Chemical Injection PLTU & PLTGU
On Tuesday, August 11, 2015
Macam-macam injeksi kimia di PLTGU adalah:
1. Anti
Foam dan Anti Scale
Diinjeksikan di desalination plant, anti foam
berfungsi untuk mencegah pembusaan karena air laut mengandung gas-gas
terlarut seperti CO2, NH4 dan Cl2 yang bisa
menganggu proses transfer panas dan anti scale yang berupa polyphospate
dan polycarboxylic berfungsi mencegah
kerak di saluran pipa dan shamber
karena air laut banyak membawa mineral korosif. Kedua bahan tersebut dibeli
langsung dari supplier dengan merek dagang khusus.
Gambar 1. PFD Injeksi Kimia PLTU |
2. Chlorin
(dalam bentuk NaOCl)
Diinjeksikan sebelum air laut masuk ke travelling screen, chlorine berfungsi untuk melemahkan perkembangbiakan biota laut agar jika terikut
tidak berkembang biak di tube condenser
maupun shell CWHE. Chlorine didapatkan dari electrolisis air laut di chlorination plant (chloropack). Prosesnya sebagai berikut :
Reaksi : 2 NaCl ---> 2 Na+ +
2 Cl-
Katoda (-) : 2 H2O + 2e
---> H2 + 2 OH-
Anoda (+) : 2 Cl- ---> Cl2
+ 2e
Sehingga reaksi menjadi :
2 NaCl + 2 H2O
---> 2 NaOCl + 2 H2
NaOCl
kemudian terurai sebagai berikut :
NaOCl ---> NaCl +On
On inilah yang berfungsi melemahkan biota laut bahkan mematikan jika kadar
berlebih. Injeksi chlorine dilakukan
sebanyak 0,5 – 1 ppm.
BACA JUGA: Water Process dan Injeksi Kimia di PLTU
3. Ferrous
Sulphate (FeSO4)
Diinjeksikan di tube condenser dan shell CWHE
yang fluidanya berupa air laut. FeSO4
akan memberikan lapisan perlindungan di pipa dengan membentuk lapisan film
berupa lumpur tipis dan halus berwarna merah kecoklatan yang berfungsi mencegah
kontak antara mineral terlarut di air laut dengan pipa besi sehingga korosi
bisa dicegah atau diperlambat. Reaksinya adalah :
FeSO4 + 2 H2O
---> Fe(OH)2 (Endapan film)
+ H2SO4
Saat injeksi FeSO4 dilakukan, injeksi chlorine dihentikan agar ion-ion Ferro tidak teroksidasi menjadi ion-ion ferri.
Gambar 2. PFD Injeksi Kimia PLTGU |
4. Hydrazine
(N2H4)
Diinjeksikan di condensate pump (CP) outlet atau inlet deaerator yang berfungsi mengikat gas O2 terlarut
karena gas O2 jika dibiarkan terikut feed water akan bereaksi dengan logam besi. Reaksi sebagai berikut
:
N2H4 + O2
---> N2 + 2 H2O atau 2 N2H4 ---> 2 NH3 + N2 + H2
2 FeO + 1/2 O2 --->
Fe2O3
N2H4
yang
tidak bereaksi akan tetap di aliran proses dan residual-nya dibatasi 10 - 100
ppb untuk tube dari tembaga karena
jika lebih dari 100 ppb kandungan NH3 akan tinggi. NH3 dalam
dosis wajar berfungsi untuk menaikkan pH feed water, namun jika berlebihan akan menyebabkan korosi. Reaksinya sebagai
berikut :
CuO + 4 NH4OH --->
Cu(NH3)4(OH)2 + 3 H2O
(Tube) + (Ammonium) ---> (Produk
Korosi) + (Air)
N2H4
yang diinjeksikan ada 2 yaitu encer (dillute)
yang bekerja saat kondisi normal operasi dan pekat (concentrate) yang bekerja untuk preservasi saat unit shut down.
Jadi saat shutdown seluruh tube yang
berisi feed water harus tetap terisi
air dan konsentrasi N2H4
harus tinggi untuk mengikat kandungan O2 sehingga tidak sampai
terjadi reaksi korosi.
BACA JUGA: Macam - Macam Cara Pencegahan Korosi
5. Na3PO4
& Na2HPO4
Diinjeksikan di LP drum dan HP drum pada heat recovery steam generator (HRSG) yang berfungsi :
- Untuk mengontrol pH feed water 9,5 – 10,5
- Untuk mengurangi hard scale menjadi soft scale jika terjadi kebocoran tube condenser
- Untuk mengikat garam Ca2+ dan Mg2+ sehingga membentuk lumpur dan bisa dibuang dengan cara blowdown
Untuk boiler tekanan tinggi yaitu 90 – 180 kgf / cm2
digunakan Na3PO4
sedangkan untuk boiler tekanan sedang
< 70 kgf / cm2 digunakan Na3PO4 : Na2HPO4 (2:1), dengan acuan mol ratio N4
: PO4 = 2,6 – 2,8. Reaksi seperti berikut :
10 Ca2+ + 6 PO43-
+ 2 OH- ---> 3 Ca3(PO4)2 . Ca(OH)2
(lumpur kalsium hidroksi apatit)
10 Mg2+ + 6 PO43-
+ 2 OH- ---> 3 Mg3(PO4)2 .
Mg(OH)2 (lumpur magnesium hidroksi apatit)
Injeksi phospate tidak boleh terlalu tinggi karena bisa menyebabkan caustic embrittlement (keretakan basa)
dan carry over (terikut ke Sseam dan bisa merusak sudu turbine)
6. NaNO2 & Polycrine
Diinjeksikan di stand pipe CWHE (saluran air penambah
untuk pendingin). NaNO2 berfungsi untuk biofouling (memberi
lapisan film dari NO2 dan mendispersikan partikel lumpur) dan juga
untuk anti scale. Sedangkan polycrine berfungsi sebagai antioksidan dan fungsi sama dengan N2H4.
Dozing tank injection |
Kutip Artikel ini Sebagai Referensi (Citation):
Feriyanto, Y.E. (2015). Chemical Injection PLTU & PLTGUU, Best Practice Experience in Power Plant. www.caesarvery.com. Surabaya
Referensi:
[1] Feriyanto, Y.E. (2015). Best Practice Experience in Power Plant. Surabaya
Ingin Konsultasi dengan Tim Expert Website, Silakan Hubungi DISINI