbin dimasukkan karena tidak ada cacat maka conductivity normal tinggi
Profil 2 (arah keatas): bobbin menyentuh cacat sehingga conductivity turun
Profil 3 (arah keatas): bobbin terlepas dari cacat sehingga conductivity kembali normal tinggi
Profil 4 (arah kebawah): bobbin ditarik mundur dan mengenai cata lagi sehingga conductivity turun


Profil Lissajous dihasilkan karena desain dari probe bobbin yang dililitkan 2 koil sehingga saat koil pertama bersentuhan dengan cacat maka pembanding normal/tanpa cacat adalah koil kedua sehingga dari perbandingan tersebut divisualisasikan menjadi peak.

ECT hanya bisa digunakan untuk material dengan tipe:
  • non-conductor (coating/film tube) --> conductor (tube)
  • conductor ---> non-conductor (tidak terbaca di ECT)
Gambar 8. Catatan Training EC Lv II
Perbedaan Defect dan Flaw??
  • DEFECT adalah satu/lebih cacat yang tidak memenuhi kriteria dan pasti di-reject
  • FLAW = Discontunity = imperfection adalah cacat yang masih bisa diterima
Bagaimana syarat treatment sesudah ECT??
  • Jika cacat 80% maka PLUG
  • Jika 30% all tube maka RETUBING
Kecepatan tarik ECT : 400-800 mm/s
Kutip Artikel Ini:
Feriyanto, Y.E. (2018). Analisa Eddy Current Testing (ECT) dan Teori Pendukungnya, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya

Referensi: 
[1] Feriyanto, Y.E. (2018). Sertifikasi SNT-TC1A-ECT Level II. Surabaya

Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi KLIK

Memilih Jenis Oxygen Scavenger yang Tepat

Diposting oleh On Thursday, August 23, 2018

Oxygen scavenger adalah agent/chemical yang digunakan untuk mengikat oksigen terlarut di fluida. Di PLTU, oxygen scavenger digunakan pada tahap persiapan boiler water. Pemilihan agent ini harus benar-benar tepat agar dampak bahaya terhindarkan selama operasional PLTU. Beberapa potensi bahaya/dampak di oxygen scavenger adalah:
  • Karsinogenik
  • Sesak nafas
  • Gangguan genetik
  • Korosif
  • Mendegradasi tube boiler
  • Menambah kandungan TDS dan TSS di siklus uap-air
Sumber Gambar : www.agiwater.com
Jenis oxygen scavanger berdasarkan kelarutannya ada 2 yaitu:
  1. Non-Volatile (Inorganic) ---> menambah TDS di boiler water
  2. Volatile (Organic) ---> tidak menambah TDS di boiler water

Jenis oxygen scavanger berdasarkan fase-nya ada 2 yaitu:
  1. Solid (padat) ---> sodium sulhite, sodium metabisulphite
  2. Non-Solid ---> hydrazine, sodium bisulphite, diethyl hydroxylamine (DEHA), carbohydrazide, ascorbic acid, hydroquinone dan ISO-ascorbic acid
1. Sodium sulphite (Na2SO3)
Reaksi : 2 Na2SO3 + O2 ---> 2 Na2SO4
Kelebihan:
  • Sangat cepat reaksi dengan oksigen
  • Murah
Kekurangan:
  • Menambah TDS di siklus air-uap
  • Menghasilkan sodium sulphate pH rendah yang korosif, berbahaya bagi tube boiler bertekanan
2. Hydrazine (N2H4)
Reaksi : N2H4 + O2 ---> N2 + 2 H2O
Kelebihan:
  • Tidak menambah TDS
Kekurangan:
  • Reaktifitas lemah pada suhu rendah
  • Cukup mahal
  • Potensi karsinogenik
  • Membutuhkan spesial penanganan
  • Ter-deposisi menjadi ammonia yang dapat mengkorosi material copper (Cu)
3. Hydroquinone (C6H6O2
Reaksi: C6H6O2 + ½ O2 ---> H2O + C6H4O2
Kelebihan:
  • Tidak menambah TDS
  • Bereaksi lebih cepat daripada hydrazine pada suhu rendah
  • Tidak membutuhkan penanganan khusus
  • Tidak karsinogenik
Kekurangan:
  • Lebih mahal daripada hydrazine
  • Dapat meingkatkan kation conductivity
4. Ascorbic Acid/Asam Askorbat (C6H8O6
Reaksi: C6H8O6 + ½ O2 ---> C6H6O6 + H2O
Kelebihan:
  • Bekerja baik di range pH 7-11
  • Tidak menambah TDS
Kekurangan:
  • Harga mahal
  • Non-Volatile
5. Diethyl Hydoxylamine (DEHA)
Reaksi: 2(C2H5)2NOH + O2 ---> 2(C2H5)CH3 CHN=O + 2 H2O
Kelebihan:
  • Tidak menambah TSS di boiler
  • Mudah dalam penggunaan dosis dan pengontrolan
Kekurangan:
  • Harga mahal
  • Non-Volatile

6. Acetaldehyde (CH3CHO)
Reaksi: 2 CH3CHO + O2 ---> 2 CH3COOH

7. Carbohydrazide [(N2H3)2CO]
Reaksi tidak langsung:
(N2H3)2CO + H2O ---> 2 N2H4 + CO2 (operasi pada T > 135 oC)
2 N2H4 + 2 O2 ---> 4 H2O + 2 N2
Reaksi langsung:
(N2H3)2CO + H2O ---> 2 NH3 + N2 + H2 + CO2 (operasi pada T > 200 oC)
Kelebihan:
  • Tidak menambah TSS
  • Tidak terdekomposisi ke asam organik
  • Membentuk lapisan pasifasi di tube
  • Tidak karsinogenik
Kekurangan:
  • Kurang reaktif terhadap oksigen
Kutip Artikel ini sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2018). Memilih Jenis Oxygen Scavenger yang Tepat, Best Practice Experience in Power Plantwww.caesarvery.com. Surabaya

Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2018). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya
[2] Rahman et al. Carbohydrazide vs Hydrazine : a Comparative Study. Saline Water Desalination Research Institute
[3] Woodruff, E.,Lammers, H., dan Lammers, T. (2000). Steam Plant Operation, Eighth Edition Handbook

Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi KLIK

Apakah Investasi itu Aman???

Diposting oleh On Monday, August 20, 2018

Seluruh aktivitas kehidupan manusia di muka bumi ini memiliki resiko namun kita bisa meminimalkan atau menghindari resiko dan tidak bisa menghilangkan resiko. Resiko investasi tentunya juga ada misalnya investasi properti resikonya seperti bencana alam, tidak laku dijual, penyusutan, pajak tinggi dll. Sedangkan investasi di pasar modal juga memiliki resiko seperti rugi, perusahaan bangkrut, ijin perusahaan dicabut, pajak tinggi, krisis moneter dll.

Pemilihan jenis investasi sebaiknya juga memperhatikan tingkat likuid tidaknya uang yang ditanamkan karena berpengaruh terhadap kecepatan uang cash di tangan saat dibutuhkan mendesak. Urutan investasi dari paling likuid adalah : tabungan, reksadana, saham dan deposito. Investasi sebaiknya dilakukan jika memiliki uang berlebih dengan artian kita sudah memiliki uang cash untuk kebutuhan hidup dan masih memiliki uang sisa sehingga itu yang sebaiknya digunakan untuk investasi.
Sumber : Dailysocial.id
Untuk kehidupan di masa mendatang, value uang akan terus semakin turun sehingga diperlukan perencanaan untuk mengantisipasi kejadian tersebut. Berdasarkan konsep present value maka nilai uang di masa mendatang akan terdiskon sehingga bernilai lebih rendah dibandingkan sekarang. Hal tersebut adalah sesuatu yang pasti terjadi sehingga kita tidak mau aset yang terus kita kumpulkan hari ini ternyata di masa pensiun/tua kita tidak bisa untuk membeli sesuatu yang berharga.

Tentu kita ingat jaman saat kecil dulu uang Rp 1000 bisa untuk membeli BBM namun sekarang bernilai Rp 7000-Rp9000. Harga rumah dan tanah juga begitu, dengan luasan dan lokasi yang sama dari tahun ke tahun terjadi kenaikan 10-30%. Coba bayangkan, di masa mendatang berapa biaya kehidupan keluarga kita nanti. Apakah dengan hanya mengandalkan gaji active income saja atau memulai dari sekarang investasi mumpung belum telat. Perlu diingat, pilihlah investasi yang berlisensi OJK dan jangan abal-abal seperti money game, MLM, judi atau gambling lainnya.

Aman tidaknya suatu investasi, intrepretasi manusia berbeda-beda. Penulis lebih menyukai high risk high return sehingga tingkat aman/tidaknya suatu investasi adalah yang tertinggi. Bagi anda bisa menyesuaikan sesuai keadaan dan feeling anda tentang kondisi ekonomi di masa mendatang. Jika anda baru memulai silakan ambil low risk low return terlebih dahulu sambil mempelajari pola ekonomi untuk menemukan jenis investasi yang cocok untuk anda dan jika analisa anda  tentang ekonomi sudah bagus naikkan levelnya ke resiko yang lebih tinggi.

Berdasarkan pengalaman penulis, investasi pertama yang dilakukan saat belum memiliki pengetahuan lebih tentang ekonomi adalah deposito dan asuransi untuk mengamankan 40% aset untuk biaya pendidikan anak, kesehatan keluaraga, properti dan kehidupan di masa tua, 10% lagi untuk beli emas logam mulia dengan mencicil di salah satu platform jual-beli emas untuk tujuan mengamankan aset di masa mendatang, 20% di reksadana dengan sistem diversifikasi jenis untuk tujuan mengembangkan aset dan 30% di saham lewat sekuritas untuk tujuan mengembangkan aset. Banyak resiko yang sudah dilalui oleh penulis, seperti return dibawah harga beli namun disamping itu juga terdapat return yang melebihi ekspektasi. Dengan adanya diversifikasi tersebut maka investasi saling melengkapi dan diharapkan mendapatkan capital gain.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Tipe Investasi Reksadana Apa yang Cocok untuk Anda???

Diposting oleh On Thursday, August 16, 2018

Reksadana adalah salah satu investasi cukup likuid yang masuk kategori moderate risk-moderate return.  Investasi ini diatas deposito namun dibawah saham untuk return. Sedangkan untuk tingkat likuiditas (cepat tidaknya modal dicairkan) diatas semuanya kecuali tabungan. Cara kerja reksadana adalah investor memberikan amanah ke manajer investasi untuk mengembangkan asset-nya. Bagaimana cara mengembangkannya?? yaitu dengan memperdagangkan uang di pasar modal yang terdiri dari 4 tipe yaitu :
  • Reksadana Pasar Uang
Penempatan investasi dengan jatuh tempo pendek (<1 tahun) seperti deposito, obligasi jangka pendek dan sertifikat Bank Indonesia. Tipe ini adalah low risk-low return sehingga cocok untuk tipe investor risk averse.
  • Reksadana Pendapatan Tetap
Penempatan investasi dengan jatuh tempo cukup panjang (>1 tahun) seperti obligasi jangka panjang. Tipe ini adalah moderate risk-moderate return sehingga cocok untuk tipe investor risk moderate. Disebut pendapatan tetap karena return yang diberikan adalah pasti sesuai jangka hutangnya.
  • Reksadana Campuran
Penempatan investasi di semua sektor tipe pasar modal seperti deposito, obligasi dan saham. Tipe ini adalah moderate risk-moderate return sehingga cocok untuk tipe investor risk moderate
  • Reksadana Saham
Penempatan investasi yang sebagian besar di pasar saham sehingga tipe ini adalah high risk-high return dan cocok untuk investor tipe risk preference.
Gambar 1. Proses Investasi Reksadana, sumber : www.caraberinvestasi.com
Reksadana bisa dibeli di berbagai layanan digital seperti digital market yang dapat diunduh via android seperti Bareksa, Indopremier, Bukalapak, Tokopedia, perbankan (BNI, Mandiri, CIMB dll). Unit reksadana bisa dibeli mulai dari Rp 1000 s/d tak terbatas sehingga siapapun bisa membelinya. Dalam berinvestasi jika dilihat dari grafik hari demi hari maka dari asset yang telah kita beli terdapat untung dan rugi, namun hal ini masih normal karena prinsip jika ada return maka ada risk.
Kelebihan reksadana adalah :
  1. Nominal keikutsertaan mulai dari kecil (Rp 1000) s/d besar (tak terbatas)
  2. Investasi cukup likuid
  3. Tidak memerlukan kajian ekonomi mendalam karena sudah difikirkan manajer investasi
  4. Proses beli dan jual mudah
  5. Pilihan investasi yang beragam
  6. Diversifikasi resiko jadi mengurangi kemungkinan kerugian yang terlalu besar
Kerugian reksadana adalah :
  • Return yang fluktuatif karena mengikuti kinerja manajer investasi dalam memperdagangkan uang
  • Pencairan membutuhkan waktu tidak seperti tabungan yang setiap saat
  • Jika usaha tempat investasi bangkrut maka uang kita juga akan berkurang
  • Ketergantungan terhadap prediksi manajer investasi
Prinsip utama yang harus dipegang investor adalah diversifikasi (pemerataan/penyebaran investasi) dengan tujuan pemerataan resiko. Mengapa harus diversifikasi?? karena di setiap kinerja suatu perusahaan tidak selalu mulus dan menghasilkan laba, sehingga jika terdapat hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebangkrutan maka uang yang kita investasikan masih aman karena masih ter-cover oleh investasi kita di perusahaan lain.
Berdasarkan uraian diatas, anda bisa memililih tipe reksadana apa yang cocok untuk anda berdasarkan tipe investor terhadap resiko yang ada. Penulis juga melakukan prinsip diversifikasi dalam investasi di reksadana dengan tujuan mengetahui sejauh mana tingkat return dari 4 tipe tersebut dan nanti akan dijadikan acuan untuk investasi yang lebih besar lagi untuk tabungan di masa mendatang.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com

Investasi Apa yang Cocok untuk Anda..????

Diposting oleh On Tuesday, August 07, 2018

Biaya hidup di masa mendatang bisa dilakukan forecasting menggunakan analisa trending ekonomi di tahun-tahun sebelumnya. Permasalahan ekonomi seperti inflasi yang pasti terjadi dari tahun ke tahun menyebabkan asset value di masa kini akan berkurang nilainya (value) di masa mendatang. Sebagai manusia normal yang berfikir jauh ke depan, tentunya kita harus melakukan sesuatu agar asset yang kita miliki sekarang akan tetap value-nya di masa mendatang bahkan bisa bertambah.
Beberapa investasi dibawah ini mungkin cocok dipilih untuk mengamankan asset kita, dan berikut urutan investasi dimulai dari low return low risk seperti :
  • Tabungan
Uang tunai yang kita pegang hakikatnya value terus berkurang dari hari ke hari. sedangkan uang yang ada di tabungan di bank masih cukup aman dari tergerusnya value, mengapa?? karena uang yang ada di tabungan dari hari ke hari akan diberikan "interest (bunga)" sebagai imbal balik dari bank ke nasabah atas investasi uangnya. Fenomena ini tidak lepas dari pengaruh inflasi, namun interest tabungan jika dibandingkan dengan inflasi masih kalah jauh.
Gambar 1. Macam-Macam Tabungan di Perbankan, sumber : www.infoperbankan.com
Berdasarkan data dari https://www.bi.go.id/ untuk kenaikan inflasi tahun 2017-2018 maksimum adalah 3,88% sedangkan interest tabungan dari https://www.bca.co.id/ rata-rata hanya sebesar 0,6%. Betapa jauh antara tingkat inflasi dengan tingkat return yang kita dapatkan jika uang kita hanya ditabung di bank. Kelebihan yang kita dapatkan di investasi ini adalah resiko yang diterima kecil dan walaupun ekonomi hancur, nasabah tidak akan menanggung resiko dan tetap mendapatkan return sesuai perjanjian serta uang sangat likuid.
  • Deposito
Prinsipnya adalah mengendapkan uang sampai tempo yang dipersyaratkan oleh pihak bank. Investasi ini cocok untuk seseorang yang cukup uang untuk kebutuhan hidup dan mengamankan sebagian uangnya agar tidak tergerus inflasi yang terlalu besar. Investasi deposito tidak memerlukan kajian ilmu ekonomi sehingga semua orang bisa melakukan dengan mudah asal memiliki uang lebih. Tingkat return deposito menurut https://ekonomi.kompas.com rata-rata sebesar 4-6%. Nilai return ini jika mengacu ke tahun 2017-2018 masih aman namun berdasarkan sumber yang sama jika ditarik 10 tahun ke belakang sebesar 6%.
Gambar 2. Ilustrasi Deposito, sumber : www.zonkeu.com
Berdasarkan hal tersebut, berarti terdapat bank yang masih aman untuk menempatkan asset kita namun lebih banyak juga bank yang tidak mampu menerapkan persaingan return yang cukup kuat terhadap laju inflasi. Jadi untuk investasi ini, pintar-pintarlah memilih bank tujuan investasi anda. Sebagai contoh, penulis sudah menerapkan investasi deposito ini untuk ibu dan adik di bank BRI (return sebesar 5,2%) dan BNI (return sebesar 5,7%). Alasan pemilihan investasi adalah cukup aman untuk orang yang tidak memiliki keilmuan kuat di bidang ekonomi karena keluarga tersebut ada di desa yang minim akses internet. Kelebihan investasi ini adalah tingkat tergerus asset tidak terlalu besar bahkan masih bisa menyamai laju inflasi.
  • Emas Logam Mulia
Emas yang dimaksud disini berbeda dengan perhiasan, dimana perhiasan adalah emas yang sudah dalam bentuk campuran (alloy) dan dibuat oleh pengrajin. Sedangkan logam mulia adalah emas murni kadar 99,99% dalam bentuk batangan cetak ukuran 1gr, 2gr, 5gr, 10gr dst yang umumnya dikeluarkan oleh PT ANTAM (persero) Tbk.
Gambar 3. Macam-Macam Pecahan Emas Logam Mulia
Investasi emas tidak akan menambah kekayaan kita namun sebagai pengaman asset kita di masa mendatang, mengapa??? karena harga emas dalam jangka pendek (<1 tahun) jika diperjualbelikan nominal uang yang didapatkan dibawah harga belinya sedangkan jika untuk investasi jangka panjang akan menguntungkan karena emas akan terus mengikuti pasar dunia yang berarti mengikuti laju inflasi
Pembelian investasi ini sekarang bisa dimanapun baik digital maupun tradisional, baik tunai maupun kredit. banyak agen penjual emas ANTAM yang sangat mudah kita temui seperti Bank, Pos Indonesia, Bukalapak, Tokopedia, Pegadaian, Tamasia dll. Penulis sendiri juga menginvestasikan sebagian kecil asset disini.
  • Reksadana
Investasi ini sedikit membutuhkan keilmuan ekonomi untuk membaca pasar yang ada. Prinsipnya adalah kita menitipkan asset kepada seseorang yang mengetahui tentang ilmu investasi yang disebut manajer investasi untuk mengamankan asset kita. Manajer investasi tersebut sudah terdaftar dan diawasi OJK jadi jangan takut dianggap investasi bodong dna kelebihan lainnya adalah uang yang kita titipkan masih tersimpan di bank perantara yaitu Bank Kustodian.
Gambar 4. Ilustrasi Reksadana, sumber : www.tribunnews.com
Manajer investasi jika akan memutarkan asset kita harus melalui bank tersebut, jadi aman dari penggelapan uang kita. Kinerja manajer investasi selalu dilaporkan tiap periode tertentu kepada OJK sehingga mereka tidak bisa semena-mena terhadap asset yang diamanahkan. Tugas kita tentu juga ada yaitu bagaimana memilih manajer investasi yang tepat dan tipe reksadana yang cocok dengan karakter kita, mengapa??? karena terdapat 4 macam tipe reksadana yaitu :
  1. Reksadana Pasar Uang
  2. Reksadana Pendapatan Tetap
  3. Reksadana Campuran
  4. Reksadana Saham
Untuk lebih detail penjelasan tersebut, tunggu artikel ini selanjutnya. Terdapat 3 jenis investor yaitu risk preference, risk moderate dan risk averse. Termasuk tipe yang manakah anda??? karena investasi ini yang akan menentukan pemilihan tipe reksadana apa yang cocok untuk anda. Investasi ini memiliki return yang beragam mulai dari 0,02-100% tergantung tipe yang dipilih. Untuk membeli reksadana ini, bisa lewat sekuritas dan retail yang ada seperti perbankan, digital market, maupun digital shop lainnya. Penulis juga memainkan investasi di 4 tipe reksadana ini dengan alasan diversifikasi. Kelebihan investasi ini adalah kita bisa memainkan semua jenis investasi tanpa memerlukan kajian keilmuan ekonomi yang mendalam.
  • Obligasi dan Saham
Investasi ini bisa dibilang high risk high return walaupun masih dibawah forex. Obligasi adalah surat pernyataan hutang oleh penerbit hutang kepada pemberi hutang dan sesuai jangka waktu tertentu mendapat bungan (kupon) sedangkan saham adalah bukti kepemilikan asset usaha dan mendapatkan pembagian laba yang disebut dividen.
Gambar 5. Aktifitas Pasar Modal Saham, sumber : www.analisasaham.org
Dalam memainkan saham terdapat 2 istilah yaitu investasi dan trading, penjelasan detail akan diulas di artikel selanjutnya. Didalam investasi saham terdapat 2 laba yang mungkin bisa didapat yaitu capital gain (selisih harga jual dengan beli) dan dividen (sebagai imbal perusahaan terhadap modal yang telah kita setorkan). Kedua investasi ini harus melewati jasa sekuritas untuk aktifitas jual-beli dan membutuhkan keilmuan ekonomi mendalam untuk membaca arah pasar modal ini.
Pengetahuan yang harus dimiliki oleh investor adalah analisis teknikal dan fundamental. Investasi ini yang sangat dianjurkan untuk investasi di masa mendatang karena return-nya yang sangat tinggi bahkan bisa 500%. Penulis juga memainkan investasi ini sebagai pengaman asset di masa mendatang dengan menabung saham sedikit demi sedikit.
  • Forex (Foreign Exchange)
Forex adalah pertukaran mata uang asing dan secara umum teknik yang dimainkan adalah trading dimana seorang investor membeli mata uang dan menjual kembali jika selisih harga cukup tinggi. Investasi ini adalah high risk high return dan membutuhkan ilmu ekonomi global untuk forecasting arah pasar modal. 
Gambar 6. Aktifitas Forex, sumber : www.greentradertax.com
Kebutuhan modal untuk trading disini adalah mulai dari Rp 10 juta dan penulis menyarankan menggunakan investasi ini jika sudah pernah bergelut di dunia saham bertahun-tahun.

Referensi: 

[1] Pengalaman Pribadi pada Tema Terkaitwww.caesarvery.com